Silent Love 6

483 24 7
                                    

Hari berikutnya.

Sang Surya menampakan dirinya, cahayanya merambat masuk dan menyinari pasangan pemuda yang tertidur lelap karena aktivitas panas mereka kemarin. Moment yang tidak mungkin dilupakan keduanya.

Gatotkaca bangaun karena disilaukan oleh cahaya sanga fajar, di mengedipkan matanya dengan hati-hati dan melihat kearah depan. Terukir senyuman diwajahnya, melihat sang Kekasih yang masih tidur pulas didalam pelukan. Dia mengingat kejadiaan kemarin, dia masih tidak menyangka bahwa mereka benar-benar melakukannya. Tak lama lagi akan ada belahan jiwa lain yang melengkapi keluarga kecil mereka.

Gatotkaca mengusap rambut kekasih dan mencium keningnya.

"Kamu pasti lelah karena kemarin, maaf ya aku kelewatan batas. Istirahatlah suamiku, kamu membutuhkannya."

Sebelum beranjak ke kamar mandi dia mencium kening kekasihnya lagi dan menggendong kekasihnya yang masih tidur pulas dan membawanya ke kamar mandi untuk bersih-bersih karena aktivitas panas mereka kemarin.

Selang beberapa waktu kemudian, mereka akhirnya Gatotkaca keluar dengan menggendong Martis yang masih tidur karena aktivitas mereka kemarin. Gatotkaca meletakan Martis dikasur dengan hati-hati dan sudah pasti memakaikan pakainnya yang hangat untuk Martis. Gatotkaca mencium kening Martis lagi dan menyelimutinya agar tidak kedinginan sebelum dia meninggalkan kamar untuk membantu Ibunya untuk memasak.




(Dapur)

"Pagi Bu."

"Pagi sayang, eh? Martis mana?"

"Ah, dia masih tidur Bu. Wajar lah, hari ini Sabtu."

"Benar juga, hah dia pasti begadang kemarin ya? Sampe kecapekan?"

Gatotkaca menggaruk tengkunya.

"Yah soal itu..."

"Kalian melakukannya bukan?"

"Eh!? Ibu tau?"

"Tentu saja."

"Lalu kenapa Ibu tidak menghalangiku?"

"Karena kamu sudah siap nak."

"Huh?"

"Mata kalian tidak bisa berbohong."

"Alasan yang aneh."

"Tapi kamu senang karena akan punya hasil dirimu hahahahhahaha"

"Yah... sepertinya itu benar."

"Ingat ya Nak, jadi Ayah yang Bertanggung Jawab dan Bijaksana. Karena dalam hubungan yang paling penting adalah komunikasi dan bijaklah jika ada masalah, obrolkan bersama."

Gatotkaca tersenyum hangat, dia tidak menyangka sang Ibu akan mendukung keputusannya. Dia berjanji pada dirinya, dia akan menjadi Ayah yang bertanggung jawab kepada Anak dan Martis.

"Ibu, aku antar makanannya ke Martis dulu ya."

"Kalian makan bersama?"

"Sepertinya begitu."

"Oh, untung lah ibu membuat porsi yang cukup untuk kalian berdua. Pastikan romantis ya nak."

"Hahahhahahaha itu sudah pasti."

"Berhati-hati membawanya ya."

"Baik Bu hahahhahahha"

Gatotkaca dengan hati-hati membawa sarapan kembali ke kamarnya, mukanya tidak bisa berhenti tersenyum karena sangat senang bisa menyajikan sarapan untuk matenya.

Gatotkaca membuka pelan pintu kamarnya dan memdapatkan Martis masih tertidur pulas, Gatotkaca hanya tersenyum dan meletakan sarapa mereka dimeja makan yang agak jauh dari AC agar makanannya tidak dingin. Dia lalu menuju ke kasur dan duduk disamping Martis lalu mengubah posisinya menjadi terbaring sambil memeluk Martis dari bekalang, lalu mengecup kening Martis. Tak lama kemudian Martis pun bangun dari tidurnya.

ALL GAMAR [ONESHOOT]Where stories live. Discover now