9. DEAR FOX

2.7K 412 16
                                    

"Sunoo~ hari ini kita imunisasi"

Si bayi tertawa lebar sambil memukul mukul mainannya, wajahnya sudah penuh bedak khas bayi sehabis mandi. Sunoo nampaknya sudah tidak sabaran imunisasi bersama Renjun, kini Sunoo sudah memakai baju bergambar ikan warna biru dan celana jeans bayi pendek.

"Kamu makin hari makin berat aja sih, makin ndutt" Renjun nampak kewalahan memasukkan Sunoo ke dalam hipsetnya karena bayi itu begitu aktif.

Renjun membawa satu tas berukuran sedang berisi berlengkapan Sunoo nanti, ia menaki taxi karena jarak rumah dan rumah sakit cukup jauh. Sesampainya di sana Renjun melakukan pendaftaran agar mendapat nomor antrian. Terlihat tidak terlalu banyak Bunda Bunda yang mengantarkan anaknya imunisasi, tidak seperti terakhir kali Renjun membawa Sunoo imunisasi. Waktu itu banyak para Bunda membawa anaknya imunisasi sehingga ruang tunggu sudah seperti pengantrian BLT. Syukur Sunoo tidak rewel waktu itu.

"Anaknya lucu banget" Seorang ibu muda mengenggam tangan gemuk Sunoo, tersenyum lebar membuat Sunoo ikut tersenyum. Bayi ini memang sangat ramah.

"Mirip Mamanya" Lanjut Ibu itu membuat Renjun sedikit terkejut.

"Ah, gak Bu. Dia mirip Papa nya, senyumnya mirip banget sama Papanya" Memang menurut Renjun senyum Sunoo begitu mirip dengan senyum Jeno.

"Oh ya? Tapi yang saya liat dia mirip banget sama kamu. Cantik kayak Mamanya"

Renjun bingung harus merespon seperti apa, memang sih akhir akhir ini banyak orang yang berpendapat Sunoo mirip dengan Renjun. Namun Renjun hanya menganggapnya biasa, mungkin karena mereka sering melihat Sunoo bersama Renjun jadi lama kelamaan mereka terlihat mirip. Tapi Ibu ini baru sekali bertemu Renjun dan Sunoo, apa memang ia semirip itu dengan anak Jeno?

"Ananda Sunoo, silahkan masuk"

Renjun segera membawa Sunoo masuk kedalam ruangan anak untuk imunisasi, di sana sudah ada dokter dan suster yang terlihat sedang membersihkan alat alat sehabis di pakai bayi sebelumnya.

"Hallo Sunoo~ kita bertemu lagi~" Sang dokter menyapa Sunoo yang sudah tersenyum lebar sejak masuk ruangan, sepertinya Sunoo sudah sangat hafal dokter yang menanganinya.

"Di anterin Mama lagi ya? " Dokter itu memang sudah tau siapa Renjun dan mengapa Jeno tidak datang untuk mengantar Sunoo imunisasi, dan Renjun juga menjelaskan mengapa Sunoo memanggilnya 'Mama' membuat dokter muda itu tertawa lucu.

Suster tersebut melakukan pemeriksaan kepada Sunoo, seperti biasa berat dan panjang tubuh Sunoo di ukur tidak lupa lingkar kepalanya.

"Wah Sunoo makin gemoy berat badannya naik, Mama pinter banget nih ngerawat Sunoo" Goda suster tersebut membuat Renjun tersenyum malu, di usia Renjun dan Jeno yang masih muda mereka mampu merawat anak tanpa bantuan orang tua adalah hal yang menganggumkan.

"Untuk bulan ini Sunoo sudah masuk 9 bulan, apa saja pertumbuhan Sunoo akhir akhir ini? " Tanya sang dokter tanpa mengalihkan pandangannya dari buku KIA.

"Sunoo sudah lancar merangkak, dia juga udah mulai cerewet bahkan dia suka ngikutin apa yang aku omongin. Hmm... Sunoo juga suka jalan sambil megang tembok"

Dokter itu mengangguk, menulis sesuatu di buku KIA lalu mengambil alat alat suntik membuat Renjun bergedik ngeri.

"Sunoo bakal di suntik dok? " Tanya Renjun takut takut membuat dokter terkekeh.

"Iya, Sunoo bakal saya kasih suntikkan campak. Kemungkinan Sunoo bakal demam kemungkinan juga tidak, jika demam jangan terlalu khawatir selama tidak kejang dan muntah cukup berikan obat pereda demam"

🐶🦊

"Udah tidur si Sunoo? "

"Udah"

DEAR FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang