5. DEAR FOX

3.1K 471 20
                                    

"Terus gimana? "

Mereka benar-benar bingung, minggu depan jadwal mereka melaksanakan KKN di luar kota jauh dari kota mereka dan tentu mereka tidak bisa membawa Sunoo.

"Gue juga bingung" Jeno menggaruk tengkuknya, ia bingung harus bagaimana.

"Gak mau bilang ke keluarga lo aja Jen? Siapa tau mereka mau bantu jagain Sunoo" Celetuk Hyunjin yang kini tengah menimang nimang Sunoo yang sudah setengah sadar dengan dot di mulutnya.

"Gak dulu Jin, gue bingung mau jelasin gimana"

"Kita sudah cari kemana mana tapi gak ada titik terang dari pencarian kita, cowok itu ngilang tanpa jejak. Bahkan CCTV di tempat itu mendadak rusak tepat saat kejadian" Ucap Jaemin yang sudah frustasi dengan penyelidikan yang tidak menemukan titik terang ini.

"Lo yakin tuh orang cowok Jaem? "

"Yakin Jen. Walau mukanya ketutupan tapi rambutnya pendek kayak cowok tangannya juga agak berurat dikit, walau kakinya mulus kayak cewek tapi gue yakin banget dia cowok"

Jeno memijat pangkal hidungnya, harus bagaimana dan di mana lagi ia mencari Ibu Sunoo? Walau telah membuang anaknya orang itu tetap Ibu Sunoo, dan Jeno juga tetap harus tau bagaimana rupa orang itu. Setidaknya sekali seumur hidup.

"Lo juga kenapa langsung angkut Jeno tanpa liat muka tuh cowok sih Jaem? " Ucap Hyunjin agak sedikit berbisik takut mengusik Sunoo yang kini sudah tertidur dengan mulut kecilnya yang sedikit terbuka.

"Ya mana kepikiran anjir, gue cuma fokus ke Jeno"

"Hust! Gak usah pada ribut sakit kepala gue, Jin titip Sunoo gue ke perpustakaan dulu kembaliin buku"

Jeno beranjak membawa buku yang ia pinjam beberapa hari yang lalu untuk di kembalikan, setelah masuk perpustakaan Jeno langsung menuju ke meja pengurus perpustakaan untuk mengembalikan buku.

Lalu Jeno kembali menjelajahi rak buku untuk mencari buku yang ia inginkan, setelah menemukannya Jeno menuju bangku panjang perpustakaan untuk membaca bukunya.

"Kak Jeno? "

Jeno menegok ke samping, ternyata itu Renjun. Terlihat Renjun sedang membaca novel di sampingnya, ia baru menyadari adanya Renjun di sini.

"Eh Njun, udah lama? "

"Lumayan, ngisi waktu kosong soalnya Dosennya lagi gak masuk"

Jeno mengangguk lalu kembali fokus pada bukunya, mencoba fokus namun tetap tidak bisa. Pikirannya masih bercabang tentang KKN nya yang makin dekat namun ia belum menemukan jalan pintas untuk Sunoo.

"Kenapa Kak? " Nampaknya Renjun begitu peka dengan sekitar, ia tau ada yang menganjal di hati Jeno yang membuatnya kesulitan fokus.

"Gak papa Njun" Jeno menggeleng sambil tersenyum tipis, namun tetap Renjun tidak begitu percaya dengan mimik wajah Jeno.

"Cerita aja Kak, siapa tau aku bisa bantu"

Butuh waktu untuk meninang apakah harus ia ceritakan atau tidak, namun jika di pikir pikir lagi mengapa tidak ia coba cerita? Ini juga bukan hal privasi kan?

"Gini, say-"

"Gak usah terlalu kaku, aku kamu aja"

Jeno terkekeh karena koreksi Renjun, kenapa ia begitu kaku seperti berbicara dengan dosen di hadapan Renjun?

"Oke oke, jadi aku kan udah mau KKN minggu depan tapi masalahnya aku gak bisa bawa Sunoo. Aku bingung siapa yang bisa jagain Sunoo untuk sementara waktu, soalnya Jaemin dan Hyunjin juga bakal KKN bareng aku"

"Ohh gitu, gimana kalau Sunoo aku jagain untuk sementara waktu? "

"Bukannya kamu kerja? "

"Iya, aku bisa bawa Sunoo ke toko kok. Lagi pula Sunoo juga gak nakal jadi gampang jagainnya"

"Emang bos kamu gak marah? "

"Bos aku mah baik, kita deket jadi nanti aku bisa bujuk dia. Kakak tenang aja"

Hitung hitungan balas budi karena kemarin Jeno telah menolongnya.

-🐶🦊-

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam namun Jeno belum juga kunjung beristirahat, ia masih sibuk mempelajari beberapa hal untuk bersiapan KKN nya nanti.

Terlalu sibuk dengan buku buku di depannya sampai ia lupa jika ada yang menunggunya, begitu sadar Jeno langsung mencari sosok mungil yang selalu menunggunya setiap ia belajar.

Senyum terukir di bibirnya melihat bayi itu sudah tertidur di bawah kakinya dengan mulut terbuka dan memegang botol dot yang sudah kosong.

Jeno memutuskan menyudahi belajarnya, ia membawa tubuh mungil itu kedalam gendongannya lalu membaringkan Sunoo ke ranjang.

Setelah memastikan Sunoo nyaman Jeno ikut membaringkan tubuhnya, ia menepuk nepuk popok Sunoo agar bayi itu semakin nyenyak.

Wajahnya yang begitu damai membuat hati Jeno menghangat. Senyum terus terukir di bibir Jeno, berlahan ia mengarahkan jarinya untuk mengusap pipi bulat lembut itu.

"Do'ain ya semoga KKN Papa lancar. Supaya Papa bisa cepat pulang, Papa bakal kangen banget sama Sunoo nanti"

Tubuhnya ia rapatkan pada bayi itu, mendekap membuat bayi itu semakin di buat nyaman dengan pelukan sang Ayah.

"Jangan bikin susah Kak Renjun ya, kasihan Kak Renjun itu masih sakit"

"Nya! "

Jeno terkekeh, nampaknya bayi ini mengigau menjawab perkataan Jeno barusan.

"Iya iya, Sunoo kan anak pintar"

-🐶🦊-

Terasa sangat berat harus meninggalkan sang buah hati selama 3 bulan, bagaimana hidup Jeno nanti tanpa bayi mungil itu? Rasa sesak jika mengingat ingatnya, namun jika terus di tunda Kuliah Jeno tidak akan usai.

"Jangan nakal ya, Papa tinggal bentar. Oke? " Jeno agak menunduk menjajarkan kepalanya dengan sang anak yang kini di gendong orang yang ia percaya akan menjaga Sunoo beberapa bulan kedepan.

"Ya nya~" Oceh bayi itu dengan senyuman lebar hingga matanya membentuk garis melengkung, persis seperti Ayahnya.

"Tenang aja Kak, Sunoo kan anak pinter. Kakak fokus aja sama KKN nya"

Jeno kembali menegakkan tubuhnya, mengangguk atas pernyataan Renjun barusan.

"Aku titip Sunoo ya Njun, kalau kamu kewalahan atau ada apa apa hubungin aku aja nanti aku pulang. Jangan terlalu capek, kamu masih sakit"

"Iya Kak"

Mereka saling melemparkan senyum tanpa sadar jantung Jeno berdetak dua kali lebih cepat, membuatnya lebih dulu memutuskan kontak mata.

"Aku pergi dulu ya, dah Sunoo"

Renjun menggenggam tangan mungil dan gemuk itu, membuat gerakkan melambai membalas lambaian Jeno.

"Dadah Papa~"

Jeno memalingkan pandangannya segera menutupi wajahnya yang sudah memerah, menaiki bus yang sudah menggunya membawa dirinya menuju lokasi tempat ia melaksanakan KKN nanti.

"Dadah Cunuu" Jaemin dan Hyunjin melempelkan wajah mereka yang penuh air mata dan ingus di kaca jendela bus, begitu sedih harus meninggalkan Sunoo untuk waktu yang menurut mereka begitu lama.

"Da! " Sunoo melompat lompat di gendongan Renjun melihat Jeno dan teman temannya di dalam bus melambaikan tangan kepadanya.






Tbc

Jangan lupa vote

DEAR FOXМесто, где живут истории. Откройте их для себя