Part 28

2.1K 278 4
                                    

"Shan, dengerin aku dulu Shan" Sisca berlari dengan panik mengejar Shani yang terus melangkah dengan cepat kearah mobilnya. Sisca merutuki kebodohannya, mengapa harus ada kejadian seperti ini disaat ia dan Shani baru saja memperbaiki hubungan mereka.

Sisca menarik pintu mobil Shani dan masuk kedalam mobil dengan cepat, tepat sebelum Shani dapat mengunci mobilnya. "Sayang dengerin aku dulu" ucap Sisca dengan nafas terengah-engah akibat berlari mengejar Shani.

"Tadi kamu bilang mau pulang bareng Cindy, kenapa tiba-tiba ada disini?" Shani dengan susah payah mengontrol emosinya, berusaha untuk tidak berbicara dengan nada tinggi, dan tidak terbawa emosi, walau sebenarnya hatinya begitu panas saat melihat Sisca dan Gita tadi.

Ia ingin memegang janjinya pada Sisca yang akan berusaha memperbaiki kesalahannya, Shani mengingat kembali bagaimana dulu ia sempat kehilangan Sisca hanya karna emosinya yang tak bisa ia kontrol, dan ia tak ingin kejadian seperti itu terjadi kembali.

"Aku emang tadinya mau pulang bareng Cindy, tapi tiba-tiba aku ingat kita kemarin belum sempat ngejelasin yang sebenarnya ke Gita, jadi aku mutusin untuk kesini, aku mau ngelurusin semuanya, biar Gita gak terus salah paham sama kamu" sisca menarik nafas dalam sebelum kembali menjelaskan.

"Tadi aku mau nelfon kamu, tapi gak jadi karna aku takut ganggu kamu lagi meeting, aku mikirnya bakal ngasih tau kamu pas kamu selesai meeting, tapi aku lupa, maaf" Sisca memelankan suaranya sembari menunduk saat mengucap kata maaf diakhir kalimatnya, ia sadar ini adalah kesalahannya.

"Tapi aku gak ngeliat kamu lagi ngejelasin apapun ke dia, yang aku liat kamu lagi nyuapin dia sambil ketawa-ketawa, apa cara kamu ngejelasin ke dia emang kayak gitu?" Shani kembali bertanya dengan masih berusaha menahan emosinya, walau ia saat ini sangat ingin memukul setir mobilnya untuk meluapkan emosinya, namun tak ia lakukan. Ia tak ingin membuat Sisca takut seperti dulu.

Sisca dengan lembut meraih tangan Shani untuk digenggamnya, ia tau Shani saat ini sedang emosi namun gadis itu berusaha untuk tidak meluapkan emosinya didepan Sisca, dan Sisca sangat bersyukur atas hal itu.

Dengan pelan Sisca mulai menceritakan semuanya, ia bercerita dari awal ia masuk keruangan Gita sampai ke detik Shani masuk dan melihatnya sedang menyuapi Gita tadi, Sisca menceritakan semuanya dengan detail tanpa ada yang terlewat satupun.

"Tetep aja aku gak suka liat kamu nyuapin dia kayak tadi, kamu bisa milih buat gak ngelakuin itu Sis" ucap Shani setelah mendengar cerita Sisca.

"Iya aku salah, maafin aku yah" jawab Sisca, ia menyadari kesalahannya kali ini. Namun tak terdengar jawaban dari Shani.

"Shan"

"Shaniiii"

"Sayaaang"

Sisca terus memanggil Shani karna Shani masih belum menjawabnya, yang membuat Shani akhirnya menolehkan kepalanya ke samping, menatap Sisca dengan mata berkaca-kaca, Sisca bisa melihat kesedihan dari mata pacarnya itu.

"Jangan kayak gitu lagi, gak enak banget ngeliat kamu kayak gitu sama orang lain" ucap Shani akhirnya dengan suara yang terdengar bergetar.

Sisca yang melihat mata Shani dan mendegar ucapan Shani itu dengan perlahan menarik Shani kedalam pelukannya, diusapnya punggung gadis itu. Sisca merasa sakit pada hatinya melihat Shani saat ini, sakit bukan karna disakiti, namun sakit karna ia sadar ia telah menyakiti Shani.

"Maafin aku yah" hanya itu kalimat yang mampu Sisca ucapkan, Namun ia bisa merasakan Shani mengangguk dalam pelukannya.

Dengan terus memeluk Shani, Sisca merutuki dirinya sendiri, melihat betapa Shani berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka, namun ia malah dengan bodohnya melakukan kesalahan.

POSESIF {ShanSis} SELESAI ✔️Where stories live. Discover now