"si manja jennie yang suka nempelin lisa"
one shoot atau bahkan lebih.
GXG! plagiat di harap meninggalkan
area ini sesegera mungkin.
langsung baca aja ya, sapa tau suka.
Hanya halu, gak usah bawak ke dunia nyata!
CERITA KE 3.
Aku membuka pintu mansion, berjalan masuk kedalam dan mataku terkunci melihat kekasihku sedang membaca buku di sofa. Asal kalian tau saja, sampul buku itu terbalik, aku rasa ia pura-pura membaca.
Aku menghampirinya, menarik buku yang di pegang nya lalu meletakkannya di atas meja.
"Hebat sekali bisa membaca buku dengan posisi terbalik" aku melipat kedua tanganku menatapnya dengan datar.
Kim Jennie sekretaris ku di kantor, jika sedang di rumah ia hanya seorang Nini yang manja, nakal, dan cengeng.
Biar ku ceritakan sedikit.
Semalam, Jennie merengek ingin pergi ke pesta ulang tahun Deb, teman luar negerinya. Aku tidak mengijinkannya karena aku tidak ingin Jennie bertambah sakit karena saat malam itu kondisi tubuh Jennie sedang tidak fit, ia demam ringan dan sedikit batuk.
Jadi singkat cerita Jennie kabur secara diam-diam saat aku sudah tertidur, ia mungkin menungguku tertidur pulas dan barulah ia melancarkan aksi nakalnya.
Aku marah tentu saja, ingin menyeretnya dari pesta itu tapi aku masih punya hati untuk tidak menyakitinya. Jadi aku menyuruh bodyguard ku untuk menjaganya, sedangkan aku tetap di mansion tanpa menghampirinya. Karena percuma, jika aku menghampirinya Jennie tidak akan mau pulang, ia akan menangis keras dan menjerit disana. Ck, benar-benar menyebalkan jika di ingat-ingat.
"Kau tidak tau betapa khawatir aku Jennie, kau keras kepala" aku menghela nafas menatap mata kucingnya.
Jennie mempoutkan bibirnya, ia menangkup kedua pipiku lalu mengecup bibir ku
"Mianhe" lihat, siapa yang ajak marah jika ia sudah menunjukkan puppy eyes menggemaskannya
"Kau sangat nakal" aku menepuk bokongnya.
"Lili, call Nini~" Jennie merengek.
"Aku tidak mau, kau nakal. Haruskah aku mencari kekasih baru?" Aku menggodanya.
"Andwee! Lili, Nini akan marah serius" Jennie menatapku dengan garang? Kkkhh itu terlihat menggemaskan di mataku.
"Marah? Aku juga bisa marah asal kau tau, kau kabur disaat aku tertidur pulas. Benar-benar tidak habis pikir, bagaimana jika kau pingsan di sana? Dan bagaimana juga jika kau di culik lelaki hidung belang itu? Kalau saja bodyguard ku tidak ada maka kau akan di bawa entah kemana oleh lelaki hidung belang itu. Sungguh aku tidak habi pikir dengan jalan pikiran mu Kim Jennie"
Jennie menunduk sekarang, memainkan jemarinya dan menarik ingusnya. Ck, itu jurus andalannya, menangis agar aku tidak marah.
"Apa kau mendengar ku Kim Jennie?"
"Mmph- nee Lili" suaranya serak, jelas sekali menahan suara tangisnya.
"Larangan itu bukan untuk mengekang mu, itu untuk kebaikan dan kesehatan mu. Jangan mentang-mentang aku mencintaimu kau jadi terus-terusan mengabaikan larangan ku, aku tidak suka itu Jennie, aku akan jengah kalau kau begitu terus. Kau mau aku lelah dengan sifat mu?"