Situasi Yang Sama

580 66 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________________________
______________________

Dewa yang sedang menggendong Arashi kaget melihat Dhika masuk tanpa salam ataupun menyapanya. Dewa paham kalau Dhika sedang marah. Dia melayangkan tanya pada Raka yang membuntuti di belakangnya.

"Kenapa, Ka?"

"Ngambek. Xan ketahuan masih balapan. Tahu sendiri Dhika ngotot banget Xan supaya berhenti balapan. Ngamuk dia."

"Hah, ada-ada aja tuh anak berdua. Ya udah, biar tenang dulu anaknya. Otaknya kalau panas mau diajak ngomong kayak gimana juga gak bakalan ngefek."komentar Dewa.

Pasalnya gak sekali dua kali Xan dan Dhika berantem. Gak cuma masalah motor, masalah kecil aja bisa jadi gede. Raka mengangguk. Dia lalu berpamitan mau pulang.

Di jalan dia sengaja mampir ke mini market buat beli beberapa keperluan sekolahnya. Gak lama kedengaran tuh ribut-ribut gak jelas dari depan mini market. Dia bertanya pada staf mini market nya.

"Itu ada ribut-ribut apa, Mas?"

"Anu...biasa mas. Cewek cowok adu mulut. Biasa masalah pasangan kali."

Tadinya mau cuek saja, tapi lama-lama kok suara si cewek ini terdengar familiar. Raka mencoba mencari tahu dan ternyata tebakannya benar. Dia keluar mini market dan menangkap tangan si cowok yang mau memukul cewek itu.

"Bisa gak Mas gak usah pakai tangan! Ngomong baik-baik kan bisa!"

"Apa Lo ikut-ikutan?! Minggir!"

"Ya makanya jangan mukul! Kalau Mas main pukul, saya gak segan-segan juga mukul Mas!"

"Berani Lo!"

Mungkin kondisi cowok itu mabuk dan sempoyongan, Raka dengan mudah menumbangkannya. Si cowok itu meraung-raung gak jelas. Buru-buru Raka menggandeng cewek itu pergi.

Raka kembali membawa obat merah dan plester. Cewek itu sudah gak menangis, tapi masih sedikit takut.

"Hadapin sini wajah Lo."

Regina menatap Raka. Ya cewek itu adalah Regina. Pantas suaranya familiar buat Raka karena suara itu yang tiap hari manggil-manggil namanya.

"Pacar Lo?" Tanya Raka sambil mengusap luka si wajah Regina dengan tisu yang dia beri air.

My Stupid Boy (Complete)Where stories live. Discover now