One Shoot [Jenlisa]√

[gatel]

.
.
-

Author pov.

"Mata lo, gue keluarin dari cangkangnya baru tau rasa lo" Jennie mendengus kesal saat kekasihnya Lisa menatap gadis-gadis cantik yang tengah bermain bola voli di lapangan sekolah.

Lisa memutar kepalanya menghadap Jennie, menyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf sayang" Lisa mencium pipi Jennie.

"Gatel banget jadi orang" Jennie memukul pelan dada Lisa.

Lisa hanya tersenyum mengulum bibirnya.

"Gatel tinggal di garuk sayang hehehe"

"Ga lucu" datar Jennie.

"Maaf sayangku" bujuk Lisa memeluk Jennie erat-erat.

"Ck" decak Jennie kemudian membalas pelukan Lisa.

"Kamu miliki aku" posesif Jennie.

"Iya aku milik kamu sayang, kamu juga milik aku oke" Lisa mengecup puncak kepala Jennie.

"Hemm" Jennie berdehem menikmati usapan lembut Lisa di kepalanya.

Mata Lisa kembali memperhatikan gadis-gadis yang bermain basket, matanya sangat nakal memperhatikan setiap gadis yang melompat-lompat.

"Waah mantul-mantul itunya" mata Lisa membulat menatap payudara gadis yang sedang melompat tinggi.

"Uugh mantap" Lisa menyeringai saat gadis itu melompat kembali mengoper bola pada timnya.

"Aaahh tangan kamu sayang" desah Jennie.

Lisa segera menoleh menatap tangannya, dan benar saja tangan nakal itu sudah berada di payudara Jennie.

"A-ah kok bisa disini ya" Lisa melanjutkan meremas pelan payudara Jennie.

"Mmhh masih di sekolah sayang, stop aaah" Jennie menurunkan tangan Lisa.

"Nanti main ke rumah pohon yuk" seringai Lisa.

Jennie bergidik ngeri melihatnya, tentu dia tau apa yang diinginkan kekasihnya jika mereka berada di rumah pohon.

"Ga ah pulang sekolah aku ada tugas kelompok" tolak Jennie.

"Aaah sayang ayo.. aku kangen tau" rengek Lisa mendusel di dada Jennie.

"Lain kali aja sayang" bujuk Jennie.

"Tapi aku kepengennya sekarang sayang, ga mau lain kali. Mau ya, hemm" Lisa memelas.

"Emm hari Minggu aja gimana?" Tawar Jennie.

"Kelamaan, sekarang aja masih hari Kamis" Lisa cemberut.

"Tinggal nunggu tiga hari lagi sayang"

Lisa berdecak melepaskan pelukannya.

"Ga usah banyak alasan kalo ga mau. Aku mau nyari jalang" Lisa hendak pergi namun Jennie menarik dasi nya.

"Berani kamu!" Jennie menatap tajam mata Lisa.

Lisa memalingkan wajahnya, dongkol.

"Lo mau nyewa jalang? Silahkan brengsek" Jennie mendorong tubuh Lisa kasar.

Lisa yang awalnya hanya mengecam saja kini malah merasa tertantang mendengar ucapan Jennie.

"Ya" datar Lisa melangkahkan kakinya.

Melihat Lisa pergi hati Jennie panas, dia sangat marah dan ingin mencabik-cabik tubuh Lisa.

"Brengsek!" Jennie segera berlari lalu kaki kecilnya menendang punggung Lisa.

"Aah" Lisa terhuyung hampir saja jatuh jika tidak berpegang pada tiang.

"Sekarang ayo ke toilet, lo gatel ga sabaran jadi manusia" Jennie menarik paksa tangan Lisa ke toilet.

"Udah tau gue gatel kenapa lo masih mau sama gue?"

Jennie mengentikan langkanya.

"Karena gue cinta sama lo!" Teriak Jennie dengan nafas memburu.

Lisa menghela nafas berat.

"Maaf tadi aku emosi kebawa suasana. Aku ga benar-benar nyewa jalang kok" Lisa membawa Jennie ke pelukannya.

Jennie diam.

"Aku juga cinta sama kamu" Lisa menunduk mengecup bibir Jennie.

Jennie akhirnya mendongak menatap Lisa.

"Jangan ngomong gitu lagi aku ga suka" lirih Jennie.

"Iya sayang, maaf yah" Lisa mengusap pipi Jennie.

Jennie mengangguk.

"Sekarang gimana, mau lanjut ke toilet atau rumah pohon?" Lisa menaikturunkan alisnya.

Jennie memerah.

"Rumah pohon aja" cicit Jennie malu-malu.

"Yes!" Lisa bersorak kemenangan.

"Dasar maniak. Kantin yuk, aku haus" Jennie menggandeng tangan Lisa.

"Yuk" Lisa tersenyum menarik lembut tangan Jennie menuju kantin.

Baru saja melangkahkan kaki, Lisa kembali berulah menatap gadis yang mengenakan rok ketat di atas lutut.

"Wow pantat nya" gumam Lisa menelan ludahnya.

Puk

Jennie memukul dahi Lisa.

"Aah sakit" Lisa mengusap-usap dahinya.

"Mata tolong di jaga ya, Lalisa" Jennie melototi Lisa.

"Ssh maaf sayang, mata aku di tutup aja biar ga liat yang montok-montok lagi" Lisa menyembunyikan wajahnya di dada Jennie.

"Dasar gatel!" Pekik Jennie dan Lisa menutup kedua telinganya.

End

030624🐥😼