{ The Beautiful Royal Lady }

33 6 10
                                    

Pompt for Mei 2023

Prompt : Latar 1800an
Min : 500 words

=======================
=======================

Dahulu aku bertemu seorang wanita cantik di sebuah bar, dia nampak anggun dan mencolok dengan gaun biru khas bangsawannya. Tubuhnya dipenuhi perhiasan emas dan berlian mahal, tetapi wanita itu memakainya seakan hiasannya semacam celana dalam dan kaus dalam yang biasa dipakai sehari-hari, tak lebih.

Saat itu aku duduk sendirian di meja yang menempel pada tembok, aku suka spot itu karena sofanya empuk dan panjang, aku bisa bersandar pada tembok kayu sambil selonjoran, menutup wajahku dengan topi baret yang selalu kukenakan. Sedangkan wanita itu baru datang memasuki bar dengan cuek, meski semua pria di bar menatapnya dengan berbagai macam ekspresi. Wanita itu duduk di meja kasir, memesan wine dengan alkohol rendah. Nampaknya dia bukan pemabuk, tapi tampangnya terlihat sudah cukup umur.

Saat itu aku tidak terlalu memerhatikannya karena tengah mabuk dan pusing dengan masalahku sendiri, aku bertengkar dengan kakakku lupa karena apa, kami memang selalu bertengkar dalam hal apa pun. Sampai aku tak sadar wanita itu sudah duduk di sofa mejaku, mengajakku bicara.

"Sendirian saja, Tuan?"

Suaranya menggelitik telingaku, rendah dan entah kenapa sangat menggoda. Tubuhku bergidik hanya mendengar suaranya saja, ini aneh, seakan tubuhku terkena mantra. Aku menyingkirkan topi baret dari wajahku, cegukan sesekali, bangkit ke posisi duduk menghadap wanita itu dengan ekspresi mabuk, memakaikan topi baret kembali ke kepala.

Aku menatap wanita itu, dari dekat aku menyadari bahwa kulitnya sangat pucat, bibirnya saja nyaris tidak berwarna, seakan tubuhnya tidak memiliki darah.

"Maaf, aku tidak ingin menyinggungmu dan berurusan dengan keluarga bangsawan."

Dia tidak mengalihkan pandanganya dariku, tersenyum lebar tanpa merubah ekspresinya.

"Benar juga, pantas saja tidak ada yang mau bicara padaku sejak tadi. Dengan pakaian seperti ini, mereka pikir aku dari keluarga bangsawan yang tengah kabur, kurang lebih begitu?"

Aku tak ingat percakapan selanjutnya bagaimana, yang pasti setelah aku terbangun sepenuhnya dari mabuk, aku memergoki wanita itu tengah menggigit leherku dan menyedot darahku seperti orang kehausan. Di malam hari, di gang yang sepi, aku tidak tahu bagaimana caranya dia menyeretku sampai ke sini.

Saat terbangun posisiku sudah seperti ini, bersandar di tembok, dihimpit wanita di depanku yang nampak menikmati hisapannya. Sakit? Ya, darahmu disedot dengan brutal tentu terasa sangat perih, bahkan sepertinya aku sudah terkena darah rendah karena kantuk berat yang kurasa kembali. Namun, di sisi lain, rasa sakit ini jadi terasa nikmat, kepalaku ringan dan melayang, tubuhku menghangat.

Kemudian, wanita itu menghentikan aksinya, memundurkan tubuhnya menatapku. Dia menyeka ujung mulutnya dengan lengan tersenyum.

"Terima kasih atas makanannya."

Aku menyentuh bekas hisapannya di leherku yang terasa sangat pegal dan dingin, darah di bagian itu nampaknya nyaris tak tersisa. Membenarkan posisi dudukku bertanya, "Bisa kau ceritakan semuanya sekarang?"

"Aku terkejut karena kau begitu tenang," katanya terkekeh kecil, "aku sudah ceritakan semuanya setelah kau menyetujui permintaanku. Kau lupa?"

Kedua alisku bertaut, ya, aku lupa. Entah pembicaraan apa yang kami lakukan di bar tadi, aku tidak ingat sama sekali. Kali ini aku menghela napas panjang, kembali bersandar dengan tubuh sedikit merosot, mendongak ke langit gelap dari sela-sela atap bangunan yang mengelilingi kami, nampak taburan bintang gemerlip di sana.

"Mulai detik ini aku akan menjadi sumber makananmu, kan?" tanyaku memastikan.

"Benar sekali."

"Berarti kau akan sering berada di dekatku setidaknya?"

"Ya."

"Baiklah, kurasa itu cukup untukku. Toh, aku hanya pengangguran dan beban untuk keluargaku, makannya kakakku selalu mengomel menyuruhku bekerja. Tapi, aku tidak pernah bisa bekerja. Kalau aku bisa berguna bagi wanita cantik sepertimu, maka kurasa hal itu tidak buruk meski harus dikutuk seumur hidup."

Morrowजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें