Part 13

2K 220 4
                                    

SMA48 hari ini di hebohkan dengan pengumuman mundurnya Shani dari jabatannya sebagai ketua Osis. Dan naik nya Jinan sebagai ketua Osis untuk menggantikan Shani menyelesaikan sisa masa jabatan mereka.

Dan Shani yang sudah hampir seminggu ini tak pernah terlihat di sekolah juga menjadi buah bibir semua murid. Semua seakan mempertanyakan kemana perginya sang idola semua orang itu.

Bahkan ada sebagian siswi yang memberanikan diri bertanya pada Sisca saat mereka berpapasan dengan gadis itu. Namun tak satupun dari mereka yang mendapatkan jawaban dari Sisca.

Bertanya pada Jinan pun sama saja, Jinan juga tak memberikan jawaban apapun kepada setiap orang yang bertanya padanya. Bahkan wali kelas mereka yang sempat bertanya pada Jinan juga bernasib sama, Jinan seolah menutup mulutnya rapat jika di tanyakan tentang sahabatnya itu.

"Kok dia ngundurin diri dari jabatannya? Dia masih di sini kan Nan? Dia gak pindah kan?" Rentetan pertanyaan Sisca tanyakan pada Jinan.

Setelah mendengar kabar Shani yang menundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Osis, Sisca langsung mengajak Cindy mencari Jinan. Dan disinilah mereka sekarang, di dalam ruang Osis dengan Jinan yang sedang fokus dengan laptopnya, sementara Sisca dan Cindy berada didepannya menatap Jinan berharap mendapat sedikit informasi mengenai Shani.

Ini adalah usaha kesekian dari Sisca untuk menanyakan keadaan Shani pada Jinan. Pasalnya Jinan benar-benar tutup mulut jika itu perihal Shani, bahkan kepada Sisca ataupun Cindy.

"Nan gua bukan kayak anak-anak lain yang nanya sama lu cuma karna sekedar penasaran, gua khawatir Nan sama dia" ucap Sisca lagi. Sementara Cindy hanya duduk diam ditempatnya, ia merasa kasihan melihat Sisca, namun ia juga tak ingin memaksa Jinan.

Jinan menutup laptop lalu beralih menatap Sisca. Ia bisa melihat raut kecemasan dari wajah Sisca. Yang membuat hatinya sedikit luluh. "Dia masih disini, dia gak pindah" ucap Jinan yang akhirnya menjawab pertanyaan Sisca, walaupun tak semua pertanyaan Sisca ia jawab.

"Trus kenapa dia belum masuk juga? Udah mau seminggu loh Nan dia gak masuk, gua takut dia di keluarin dari sekolah" Sisca terlihat sangat mengkhawatirkan Shani. Ia merasa semua ini terjadi karena nya.

"Dia gak bakal di keluarin, tenang aja" ucap Jinan santai.

"Kok lu bisa seyakin itu?"

"Karna gak mungkin pemilik sekolah di keluarin dari sekolah nya sendiri" jawab Jinan sambil bersandar pada kursinya.

"Pemilik sekolah? Shani?" Cindy akhirnya ikut dalam percakapan mereka karena kaget mendengar fakta bahwa Shani adalah pemilik sekolah mereka.

Sisca juga cukup kaget mendengar fakta tersebut, ia kembali menyadari bahwa masih begitu banyak hal tentang mantan pacarnya itu yang tak ia ketahui.

"Dulu sekolah ini milik almarhumah mama nya Shani, tapi pas mama nya meninggal, nih sekolah jadi milik Shani, tapi emang anaknya gak mau ada orang yang tau" Jinan sedikit menjelaskan agar Sisca tak perlu khawatir masalah Shani akan di keluarkan dari sekolah.

"Tapi dia sekarang baik-baik aja kan Nan?" Tanya Sisca lagi yang ingin memastikan Shani baik-baik saja.

"Cukup Sis, gua udah cukup banyak jawab pertanyaan lu" Jinan kembali membuka laptop di depannya.

"Gua cuma mau mastiin dia baik-baik aja Nan"

"Setelah lu ninggalin dia?" Ucap Jinan penuh penekanan.

"Lu tau alasan gua ninggalin dia"

"Lu bisa aja milih buat maafin dia kalo emang lu peduli sama dia"

"Dan biarin dia jadi orang jahat? Gitu maksud lu? Dia gak bakal sadar apa yang dia lakuin itu salah kalo gua milih buat maafin dia Nan. Dan lu juga harus nya ngelakuin hal yang sama, bikin dia sadar kalo apa yang dia lakuin itu salah, bukan malah beresin semua kesalahan yang dia buat, tanpa sadar lu malah buat dia jadi terbiasa  dan gak takut ngelakuin hal jahat. karna apa? Karna ada lu yang selalu beresin kesalahan yang dia buat". Sisca menjelaskan alasan ia mengambil keputusan untuk meninggalkan Shani.

POSESIF {ShanSis} SELESAI ✔️Where stories live. Discover now