You Belong to Me

449 46 11
                                    

___________❤️❤️❤️__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________❤️❤️❤️__________

Cukup sudah kesabaran Xan. Beberapa hari ini dia nyaris gak ada waktu berdua dengan sang pacar. Siapa pelakunya? Jelas! Siapa lagi kalau bukan Mikha. Cewek itu selalu berada di manapun, kecuali di sekolah. Mau pacaran di sekolah jelas gak senyaman kalau di luar. Seperti hari ini, niat mau jalan berdua sepulang sekolah, ternyata si Mikha sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Siapa yang gak kesel.

Xan berjalan menghampiri Mikha.

"Lo libur dulu ya ngintilin pacar gue? Hari ini gue kangen sama pacar gue. Oke?"

Mikha ketawa.

"Sorry ya hari ini di bilang mau nganterin gue beli barang."

"Lho kok Lo udah sampai sini?" Tanya Dhika yang baru sampai.

Mikha langsung aja mengamit lengan Dhika.

"Jadi kan Lo nganterin gue?"

"Jadi."

Xan langsung protes dong. Secara kan dia yang ngajak duluan kok malah pacarnya ngikut Mikha.

"Yang, kan udah janji kita mau jalan hari ini."

"Aaa..sorry. Gue lupa. Ya udah kalau gitu jalan bertiga aja."

Kali ini Xan serius kesal. Mukanya udah sepet. Rasanya udah pengen ngamuk-ngamuk.

"Serius, Yang. Kita udah gak pernah punya waktu jalan berdua. Please."

"Ya gimana dong. Mikha udah sampai di sini. Masa iya gue suruh pulang lagi." Sahut Dhika.

"Ya udah terserah Lo lah! Capek gue!"

Xan jalan menuju motornya. Marah banget sih kayaknya.

"Gue mau ngomong sama Xan dulu. Lo tunggu sini."

Mikha mengangguk. Agak ngeri juga lihat Xan yang kayaknya kesel banget sama dia.

"Xan!" Panggil Dhika.

"Apa?" Sahut Xan sewot.

"Besok deh ya. Gue janji."

"Gak usah! Paling juga janji doang. Minggir gue mau pulang!"

Xan langsung tancap gas buat pergi. Ngebut pasti. Hampir aja dia nabrak Regina. Untung langsung ditarik sama Raka.

"Edan kali tuh anak!" Omel Raka. Dharma geleng-geleng kepala. Secara dia tahu apa yang jadi masalahnya.

Mikha memandang Dhika yang sejak tadi diam saja. Mereka sudah ada di toko buku. Mikha jadi merasa gak enak.

"Dhik, sorry. Gue gak nyangka kalau Xan sampai marah gini. Biasanya juga enggak." Ucap Mikha.

Dhika menghela nafasnya.

"Udahlah. Gue juga yang salah. Gue lupa kalau kemarin ngajak jalan. Dia emang lagi sensitif akhir-akhir ini."

My Stupid Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang