YOUR BEAUTY 5

5.9K 821 26
                                    

Kini Adelio dan Acel sedang berada di ruang tamu, ada seseorang perempuannya yang datang kerumahnya.

"Mamanya Zean ya?" tanya Adelio. Shani tersenyum. "iya Adelio.." Adelio membalas senyumannya dengan tersenyum juga. "ada apa Tante?" tanya Adelio. "Tante minta maaf atas perlakuannya Zean ke kamu ya, maaf banget.." jawab Shani. "sudah lah, lupa kan saja Tante. saya udah maafin kok." kata Adelio.

***

Pagi hari telah tiba, matahari terbit menyinari ruangan sang wanita yang tertidur nyenyak. karna matahari tersebut, sang empu terbangun dari tidurnya. ia mengucek matanya, lalu melihat jam dinding.

"HAH?! JAM 7 PAGI? AAAA!!! AKU HARUS SEKOLAH!" teriak Acel dengan turun dari kasurnya, dia pun bergegas untuk mandi.

***

Adelio melihat kursi Acel yang kosong.

"Kemana ya, tadi malam kan udah gua antar pulang" gumam Adelio. "lagian.. dibilang sama gua aja kesekolahnya. apa dia telat? atau dia sakit?" Adelio menopang dagunya menggunakan tangannya.

Naran menoleh ke Adelio yang sedang bergumam, dia mendengarkan itu. "Acel?" celetuk Naran. Adelio menoleh pada Naran. "kepo anying!" Naran tertawa mendengarnya itu. "bilang aja, Acel kan?" Adelio menganggukkan kepalanya.

Seseorang masuk ke dalam kelas, yang tak lain adalah Acel. rambut Acel berantakan belum disisir, dia berkeringat.

"Maaf Bu, saya telat.." guru pun berdiri, dia mendekati Acel. "ini jam berapa Acel?! kenapa kamu baru datang? kamu sudah ketinggalan jam pelajaran saya, 10 menit lagi selesai jamnya!" kata guru.

"Maaf Bu.. saya kelepasan tidur." jawab Acel.

"HAHAHA, CEWEK CUPU! UDAH BU.. HUKUM AJA!" Zean tertawa.

Karna tawaan dari Zean, sekelas pun ikut tertawa. semua melempar kertas yang sudah dikuel ke Acel, sorakkan pun sangat riuh.

"CEWEK CUPU GA PANTAS DI SEKOLAH MAHAL INI!" teriak Ollan. "JELEK! KUMEL PULA, HAHA.." sambung Zean tertawa.

Semua masih terus melempar kertas, Adelio yang melihat itu langsung berlari dia mendekati Acel. dia berdiri di hadapannya, Adelio melepaskan jaketnya, dia megarkan jaketnya.

Acel yang tadinya menutup mata pun membuka matanya, Adelio sedikit menurunkan jaketnya setengah.

"Adelio.." Adelio tersenyum. "jangan takut" katanya.

"STOP SEMUA, BERHENTI!" teriak sang guru.

Semua yang melempar kertas pun berhenti.

"HEH! ADELIO! LO GAK USAH SOK JADI PAHLAWAN KESIANGAN DEH!" teriak Zean.

Adelio membalikkan badannya, dia serahkan jaket itu ke Acel, tentu saja Acel memegangnya. dia menghadap ke seluruh murid. "bukan pahlawan, tapi gua tau, gimana rasanya di bully." kata Adelio.

"SAMPAH KALIAN! KALIAN MENYIKSA ORANG SAMPAI BERLEBIHAN! MANUSIA JUGA PUNYA KESALAHAN MASING-MASING. TETAPI, JANGAN SAMPAI KALIAN MEMBULLYNYA. KALIAN SEENAKNYA SAJA PADA ORANG LAIN" Adelio menaikkan nada bicaranya.

"BAPERAN!" teriak Zean.

"Kenapa? kenapa semenjak ada kata baperan orang-orang jadi seenaknya?" kata Adelio.

YOUR BEAUTY END✓ [ TELAH TERBIT ]Where stories live. Discover now