" Irene ! "
Langkahnya semakin cepat mengejar kekasihnya.
" Bae Joohyun! "
Dengan sisa nafas yang tak lagi banyak, ia berhasil membuat kekasihnya itu berhenti.
" Seungwan-ah..."
" Listen..", Wendy masih mengatur nafasnya.
" . . . . . "
" I'm not going anywhere. "
Mata Irene langsung terbuka lebar, ia terkejut mendengar ucapan Wendy.
" Please, don't leave me too. "
" Seungwan..."
" I do really love you. I can't stand without you. "
" Apa kau sungguh-sungguh mengatakan hal itu ? "
" Tentu saja. "
Keduanya saling bertatapan dan dalam hitungan detik, Irene memeluk Wendy.
//FLASHBACK - ON//
Wendy berjalan ke arah ruang direktur kemahasiswaan, Choi Minho. Ia membawa formulir pendaftaran pertukaran mahasiswa dengan wajah yang sangat berkeringat.
tok..tok...
" Mr Choi. "
" Ah, Wendy. Silahkan masuk. Apa yang bisa kubantu ? "
" Aku ingin membatalkan pertukaran mahasiswa ini. "
" Kenapa ? Ada apa ? "
" Aku tidak bisa pergi. "
" Beritahu padaku alasan yang jelas mengapa kau mengundurkan diri. Ini bukan masalah kecil, Wendy. Ada hal-hal lain yang akan merugikan kampus. "
Wendy terus mencari alasan yang tepat agar tidak terjadi skandal.
" Wendy? "
" Uhm, aku tidak bisa meninggalkan adik ku. Baru saja aku mendapatkan kabar kalau dia harus menjalani terapi. "
" Ah, arraseo. Apakah orang tuamu tidak ada di Korea ? "
" Mereka bepergian untuk bisnis. "
" Hm, jika benar itu alasanmu, bisakah kau membantuku untuk mendapatkan surat lampiran dari dokter ? Aku percaya padamu, tapi pihak kampus di Kanada memerlukan hal itu. "
" Ne, aku akan memberikannya padamu. "
Selesai dari ruangan Minho, Wendy langsung menghubungi salah sepupunya yang bekerja di Gangnam Hospital.
" Yeoboseyo, Yuri hyung. "
" Ne, Seungwan-ah. "
" Hm, aku membutuhkan bantuanmu. "
" Ada apa ? Katakan saja, aku akan membantu. "
" Aku membutuhkan surat rekomendasi terapi jangka panjang. Aku akan menggunakan surat itu sebagai lampiran. "
" Eh? Memangnya ada apa ? Coba ceritakan dulu padaku. "
" Geurae, aku akan datang ke sana. "
Wendy langsung pergi ke Gangnam Hospital dan bertekad menyelesaikan semuanya dalam satu hari.
Gangnam Hospital
Yuri menganggukan kepalanya saat mendengar cerita Wendy.
" Jadi kali ini, adikmu yang jadi tumbalnya ? "
" Ne, seperti itu. "
" Hm, baiklah, aku bisa mengerti perasaanmu. Aku pernah berjuang seperti itu juga. "
YOU ARE READING
28 Reasons
Fanfiction"Jika kau tahu rasanya sakit, mengapa kau tetap bersandar padaku ? Benci aku sepuasnya, aku tidak peduli"