32. Candalian

103 22 5
                                    

"Sangat mengejutkan, Seonghwa bisa bertahan hingga sejauh ini," ujar Hongjoong. Saat ini, ia sedang menatap papan urutan pertandingan yang terpajang di ruang tunggu. Setelah pertandingan-pertandingan sebelumnya, kini jumlah peserta berkurang banyak. Tersisa seperempat dari jumlah peserta di pertandingan pertama. Dan saat ini, Hongjoong memang sengaja datang ke ruang tunggu para peserta dahulu selagi acara belum dimulai. Kehadirannya di tempat itu cukup menarik perhatian beberapa peserta lain.

"Aku tidak selemah yang kamu bayangkan," ujar Seonghwa dengan nada kesal. Di dekatnya, Yunho dan Wooyoung langsung menahan tawa walau terlihat percuma. Pertengkaran kecil antara Hongjoong dan Seonghwa seperti ini merupakan hiburan tersendiri bagi mereka. Walaupun mereka juga tetap khawatir jika pertengarkan itu merembet semakin luas. Beruntungnya, kedua anggota tertua di Ateez itu mampu mengendalikan diri dan tidak membiarkan pertengkaran besar melingkupi mereka. Setidaknya, sampai saat ini keduanya belum pernah terlibat dalam pertengkaran yang sangat serius.

"Ya, aku hanya tidak menyangka," ujar Hongjoong dengan santai. Ia membalikkan badannya untuk menghadap ke arah para anggotanya yang akan bertanding lagi hari ini. Mereka semua, terlebih keempat orang yang sudah pernah bertanding ketika di Omorfia, menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Terlebih Wooyoung, yang kali ini berhasil bertahan setelah tiga dua kali pertandingan dilewati. Bahkan meskipun ia mendapatkan lawan yang mengerikan, Wooyoung masih mampu mengalahkannya.

"Kalian luar biasa. Jauh lebih baik dibanding saat di Omorfia," ujar Hongjoong yang langsung mendapat atensi penuh dari keempat anggota Ateez itu. Mereka berempat langsung tersenyum dengan lebar. Begitu senang karena latihan mereka selama ini tidaklah sia-sia.

"Ya sudah, kami akan segera ke tribun. Semangat bertandingnya." Hongjoong berjalan keluar dari ruangan itu diikuti oleh Yeosang dan Jongho. Sejak tadi, kehadiran Hongjoong memang menarik perhatian para peserta lain. terlebih karena kelima anggota Ateez itu memanggil Hongjoong dengan sebutan Kapten. Sehingga mereka begitu penasaran dengan sosok Hongjoong. Mereka benar-benar penasaran dengan kemampuan dari sosok yang dipanggil Kapten itu.

Setelah kepergian Hongjoong dari ruangan itu, mereka berlima berjalan menuju tempat duduk yang sudah disediakan untuk mereka. Kali ini, para panitia memberikan tempat duduk masing-masing untuk semua peserta. Dengan maksud agar para peserta bisa duduk dengan nyaman tanpa perlu berebut tempat duduk.

"Kamu adalah si pemenang pertandingan di Omorfia, bukan?"

Langkah kaki kelima anggota Ateez itu terhenti. Mereka, kecuali San, menoleh ke arah seorang pria yang kini berdiri dan menatap mereka dengan senyuman remeh.

"Siapa yang kamu maksud?" tanya Seonghwa. Raut wajahnya cukup tenang saat ini. Di sebelahnya, Wooyoung menatap Seonghwa dengan waspada. Khawatir Kakak tertua-nya itu akan marah pada pria ini.

"Heum..., salah satu dari kalian. Dia orangnya, bukan?" Orang itu menunjuk ke arah Mingi. Yang ditunjuk, malah menunjuk balik dirinya, lalu tertawa lebar tanpa suara. Respon yang Mingi berikan membuat dahi si pemuda itu mengerut. Seonghwa bahkan langsung mendengus pelan. Jangan tanya bagaimana respon Wooyoung, karena dia langsung memukul bahu San pelan dengan wajah menahan tawa.

"Sayangnya kamu bertingkah seolah tahu," ujar Seonghwa. Ia memberikan kode kepada empat anggota Ateez itu untuk kembali melanjutkan langkah mereka menuju kursi mereka. Mengabaikan orang asing itu yang saat ini sedang menahan kekesalannya.

"Tapi, bagaimana jika nanti dia tahu?" tanya Wooyoung. Ia menoleh ke belakang, melihat ke arah pria itu lagi untuk sesaat sebelum menghadapatkan badannya sepenuhnya pada keempat temannya itu.

"Entahlah. Kita saja tidak tahu maksud dan tujuan orang itu bertanya tentang hal itu," ujar Mingi. Wooyoung menganggukkan kepalanya. Membenarkan perkataan Mingi barusan. Lalu, pandangannya bergeser pada San yang sejak tadi masih diam. Namun, San terlihat tidak tertarik pada percakapan mereka sama sekali.

HOURGLASS : Find Your Treasure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang