Extra Chapter 1

502 40 22
                                    

___________❤️❤️❤️__________

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

___________❤️❤️❤️__________

Masih ingat kan waktu di chapter 'Perkara foto' yang Raka marah, ngamuk di kantin. Di situ Dharma pernah bilang kalau dia pernah ngamuk juga bahkan lebih parah.

Ini flashback nya..latarnya saat mereka masih SMP...

Belum ada cinta-cintaan ya..kan labelnya masih temen..kecuali Dharma yang emang sudah mulai suka Xan...

_________________________
____________

Xan terlihat jalan di belakang Dharma dan Dhika. Ini sudah hampir dua Minggu mereka masuk SMP, tapi Xan masih malu-malu. Ya pada dasarnya dia kan pemalu, cuma kalau ada di deket orang-orang yang udah dia kenal gak begitu tingkahnya.

"Kenapa sih Xan?" Tanya Raka yang lihat tingkah Xan.

"Gak apa-apa. Malu."

"Udah dua Minggu kita sekolah di sini jangan gitu." Tegur Raka. Xan mulai berjalan tegak kembali. Mukanya cemberut.

"Ada yang ganggu Lo?" Tanya Dharma. Si paling peka.

Xan cuma diam. Gak jawab. Namun, Dhika sadar kalau sepertinya apa yang diomongin Dharma benar. Semua tahu ada yang gak beres sama Xan, tapi Dhika yang memang sekelas bakalan lebih cari tahu lagi.

Pelajaran sejarah bikin ngantuk. Kira-kira begitulah yang di rasakan Dhika. Dia menguap beberapa kali. Dia melirik Xan yang diam saja.

Tak lama bel istirahat berbunyi. Sebagai yang hari ini piket, Xan dan Dhika wajib buat balikin buka paket ke perpustakaan.

"Xan, mau kemana? Lewat sini!" Omel Dhika.

"Lewat sini aja, Dhik! Gue gak mau lewat situ!"

"Kenapa? Ada apaan sih? Ayo buruan! Lewat sana tuh muter! Kita udah ditungguin Dharma sama Raka di kantin."

"Jangan lewat situ!"

Dhika gak peduli. Yang penting cepet sampai di perpustakaan. Kalau ada jalan yang lebih cepat kenapa harus muter. Melihat temannya sudah jalan duluan, Xan akhirnya ikut sambil berdoa. Semoga anak-anak nakal itu gak ada di sana.

Dia emang gak beruntung. Xan bisa melihat beberapa kakak kelas yang nongkrong di sana sambil ngerokok. Terlihat mereka sedang mencoba mencari perkara sama Dhika. Xan meletakkan buku paketnya dan diam-diam mengirim pesan ke Dharma. Baru selesai dia kirim, ponselnya sudah berpindah tangan dan berakhir remuk di tangan kakak kelas nya. Dhika yang lihat itu langsung marah-marah.

Dia menarik orang itu agar menjauhi dari Xan.

"Lo apain hp temen gue hah?! Tanggung jawab! Beiin dia hp yang baru!"

"Kalau Lo gak buat masalah sama gue, gue gak akan hancurin hp temen Lo!"

"Siapa yang cari masalah?! Bego! Gue cuma numpang lewat ya dan Lo minta duit. Lo kira duit datang dari langit. Bokap gue kerja susah payah biar duitnya bisa bermanfaat buat anaknya bukan buat ngurusin cowok modelan kayak Lo! Beban banget Lo!"

My Stupid Boy (Complete)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon