Chapter 16

495 43 51
                                    

"Ketenangan bukanlah kebebasan dari badai, tetapi kedamaian di tengah badai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ketenangan bukanlah kebebasan dari badai, tetapi kedamaian di tengah badai."
— Rain Akira Chitsanupongkul








•••









Pria cantik itu selalu pergi sekolah pagi-pagi buta. Bahkan sampai sekarang belum tahu apa alasannya. Rain memanglah seorang kutu buku. Jemarinya sibuk mencacat sesuatu di buku tulisnya dengan sangat rapi. Sampai para siswa berdatangan untuk menepuh ilmu.

Di jam istirahat makan siang, terlihat Valence yang tertidur dengan bantal tangan kesayangannya. Sayangnya hari ini Phoenix tidak bisa menghadiri kelas karena lomba olipiade saint yang kedua kalinya. Sedangkan, Valence sama sekali tidak bisa di harapkan tentang sebuah prestasi. Anak itu terlalu malas dan payah untuk belajar.

Rain pun datang dan menyentuh bahu milik Valence yang asyik tertidur. Anak nakal itu pun segera tanggap dan melindungi diri dengan batal tangannya.

"Apa?" Tanya Valence khas orang bangun tidur.

"Saatnya makan siang." Jawab Rain.

"Ya. Astaga, aku sudah kenyang." Valence masih terbayang-bayang mimpinya. "Kau bukannya pergi ke olimpiade."

Bocah nakalnya itu pun menghadapkan wajahnya ke tembok. Seketika dia berbalik dan melihat kearah Rain. Karena Valence mengira itu tadi adalah Phoenix.

"Ayo, makan siang." Ujar Rain pelan.

"Astaga, aku kira kau Phoenix." Valence segera menaruh kepalanya di bantal tangannya. "Aku tidak mau makan."

"Berdirilah."

Rain yang memiliki kesabaran yang sangat tipis. Dia pun menarik tangan milik Valence dan membuang bantal tangan itu ke meja milik Phoenix. Valence terkejut ketika Rain menariknya kerah belakang seragamnya seperti anak kucing.

Hingga akhirnya mereka berdua berada di kantin sekolah. Iris mata Valence melihat kearah Rain yang makan dengan tenang.

"Aku tidak meminta apapun darimu, tapi sekarang kau memberikan makanan seperti tentara, porsinya sangat besar." Protes Valence pada pria cantik di hadapannya.

"Jangan memakannya jika kamu tidak mau." Jawaban yang simple.

Valence segera mengambil alat makannya. "Terima kasih untuk makanannya."

Iris mata Rain bisa melihat bila pria tampan di hadapannya ini sangat suka makan. "Ngomong-ngomong, kenapa kamu selalu tidur di dalam kelas?"

"Itu karena kepalaku terasa ingin meledak ketika guru menjelaskan tentang hukum newton dan sebagainya. Aku memang tidak berbakat untuk memahami mata pelajaran." Rain melihat kearah Valence yang sibuk cerita sambil makan. "Ibuku mengatakan kepadaku untuk mendapatkan kehadiran dan ijazah. Katanya juga tidak masalah bila aku tidak pergi ke perguruan tinggi. Tapi aku hanya takut pada Hiaku. Karena orang itu seperti malaikat pencabut nyawa. Jadi, apa kau suka mendengarkan musik? Kau sering memakai airpods seperti orang sombong."

05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]Where stories live. Discover now