11.DEAR FOX

2K 318 20
                                    

"Jadi Sunoo beneran cucu Mommy? "

Jeno mengangguk setelah mulutnya berbusa menceritakan semuanya secara detail pada Taeyong. Lemas langsung menerpa Taeyong pada saat itu, ia tidak pernah menyangka akan menerima cucu secepat itu bahkan sebelum anaknya mengelar sarjana. Ini begitu mendadak membuatnya buntu akhir akhir ini. Bukan, bukan karena Taeyong tak sayang pada Sunoo sehingga ia tidak pernah menegur bayi itu. Ia hanya masih kacau, ia tidak ingin menyentuh bayi itu di tengah pikirannya yang kacau apalagi status Sunoo yang belum jelas kemarin.

"Terus Ibunya mana? " Itu yang ingin sekali Taeyong tau, dimanakah sosok yang mengandung cucunya mengapa orang itu tega lepas tanggung jawab. Ya, Taeyong tau ini kecelakaan tapi tetap saja dia tidak boleh berlaku seperti itu. Kalaupun nanti orang itu tidak ingin mengurus cucunya tidak apa, setidaknya mereka tau siapa Ibu dari cucunya.

"Aku dan teman-temanku udah berusaha nyari Mommy, tapi kita gak nemuin hasil apapun"

"Cuma segitu perjuangan kamu nyariinya? Kamu udah mau nyerah? Pokoknya Mommy gak mau tau minggu depan kamu harus udah nemuin siapa Ibu cucu Mommy, Mommy mau pulang bawa Sunoo. Kamu gak boleh ketemu Sunoo kalau belum nemuin Ibunya"

🐶🦊

Jeno meletakkan dahinya di atas keyboard laptop yang masih menyala, ia tengah membuat laporan hasil KKN namun dirinya tidak fokus sedari tadi. Ada yang hilang di sini, Jeno ingin mendengar ocehan bayi itu. Baru sebentar ia bertemu Sunoo kini harus terpisah lagi. Kira kira sudah 4 hari Jeno di tinggal Taeyong dan Sunoo, dan sudah 4 hari pun Jeno kehilangan semangat.

Setelah Taeyong memutuskan untuk membawa pulang Sunoo, Renjun langsung pamit pulang karena tugasnya telah usai.

Walau sempat ada drama dramatis karena Sunoo tidak ingin di tinggal, ia sudah terlalu nyaman dengan Renjun.

Drtttttt

Dengan malas Jeno mengambil ponselnya yang tidak jauh dari laptop, di sana terpampang nama adiknya segera saja ia angkat telpon itu.

"Hallo Gyu"

"Hallo Kak, gimana nih kabarnya si Bapak hahaha"

"Bacot lu, anak gue gimana? "

"Baek Kak, cuma agak rewel dikit tadi. Mungkin kangen lo, tapi sekarang udah mulai tenang soalnya udah mulai mau sama gue dan Sungchan. Btw itu beneran anak lo? "

Jeno mendecak, mematikan layar laptopnya lalu membanting diri di atas kasur. Otaknya sedang tidak bisa di ajak kerja sama sekarang, percuma saja.

"Yaiyalah, gue udah tes DNA hasilnya 99% dia anak gue"

"Sembarang lo bunting anak orang, mampus lo pulang di bejek lo sama Daddy" Beomgyu tertawa puas di atas kemalangan sang kakak membuat Jeno kesal, jika saja Beomgyu ada di sini mungkin anak itu sudah tidak selamat.

"Diem lo berudu got, jagain anak gue kalau aja Sunoo lecet dikit aja lo gue jadiin tumbal pertambangan. Liat aja lo"

"Udahlah gue mau lanjut mabar, semangat cari bini lo jangan lama lama"


🐶🦊


"Lo serius Njun? "

"Iya Chan, gue serius"

Haechan terdiam untuk beberapa detik, keputusan Renjun sudah tidak bisa di ubah lagi. Ia telah yakin untuk resign dari pekerjaannya.

"Lagi pula gue udah mau pulang kampung besok, gue gak bisa kerja di toko lo lagi"

"Tapikan lo bisa cuti dulu" Haechan sedih jika teman dekatnya sudah tidak bekerja di tokonya, ia sudah sangat nyaman bekerja bersama Renjun dan Yangyang. Jika Renjun keluar tentu toko akan terasa sepi.

DEAR FOXWhere stories live. Discover now