Episode 10

303 53 29
                                    

Jennie berlari menuruni tangga ketika ia melihat sebuah mobil memasuki halaman rumah, ia yakin kalau itu adalah Wendy. Pintu rumah terbuka bersamaan dengan keluarnya pengemudi mobil itu.

" Seungwan-ah...", gumam Jennie.

Ia terkejut saat melihat seorang yeoja yang tak ia kenali mengantar kakaknya dalam keadaan mabuk.

" Annyeonghaseyo."

" A..Annyeonghaseyo. "

Mereka membawa Wendy masuk ke rumah dan membaringkannya di sofa ruang tamu.

" Uhm, mian, bolehkah aku bertanya bagaimana bisa kau membawa Wendy pulang ? "

" Oh, ne. Mianhae, aku tidak memperkenankan diri sebelumnya. Aku Sana Minatozaki, aku mahasiswa baru di kampus yang sama dengan Wendy. Tadi kami bertemu di club. "

" Ah, aku Jennie. Aku juga mahasiswa baru di kampus Wendy. "

" Ne, aku mengenali wajahmu, kau sangat cantik. "

" Aniya. Lalu, bagaimana bisa kau membawanya ? Apakah tidak ada teman-temannya yang lain ? "

" Mereka juga dalam keadaan tidak terlalu sadar. Hanya Lisa sunbaenim yang masih sadar. Jadi dia memintaku untuk mengantar Wendy, sementara dia mengantar yang lain. "

" Hm, apa Wendy merepotkan selama di perjalanan ? "

" Tidak sama sekali. Aku senang bisa mengantarnya. ", Sana melihat ke arah Wendy yang sudah tertidur.

Jennie memperhatikan hal itu dan ia mulai berpikir kalau Sana menyukai Wendy.

" Kalau begitu, aku pulang dulu ya. "

" Ne, gomawo. "

" Ne. "

Next Day

Hari pertama perang dingin antara Wendy dan Irene. Tidak ada kejelasan apapun tentang kelanjutan hubungan mereka semenjak pertengkaran hebat itu. Setiap kali keduanya berpapasan, Wendy selalu membuang pandangannya, bahkan ia bisa berputar arah hanya untuk menghindari laboratorium.

Di sisi lain, Irene juga terkadang melakukan hal yang sama. Saat ia harus berada di dekat Wendy karena ketidaksengajaan, ia akan membuang pandangannya ke arah lain dan memasang wajah tak peduli.

" Minggu depan akan ada acara pengumuman penerima beasiswa dan pertukaran pelajar yang akan dikirim ke Kanada. ", ucap Moonbyul.

" Menarik. Siapa kira-kira akan dikirim ke Kanada ya ? ", tanya Seulgi.

" Apa pendaftarannya masih dibuka ? ", sela Wendy.

" Eh ? Mengapa kau menanyakan hal itu ? ", Seulgi terkejut mendengar ucapan Wendy.

" Jangan bilang kau ingin mendaftar. ", ucap Nayeon.

Wendy hanya melirik.

" Andwae, Wendy-ah. Jangan tinggalkan aku. ", rengek Nayeon.

" Astaga, kau ini sudah kerasukan peran seperti kekasihnya saja. ", singgung Moonbyul.

" Biarin. "

Wendy hanya terdiam dan memainkan pulpennya.

" Oh iya, kemarin sama Sana bagaimana ? Apa kalian memutuskan untuk berkencan ? Aku sampai dimarahi Jennie karena tidak mengantarmu. Padahal aku mengantar manusia-manusia ini pulang. ", ucap Lisa.

" Aku tidak tahu. "

" Praise God.", ucap Nayeon sambil tersenyum dan mengepal tangannya seperti berdoa.

" Mulai..", Moonbyul melirik Nayeon.

" Ih biarin aja sih, sirik. ", bisik Nayeon.

Pintu kelas yang terbuka, membuat Irene yang baru saja melintas bisa melihat kalau Wendy sedang dikelilingi teman-temannya. Ia hanya bisa memandangi dari kejauhan.

28 ReasonsWhere stories live. Discover now