No Regret. 11

1.1K 126 7
                                    

Sunoo melihat lagi tampilan dirinya di cermin, dengan baju casual beruang coklat dan topi beret senada dengan sepatunya. Sunoo rasa tampilannya cukup lucu untuk shooting bareng Jungwon nanti, dia sedikit melakukan interview sebelumnya. July juga, gadis itu datang diantar pacarnya yang tiada lain dan tiada bukan adalah Haruto.

"Suami lo tau kalau lo mau ke rumah Jungwon bareng gue?" July meraih susu ibu hamil itu, menuangkannya 2 sendok ke air hangat yang ia buat.

"Tau, tadi pagi gue bilangnya" Sunoo sudah duduk manis di meja makan, menerima susu itu dari July.

July mengambil tempat duduk disamping Sunoo, mengelus perut yang semakin membesarkan itu. "Rasanya cepat banget ya, seminggu lagi kan lo lahiran"

Sunoo mengangguk, menyelesaikan minumnya. "Bener, jenis kelamin masih gue rahasiain dari kalian"

"Ga heran lagi gue sama lo, eh tapi waktu di Bali kemarin- sumpah hawa laki lo kek mau bunuh Sunghoon tau ga" July mewanti wanti pergerakan bumil itu, terus memegangi tangan dan merangkul Sunoo. Berjalan pelan membukakan pintu taksi untuk sahabatnya.

Sunoo terkekeh. "Gue ngerasa banget, mas Hee emang cemburuan. Tapi gue suka kalo dia cemburu gitu"

"inget deh gue lo hampir jadian tapi waktu itu karena ada rumor gue sama Sunghoon, malah ga jadi" Seperti yang sudah di ceritakan, Sunoo dan Sunghoon dulu pernah dekat. Hampir mau jadian, bahkan dulu Sunoo sudah memperkenalkan Sunghoon dengan Mama Bomie. Sayangnya ga tau kenapa satu sekolahan ga suka sama hubungan mereka, jadi ada aja rumor ga bener yang buat mereka pisah.

Sunoo udah lupain itu, kalau diingetin lagi rasanya dulu Sunoo sangat kekanak-kanakan. Untuk menjalani satu hubungan dengan Sunghoon dia bisa nangis tiap hari, tapi seiring berjalan waktu Sunoo disadarkan. Memang lebih baik seseorang yang mengejarnya kemudian menciptakan hubungan bersama, bukan menciptakan hubungan dulu baru mengejar seperti yang sudah sudah.

"Its okay, toh sekarang gue ketemu orang yang bucinnya minta ampun sama gue. Meski awal hubungan kita ga baik" Sunoo tertawa, hari ini dia banyak mengingat hal lalu. Seperti hubungannya bersama Heeseung di awal awal perjodohan.

"Ceritain dong Sun, gimana kejadian lo sama laki lo. Gue doang nih yang belum tau persis" July ga terlalu tau persis awal hubungan keduanya, si paling tau itu Jungwon. July sibuk cari cuan soalnya buat hura hura.

Sunoo antusias, tangannya digengam July menghindari hawa sejuk di luar. "Ya gitu, gue dijodohin itu lo kan tau tuh. Awalnya mas Hee tu cuek karena gue pikir dia sebenarnya ga mau sama gue, gue yang bocil abis ini dan dongo nya kebangetan selain nurut apa lagi. Jadi gue ga punya rasa tanggung jawab sebagai istri, dia nya juga langsung sibuk kerja setelah kita nikah"

Sunoo merekatkan jaketnya. "Mas Hee jadi tambah cuek, gue sih bodoamat awalnya. Tapi lama-lama ga enak juga, gue mulai akrabin diri ke tu laki tapi terus dapat penolakan. Kita berantem gede waktu itu, gue nangis segala macem dan mas Hee panik waktu itu. Disana gue mikirnya gue yang egois, jadi gue mulai kewajiban gue setelah kejadian itu. Gue masak, bersihin rumah, nyambi balik ke agensi juga. Kemudian pecah perawan dan dari sanalah kita berdua paham kita salah lalu menyesuaikan diri, lo tau apa yang menarik?"

July menggeleng, dia masih senantiasa mendengarkan.

"Mas Hee bilang udah suka gue lama, semenjak dia nemenin Mama waktu kehilangan Ayah. Bayangin deh, anak kuliahan suka sama anak SD. Terus ketemu sama gue lagi waktu SMP dan mas Hee udah mapan disaat itu juga, kek pedofil anjir, tapi sekarang kan gue udah gede dan berumur. Jadi keliatannya pantes pantes aja"

"Bener, laki lo juga tuwir gitu masih keliatan muda ya"

"Bergelimang harta say, mau mikirin apa. Hidup udah teratur, bini tinggal ambil anak kawan"

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Where stories live. Discover now