Episode 7

254 46 16
                                    

Pagi-pagi di tengah ujian yang dihadapi para mahasiswa, Irene juga harus memberikan hasil uji laboratorium untuk produk skincare. Sekuat tenaga, Irene berusaha untuk fokus dan memberikan arahan dengan detail kepada staf produksi.

" Dia sangat hebat. ", bisik Taeyeon.

" Ne, dia lulusan terbaik di kampus ini. Program pasca sarjananya juga sebentar lagi akan selesai. "

" Ah, dia benar-benar sangat cerdas. "

" Dan ambisius. "

" Oh ya ? "

" Ne. Dia tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Dia akan berdiri di atas pendiriannya jika itu yang harus dia perjuangkan. "

" Seorang yeoja yang sangat tangguh. "

Tak berapa lama setelah hampir selesai mendemokan, pintu laboratorium terbuka dan terlihat Jessica baru saja datang.

" Annyeonghaseyo. "

" Annyeonghaseyo. "

" Jeosonghabnida, aku terlambat dan mengganggu. "

" Gwenchana, Jessica-ssi. . ", Sooyoung langsung menghampiri Jessica dengan sangat ramah.

Semua staf memberikan sikap hormat kepada Jessica yang melintas di hadapan mereka menuju ke arah Taeyeon.

" Bukannya aku tidak mendukungmu untuk menyadarkan ingatannya. Hanya saja, yeoja yang disana itu kekasihnya. "

Taeyeon tersenyum begitu hangat saat Jessica berada di sampingnya.

" Keluarganya sangat berpengaruh di Korea, aku berharap kau tidak membuat masalah apapun dengan mereka. "

Irene melihat keduanya dari jarak yang sedikit berjauhan.

" Cinta tidak selamanya harus memiliki, Irene. "

Irene masih terdiam sambil perlahan melepaskan cincin di jari manisnya. Matanya masih tertuju pada sepasang kekasih itu, dan perlahan Irene meletakan cincin itu di tepi meja.

Mungkin ini benar-benar akhir dari cerita kita yang selama ini masih aku gantungkan dengan harapan kau akan kembali padaku.

Selesai dengan hasil uji laboratorium, Irene langsung meninggalkan mereka semua dengan alasan harus mengajar.

Selesai dengan hasil uji laboratorium, Irene langsung meninggalkan mereka semua dengan alasan harus mengajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari kejauhan Irene sudah melihat Wendy mendekat ke arahnya.

"  Kau tega sekali membuat soal sesusah itu bahkan tidak memberikanku kisi-kisi. "

" Harus fair. Tidak boleh ada jalur tanah. "

" Hayeh. "

" Aku ingin jalan-jalan."

" Boleh saja. "

Saat Wendy menutup pintu untuk Irene, di waktu yang bersamaan dari kejauhan seseorang melihat hal itu dan hanya terdiam penuh tanya.

28 ReasonsWhere stories live. Discover now