No Regret. 9

1.4K 163 13
                                    

Hari pemotretan hampir tiba, para ibu ibu dan satu gadis itu tengah mampir ke butik untuk menyewa sebuah baju. Sedangkan Jay dan Heeseung perlu mengurus baby El di penginapan.

"Wah kita kayaknya perlu latihan sebelum di shooting" Celetuk Heeseung membayangkan bagaimana dia juga akan di suting setelah Baby Ddeonu lahir.

"Bener, punya bini terkenal bisa buat kita masuk TV hahaha" Jay mendorong pelan bola itu kearah Baby El.

"Gue awalnya ga tau loh kalo Sunoo itu dikenal banyak orang"

"Yeh lu mah kudet bang, dia viral karena dance Senorita bareng temennya"

Kalau ga salah dance itu harus lawan jenis, kan. "Sama cowok dong"

Duh, Jay kayaknya salah bicara. Tapi masa iya Heeseung ga tau hal ini. "I-iya" Jay makin degdegan pas Heeseung mulai ngeluarin ponsel guna melihat apa yang Jay bilang tadi.

Vidio itu mulai terputar, wajah Heeseung sudah mulai muram. Baru di awal tampilan saja keduanya sudah bergerak erotis, ditambah lagi dengan pakaian Sunoo yang atasannya sangatlah terbuka.

"Itukan udah lama bang, ga perlu khawatir"

Heeseung menghela, see, ga ada waktu buat mikirin wanita lain kalau bininya adalah Sunoo. Heeseung meletakkan ponselnya sedikit kasar. "Lo tau kan gue sama Sunoo di jodohin, awalnya gue mau bodoamat sama apa aja yang dia lakuin dulu. Tapi sekarang gue pengen tau, lo tau Sunoo dulu ngapain aja"

Nah kan, Jay harus gimana. Soalnya Sunoo dulu parah banget, ga mungkin dia bongkar kelakuan sepupunya ke iparnya.

"Gue ga yakin bang, gue dulu jarang ketemu Sunoo" Jay tak mau menatap Heeseung, dia mencoba fokus pada Baby El.

"Lebih parah lagi kalau gue yang cari tau sendiri"

Njir, dejavu banget. Dulu Jay juga gini, maksa Sunoo buat kasih tau apa aja yang Jungwon lakuin sebelum mereka menikah. Jadi bisa dibilang keadaan Sunoo waktu itu dengan Jay saat ini sama, sama sama merindingnya.

Sunoo menunjuk satu gaun unik yang dipajang di manekin. "Ini bagus tau" Gaun itu selebihnya adalah kain tutu, sulit menerka warnanya, antara putih dan ungu.... Atau malah biru.

"Pilihan anda bagus nona, warnanya cocok dengan kulit anda yang putih"

Jungwon memilih gaun dengan kain yang sama, warnanya juga sulit di tebak. Entah ini pink atau cream. Wae semua pakaian disini sulit di tebak warnanya, tak beda jauh dengan July. Gadis itu sudah mengunci satu gaun yang dia bingung warna gaun itu merah atau violet.

"Sebenarnya warna apa ini?" Sunoo memberanikan diri bertanya.

"Kami memakai banyak warna, apalagi kain ini transparan. Jadi tak bisa ditebak warnanya di satu waktu, unik bukan"

Ketiganya mengangguk seirama, mereka dengan cepat langsung setuju dengan gaun tadi. Sunoo meminta sedikit bagian gaun di rombak, dia akan membayar mahal untuk itu.

Kembali ke penginapan, Sunoo tak bertemu Heeseung. Entah suaminya itu dimana, hingga tak lama Jungwon memberitahukan jika suami mereka berdua ada di dekat kolam. Kini waktunya beristirahat, kaki Sunoo sakit. Dia terlalu lama berdiri dan berjalan, teh hangat tersaji untuk duduknya di balkon yang langsung mengahadap pantai.

Bunyi pintu dibuka membuat wanita itu menoleh, mendapati Heeseung yang fokus pada ponselnya. "Seru banget ya main sama El, teh aku udah habis Mas baru datang. Tadinya mau ajak ngeteh bareng"

"Hmm"

Sunoo mengintip, pria itu malah merebahkan diri dengan masih fokus pada ponselnya. Sunoo jahil dengan mendapatkan beberapa selfie dan mengirimnya ke Heeseung, mereka dekat tapi Sunoo lebih memilih berbicara lewat ponsel. Mumpung suaminya lagi hapean.

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Where stories live. Discover now