22

553 82 27
                                    

Ini cerita hanya hiburan aja ya, jadi jangan sampe di bawa ke real life. Kalau suka silahkan baca, kalau enggak bisa di skip ya.

Selamat Membaca
.
.
.
.

Yera yang sadar hoseok melihat nya tersenyum tanpa menimbulkan kecurigaan sama sekali, tapi saat hoseok mulai berinteraksi dengan penggemar, yera langsung pergi mengikuti seokjin.

Langkah yera begitu santai saat mengikuti seokjin yang jalan lumyan jauh di depan nya. Dia melihat sekitar saat melihat seokjin masuk ke dalam ruang ganti.

Dengan ide nya yang licik, yera mencabut saluran kabel yang menyebabkan lampu mati. Saat semua orang sibuk dengan lampu, yera masuk ke dalam ruang ganti.

Yera bisa mendengar suara seokjin yang berdiri memunggungi nya, dengan santai dia mengeluarkan belati dari saku nya dan berjalan mendekati seokjin.

"Seokjin-shi"

Panggil yera yang sudah berdiri di belakang seokjin. Dia juga bisa mendengar seokjin yang menghela nafas seperti kehilangan rasa takut nya.

"Noona, kenapa lampu nya ~ "

Jleb

Yera langsung menusuk perut seokjin dengan belati yang di pegang.

"Akh"

Erang seokjin yang kesakitan dengan belati yang menancap di perut nya.

"Kau siapa?" tanya seokjin

Yera tidak menjawab, dia hanya tersenyum puas dengan yang dia lakukan. Tak lama lampu menyala dan seokjin bisa melihat wajah nya.

"Annyeong..kim seokjin" ucap yera seraya menekan gagang pisau ke arah perut seokjin.

Mata seokjin membulat begitu tau orang yang ada di depan nya.

"Sus - ter ye-ra" ucap seokjin dan yera hanya tersenyum smirk seraya mengangguk.

"Kenapa?"

Pertanyaan seokjin membuat yera tertawa.

Sret

Seokjin tersentak kaget saat tera mencabut pisau nya tanpa perasaan. Dengan cepat seokjin memegang perut nya yang terus mengeluarkan darah.

"Dasar bodoh, bukan kah sudah ku bilang untuk hati hati dan jaga diri mu karena aku akan membunuh mu"

Yera melihat seokjin dengan remeh, dia puas melihat seokjin yang membungkuk sambil memegang perut nya. Tangan nya basah karena darah yang terus keluar dan menetes di lantai.

"Bukankah kau army? Tapi ke - kenapa kau melakukan ini pada ku?" tanya seokjin.

Yera tertawa mengejek mendengar pertanyaan seokjin, dia kembali mengayunkan pisau ke arah seokjin, tapi seokjin dengan cepat menahan tangan yera dan mendorong nya sekuat tenaga.

Apa yang di lakukan seokjin membuat yera mendur kebelakang, begitupun dengan diri nya yang ikut mundur dan membentur dinding di belakang nya.

Karena lemas, seokjin merosot dan terduduk di lantai dengan punggung menyandar dinding, kaki nya lurus ke depan, tangan kiri terkulai lemas di lantai dan tangan kanan nya memegang perut nya yang terluka.

"Kau sungguh percaya aku Army?" tanya yera dengan ekspresi mengejek.

Seokjin tidak menjawab dia hanya sibuk dengan rasa sakit yang dia rasakan.

"Kau tidak sepenuh nya salah sih, aku memang army dulu dan aku sangat mengidolakan mu kim seokjin. Bagiku dia itu sangat tampan dan juga sempurna, aku selalu berharap bisa bertemu dengan mu agar kau tau aku hidup"

Distance✅Where stories live. Discover now