Part 40

1.9K 203 11
                                    

Guys sebelum baca part 40, aku mau ngasih tau nih, aku lagi nyoba2 bikim AU Shansis di twitter, kayaknya asik juga. aku kayaknya bakal sering up AU juga deh.

Jadi buat kalian yang mau baca, tolong di follow yah twitter Yubbiii, tapi kalo gak mau juga gapapa wkwkwkwk

Jadi buat kalian yang mau baca, tolong di follow yah twitter Yubbiii, tapi kalo gak mau juga gapapa wkwkwkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Buat kaum malas ngetik, aku taro link di kolom komen yah

————————————————————----------------------

Jinan

Arena udah selesai, mau ngetes gak ntar malem? Pas banget nih malming

Gua lagi dirumah Sisca, alesan apa yah ke Sisca?

Jujur aja lah, orang balapannya di arena bukan di jalan

Yaudah deh, gua bilang dulu ke dia

Eh iya masalah di basecamp tadi gimana?

Aman

Shani meletakan kembali ponselnya ke atas sofa setelah ia selesai bertukar pesan dengan Jinan. Ia kembali menatap Sisca yang sedang mengerjakan tugas didepannya.

"Sayang"

"Hhmm" jawab Sisca masih fokus pada buku di depannya.

"Aku kayaknya ntar malem mau balapan" ucap Shani dengan sangat hati-hati. Yang seketika membuatnya mendapat tatapan tajam dari Sisca.

"Di arena balap yang baru aku buat, bukan di jalanan" dengan cepat Shani menambahkan penjelasan dari kalimatnya tadi, agar pacarnya itu tak salah paham.

Dan benar saja, kalimat tambahan dari Shani itu mampu membuat tatapan Sisca kembali normal. "Ini kamu ngasih tau doang atau mau minta izin?" Tanya Sisca sembari kembali menatap buku tugasnya.

"Minta izin, boleh gak?"

"Boleh, tapi kamu harus bantuin aku ngerjain ini dulu biar cepet selesai, aku mau ikut soalnya" jawab Sisca dengan perlahan menggeser bukunya ke arah Shani. Namun bukan nya mengambil buku Sisca, Shani malah menatap heran pacarnya itu.

"Kenapa?"

"Kamu serius mau ikut?"

Sisca mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Shani, "kenapa emangnya? Gak boleh?"

"Boleh sih, cuma kaget aja kamu mau ikut, selama ini kan kamu gak pernah setuju aku balapan"

"Jadinya boleh ikut gak?"

"Boleh tuan putri" wajah heran Shani perlahan menghilang, digantikan dengan senyum manis di bibir gadis itu, yang kemudian ia segera meraih buku tugas dan juga pulpen ditangan Sisca untuk melanjutkan tugas pacarnya itu.

Sementara Sisca sekarang bergantian menatap Shani yang sedang mengerjakan tugasnya, sejujurnya ia pun bingung mengapa ia tiba-tiba saja ingin ikut melihat Shani balapan, padahal selama ini ia yang selalu menentang pacarnya itu untuk ikut balapan. Atau mungkin saja karna ia tau kali ini Shani bukan balapan di dijalanan, melainkan di arena khusus untuk balapan.

POSESIF {ShanSis} SELESAI ✔️Where stories live. Discover now