Episode 1

506 51 10
                                    

" Bahan peledak terbagi atas beberapa bahan diantaranya, asetilida., fulminate, nitro, nitrat, peroksida, oksida dan-"

Irene Bae.

Tatapan tajam dari salah satu mahasiswa di kelas kimia tertuju pada asisten dosen yang sedang menjelaskan di depan.

" Bahan peledak kimia yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis.."

Irene menggeser buku yang sedari tadi ia baca dan kini tatapannya juga tertuju pada satu mahasiswa yang sedari tadi memperhatikannya.

Aku tidak suka tatapan iblis itu.

I'm not the devil, Irene.

Pandangan tajam Irene berubah ke arah jam dinding tepat di atas kepala mahasiswa yang sedari tadi memperhatikannya. Waktu mengajar Irene sudah habis, ia langsung menutup bukunya dan mengakhiri kelas.

Lecture Office

Irene merapikan barang bawaannya sebelum pulang. Saat Irene menuruni tangga halaman utama kampus, seorang namja memperhatikan Irene dari dalam mobil dan tersenyum kecil. Pintu mobil terbuka dan seorang yeoja duduk di kursi depan.

" Mian, aku ada kegiatan tambahan tadi. "

Tak menjawab, namja itu masih mengikuti langkah Irene.

" Siapa yang kau perhatikan ? "

" Tidak ada. Kajja kita pulang. "

On The Way

" Nanti malam kau jadi pergi ? "

" Apakah aku pernah tidak hadir dalam sebuah pesta ? "

" Kau benar. "

" Kau akan mengajak teman-temanmu kan ? "

" Aku tidak tahu apakah mereka bisa. "

" Ajak saja untuk menemanimu. "

" Aku akan menghubungi mereka."

Mobil itu mengarah pada sebuah rumah bergaya amerika di area hunian mewah Gangnam.

" Besok aku mau pakai mobil itu, kau naik motor saja. "

" Panas. "

" Untuk apa kau beli motor seharga mobil itu jika kau tidak mau terkena panas ?! "

Namja itu mendekati yeoja yang ada di hadapannya.

" Pa-jang-an. Got it, Jennie Ruby Jane. "

Yeoja kelahiran amerika - korea itu langsung menatap jengkel kakak laki-lakinya yang berjalan ke arah pintu rumah.

" Ya! Son Seungwan! "

Octagon Night Club

Banyak sekali artis papan atas, pengusaha terkenal yang sudah mengisi ruang VVIP di lantai dua klub malam internasional Octagon. Seorang yeoja mencoba membelah lautan keramaian untuk menuju ke ruang VVIP, bahkan hebatnya ia tak perlu menyentuh lautan manusia itu untuk mendapatkan akses jalan, pesonanya yang luar biasa dan aura dingin yang menyelimuti dirinya, membuat semua orang terpanah.

" Kau tidak ingin berkenalan denganya ? "

Seorang namja hanya tersenyum kecil sambil meraih gelas whiskey di hadapannya.

" Aku berani taruhan kalau dia sudah mengenal yeoja itu. "

" Omo! Dia berjalan ke arah sini. "

Namja itu semakin tersenyum ketika teman-temannya terlihat heboh. Ia meletakan gelas yang sudah ia teguk dan bersiap berdiri. Ia menatap ke arah yeoja itu dan ikut melangkah untuk menghampiri yeoja itu.

" Kau datang ? "

" Tidakkah kau menantikan hal itu ? "

Tak ada jawaban dari namja itu, yang ada hanya tatapan dan senyuman dengan seribu makna.

" Shall we ? "

" If you don't mind. "

Di dalam ruangan VVIP masih terkejut melihat percakapan singkat barusan.

" Dia benar-benar monster, dia bisa berkencan dengan siapapun. "

" Dia namja dengan sejuta pesona. "

" Aku tidak sabar untuk melihatnya jatuh dan tersiksa pada satu yeoja. "

" Ne, pasti akan ada satu yeoja yang akan membalas semua perlakuannya selama ini. "

" Itu akan jadi tontonan yang paling seru. "

Di area menari, tempo musik yang dimainkan membuat sepasang muda-mudi itu terlihat sangat menempel dan tidak terlepaskan. Keduanya seperti sedang bertukar sihir melalui pandangan mereka.

I have 28 reasons to make you fall in love, again, and again.

Lampu tiba-tiba meredup seolah mengiringi pergerakan keduanya yang sudah mulai mendekatkan kepala dan memejamkan mata.

It will always be yours, Son Seungwan.

It will always be yours, Son Seungwan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


* * * * *

" Seungwan....ya... oppaa.. "

Aku membuka mataku dan terasa pandanganku kabur.

" Apa kau bisa mendengarku ? "

Ucapannya menggema di telingaku, aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

" Ya! Seungwan! "

Aku sudah bisa mendengar suaranya dengan jelas.

" Apa kau baik-baik saja ?! "

" Eoh, ye. Aku baik-baik saja. "

" Kau minum terlalu banyak sampai kau tidak sadarkan diri. "

" Eoh, jinjja ? "

" Kau bahkan sudah mencium temanku!!! "

Aku membuka mataku setelah mendengar bisikan dari Jennie. Kepalaku menoleh ke arah samping dan terlihat yeoja yang sedang menahan senyum malu-malunya.

" Mianhae. "

" Apa yang sedang kau mimpikan sampai bisa mencium temanku ? "

" Molla.. "

" Tidak tahu tapi senyummu sangat bahagia. "

Aku melihat ke arah jam tangan.

" Kajja, kita pulang saja. "

" Memang seharusnya seperti itu. "

Sekali lagi aku menoleh ke arah temannya Jennie dan mengedipkan mataku.





#pastimbakbunganih





AKU GATAHAN


Anyway, upload karena bingung di sini Krystal mau jadi cewek yang gimana, mau yang manis baik-baik aja apa sama gigit nya kayak Irene.

+ tolong lah queendom susah banget nulisnya biar punch

28 ReasonsWhere stories live. Discover now