{ The Forgotten Story }

8 1 2
                                    

Prompt for March 2024

Prompt : Terjebak bersama MC favoritMin : 500 words

=======================
=======================

Aku menciptakan sebuah cerita yang tidak jauh dari diriku, entah dari segi karakter, plot, apa yang kusuka dan tidak suka. Aku membuat cerita dengan cara pandangku terhadap dunia ini, dunia yang kejam ini. Tentu, sering sekali aku merinding membaca tulisan sendiri dan bergumam, "Cerita ini terlalu lebay!". Tapi, aku tetap melakukannya lagi, karena semua penulis sangat senang menyiksa diri--atau cuma aku?

Dan dari sekian banyaknya variabel kemungkinan, aku tidak pernah terpikir akan berjumpa dengan karakter yang kutulis sendiri. Karakter yang sudah lama terlupakan, tetapi dialah karakter pertama yang kubuat untuk cerita pertamaku dan menjadi karakter favoritku saat itu. Oh, aku lebih tidak menyangka lagi karena karakter yang kutulis itu kini hendak membunuhku.

Aku ditindih seorang gadis berambut hitam sebahu. Ia mengenakan topi  baret hijau gelap, senada dengan warna pakaiannya yang bergaya seperti lelaki di tahun dua puluhan. Aku baru ingat kalau gadis itu sering dianggap sebagai laki-laki feminim saat kecil. Gadis itu menatapku tajam, mulut revolvernya menempel di keningku. Dilihat dari manapun, posisiku saat ini terbaring tidak berdaya.

"Kau paham akan situasimu, bukan? Jadi jawab aku dengan cepat. Siapa kau? Bagaimana kau mengetahui identitasku?" tanyanya memulai interogasi.

Aku tersenyum tipis, gadis ini benar-benar karakter yang kutulis saat itu, rasanya jadi bernostalgia.

"Kenapa kau malah senyum-senyum, hah?" Gadis itu menarik pelatuknya tanda dirinya tidak main-main.

"Tentu, akan kujelaskan semuanya. Sebelum itu, bisa kau singkirkan dulu benda ini dariku? Aku jadi gemetaran dan tidak bisa berpikir jernih karenanya."

"Kau tidak terlihat gemetaran sedikit pun."

"Aku juga tidak terlihat bersenjata dan bisa menyakitimu saat ini, bukan?"

Gadis itu terdiam, kemudian menarik revolvernya menyingkir dariku, ia memasukkan kembali revolvernya ke kantong di sabuknya kemudian menepuk-nepuk celana panjangnya. Aku bangkit membenarkan posisi duduk bersandar pada pohon di belakang, mengerang sambil memegang perut yang terasa seperti disayat, aku menunduk dan melihat pakaian dan tanganku yang sudah dilumuri darah. Gadis itu terbelalak, nampaknya ia baru sadar kalau aku tengah terluka.

"H-hey, darimana kau mendapat luka itu? Kau akan mati kehabisan darah jika dibiarkan saja."

Aku terkekeh kecil, kembali mengerang pelan. "Kalau begitu, tolong aku, Geri. Gerillya Fonna."

Kesadaranku semakin tipis, apakah kali ini aku benar-benar akan mati?

"Hey, bertahanlah! Jangan dulu ... dengar ... hey? ...."

Pandanganku menggelap, aku mendengar samar Geri masih melontarkan beberapa kata dengan panik, hanya saja aku sudah tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dirinya katakan. Beberapa jam lalu aku sedang ke luar rumah sekitar pukul sepuluh malam untuk membeli camilan, ketika berjalan di trotoar jembatan, aku melihat di seberang ada seorang pria yang menggenggam pisau hendak menyerang wanita dari belakang. Aku tidak sempat berpikir banyak karena pria itu mulai berlari menggenggam pisau dengan kedua tangan hendak menusukkannya, spontan aku berlari menyeberang. Aku berteriak agar wanita itu lari, tapi tentu saja ia malah bingung dan hanya berdiri di tempat menengok ke arahku, membuatku mau tidak mau menghalangi tubuh wanita itu dan membiarkan sang pria menusuk perutku.

Sadar aksinya gagal, pria yang wajahnya ditutupi masker dan topi itu segera melepas pisau yang masih menempel di perutku dan mendorong tubuhku pada pagar besi yang hanya setinggi pinggang hingga jatuh dari jembatan. Sedangkan si wanita menjerit histeris, menyaksikan tubuhku tercebur pada arus sungai yang deras dan langsung mengilang seketika. Sebelum terjatuh, aku melihat pria itu berlari kabur tepat setelah mendorong tubuhku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MorrowWhere stories live. Discover now