53. What is Your Treasure?

169 25 9
                                    

"CHOI SAN!"

Kedua mata Hongjoong langsung terbuka dengan lebar. Napasnya berderu dengan cepat, dan jantungnya terasa berdegup dengan sangat cepat. Dapat Hongjoong rasakan juga jika kedua tangan ya bergetar dengan sangat hebat. Ia menghela napas panjang berulang kali dengan kedua mata yang dipejamkan. Setelahnya, kedua kelopak mata itu terbuka. Sekarang dirinya sudah sedikit lebih tenang dibanding sebelumnya.

Hongjoong menghela napas panjang, untuk kesekian kalinya. Ia menegapkan punggungnya lalu menoleh ke sekitar. Ini adalah sebuah gudang bekas pabrik yang cukup lama tidak terpakai. Tempat yang selalu ia datangi ketika merasa suntuk dan muak dengan keseharian yang ia lalui. Karena lelah, dirinya tertidur begitu saja di atas sebuah sofa lama. Namun, tidur siangnya justru membawa mimpi semengerikan itu.

"Tetapi, kenapa itu terasa sangat nyata?" gumam Hongjoong. Ia mengusap wajahnya kasar. Pandangannya beralih pada lembaran kertas berisi hasil ujian semesternya yang baru keluar. Seperti biasa, dia adalah salah satu murid jenius di sekolahnya yang akan selalu mendapatkan nilai tertinggi. Hongjoong mengembuskan napas. Ia berusaha fokus kepada sekitar, namun mimpi sebelumnya terlalu sangat nyata.

Hongjoong merenggangkan kedua tangannya. Ia bangkit lalu mulai membereskan semua barangnya. Memasukkannya ke dalam ransel hitam miliknya. Warna langit senja sudah terlihat dari celah bangunan ini. Menandakan seberapa lama Hongjoong berada di tempat ini. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, barulah Hongjoong melangkah keluar dari gudang itu.

Mimpi tadi, benar-benar terlalu nyata. Bahkan rasanya, Hongjoong seperti sudah melewati banyak hari hanya di mimpi itu. Tubuhnya terasa cukup lelah sekarang. Sepertinya, ia akan kembali tidur begitu sampai di rumah.

"Tapi..., siapa Choi San?" gumamnya pelan. Dahinya mengerut dalam. Ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan orang bernama Choi San itu. Bahkan ketika Hongjoong mencoba mengingatnya sekuat apa pun, itu tidak berhasil sama sekali.

"Aneh sekali jika aku memimpikan seseorang yang tidak pernah aku temui," ujarnya pelan. Hongjoong menggeleng pelan. Ia berusaha mengabaikan mimpi siang ini. Itu sangat mengganggu fokusnya saat ini. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju rumahnya. Sesekali kepalanya menoleh ke sekitar. Namun, kerutan di dahinya lagi-lagi muncul saat ia melihat beberapa orang yang terasa familiar di matanya.

Pertama, dua orang dengan seragam sekolah yang sangat berbeda jauh. Salah satunya merangkul temannya itu dan berceloteh panjang lebar.

Wooyoung...Yeosang

Kedua, seorang pemuda yang tengah bersama segerombolan temannya. Dengan antusias mereka membahas pameran di sekolah mereka.

Seonghwa...

Ketiga, dua pemuda bertubuh tinggi yang tengah mengobrol ringan di sela langkah mereka dengan masing-masing dari mereka yang membawa sebuah soda kaleng.

...Yunho, Mingi...

Kepala Hongjoong menoleh ke arah lapangan basket di sampingnya. Lagi, ia mendapati salah satu wajah familiar di sana. Orang itu tengah bermain basket dengan wajah serius dan sesekali memberikan arahan pada rekannya.

Jongho...

Hongjoong mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. Ia lalu menggeleng pelan. Semua orang yang ia lihat itu tidak ada satu pun yang satu sekolah dengan dirinya. Hongjoong pun tidak mengerti kenapa ia bisa tahu nama mereka semua padahal ia yakin, ini baru pertama kali dirinya bertemu dengan mereka. Atau, mereka pernah tidak sengaja bertemu sebelumnya tetapi Hongjoong tidak acuh. Ya, itu bisa saja terjadi karena sepertinya mereka semua bersekolah di kota yang sama. Tetapi, untuk mengetahui nama mereka semua rasanya terlalu ganjil.

HOURGLASS : Find Your Treasure [END]Where stories live. Discover now