No Regret. 10

1.3K 141 13
                                    

Heeseung melipat tangannya di depan dada, menatap tajam salah satu karyawan nya yang kini sedang kerja sambilan. Gak kok bisa pas sama dia sih, kalau dia tau fotografer nya Sunghoon juga dia ga bakal mau. Mana tadi katanya tu orang mergokin Heeseung pas lagi nganu sama Sunoo, ngeselin njir. Mood Heeseung langsung jatoh blarrr ga bisa di selametin.

"Itu bang orang yang lo cerita ke gue" Tanya Jay, bisa dibilang dia sudah jadi pendengar yang baik oleh iparnya itu.

Heeseung mengangguk. "Sunoo bilangnya mereka pernah deket, gitu doang si. Tapi kok gue ga percaya ya"

Jungwon juga kaget banget pas Sunghoon datang, dia udah merasakan hawa ga enak dari pasutri itu setelah ini. July pun angkat tangan, dia diem aja udah, ga bisa komentar.

Sunghoon melihat betapa indah dan seksinya wanita itu dari kameranya, Sunoo sedikit kaku, dia tak bisa berkutik. Dia tau kini suaminya sudah siaga satu di tempatnya, Sunghoon menghampiri Sunoo. Meraih dagu itu, membuat Sunoo mendongak.

"Tahan posisi ini" Begitu ucapnya lalu kembali pada kameranya.

Ada yang panas, butuh es se baskom. Beberapa kali gambar Sunoo diambil, dengan berbagai gaya yang diciptakan dengan bantuan Sunghoon. Kini waktunya Heeseung bergabung, dia memeluk Sunoo dari belakang. Menatap kamera, bukan, sebenarnya dia menatap Sunghoon. Seakan mengatakan bahwa Sunoo hanya miliknya.

"Halo, maaf saya terlambat" Itu Haruto, sudah dengan pakaian rapinya. Wah Sunoo sampe salfok, Heeseung berdecak, dateng lagi satu orang yang ada kaitannya sama istrinya. Dahlah pundung aja dia.

Haruto menyapa July, memeluk gadis itu. "Udah di mulai ya?"

"Iya nih, tapi kamu tepat waktu kok"

Haruto tersenyum manis, mengusak sayang pucuk kepala gadis itu. Dia mau bilang terimakasih sama Sunoo, berkat wanita itu dia bisa mengenal July. Dia mengakui bahwa dia memiliki perasaan spesial dengan gadis itu.

Pemotretan itu berlanjut hingga semua orang kini mengambil bagian, Sunghoon padahal senang senang saja membantu mereka mengatur pose. Tapi Heeseung julid baget dah sama dia, pria itu dapat teguran dari Sunoo.

"Ga boleh gitu ih mas, ga enak sama Kak Sunghoon"

"Gi bilih giti ih mis, gi ini simi kik singhiin. Ngesheng!"

"Dih" Sunoo ngakak melihat suaminya yang ngambek, ini Heeseung malah jadi gemesin banget. "Apa si sayang" Menguyel-nguyel pipi yang dikembungkan itu.

Ok bisa dilihat yang paling heboh si Jay, ada aja tingkahnya yang buat semua orang sakit perut. Random ajak Haruto dan Heeseung pose modelan anak geng gitu, para lelaki juga ga mau kalah dong. Mereka doang deh kayaknya yang paling narsis, ini istrinya udah ngakak mulu ngeliatin nya.

Istirahat sebentar, setelah ini pindah lokasi. Tentunya dengan pakaian yang beda lagi, rencananya si Sunoo mau suruh semua pake hanbok gitu. Biar ada hawa sakral dan suci nya.

Dia sodorin segelas jus jeruk itu ke Sunghoon. "Makasih arahannya tadi, Kak"

Sunghoon menerima dengan senang hati gelas itu. "Ah bukan apa apa, itu juga udah bagian dari kerja"

"Tapi tadi hasilnya bagus loh, oh iya. Kakak bisa ambil gambar yang agak vulgar gitu gak?"

Ucapan to the point itu hampir membuat Sunghoon tersedak. "Vulgar gimana maksudnya?"

"Kayak aku yang setengah naked, terus fotonya bareng mas Heeseung"

"Ini rencana udah kalian bicarain berdua kan?" Memastikan saja, nanti malah jadi berabe kalau belum di rencanakan.

Sunoo mengangguk dengan tegas. "Sudah dong, mas Heeseung juga setuju"

"Oh kalau gitu bisa, asal udah ada kesepakatan aja"

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang