" Taeyeon, ireona! "
Darah di kepala Taeyeon terus mengalir.
" Taeyeon-ah!!! "
Di bawah derasnya hujan, yeoja itu terus menopang kepala Taeyeon di pahanya dan menangis.
Andwae!!!
<<jangan ada plot twist diantara kita. he he he>>
A Few Weeks Ago
Irene menyusun semua berkas ujian yang sudah dinilai.
drrt ..
" Yeoboseyo ? "
" . . . . "
" Mwo ?! "
Seisi ruangan melihat ke arah Irene. Ia langsung keluar dari ruangan.
" Ya, Seungwan-ah, mengapa kau tidak memberitahuku dulu ? "
" . . . . "
" Aish, kau ini. "
" . . . . "
" Ne, arraseo. "
Incheon International Airport
Wendy memandangi jadwal kedatangan di layar besar dan ia tak bisa menahan rasa semangatnya.
" Seungwan! "
" Appa! "
Hug!
" Astaga, aku sangat merindukanmu. Dimana Jennie ? "
" Dia sedang ada jadwal kuliah. "
" Ah, begitu rupanya. "
" Apa kau benar-benar tidak memberitahu siapapun kalau kau pulang ? "
" Aniyo, aku ingin memberikan kejutan. "
" Aku juga akan memberikan kejutan untukmu. "
" Benarkah ? "
" Ne. "
Wendy langsung mengajak ayahnya pergi makan siang.
" Bagaimana Seoul saat ini ? ", tanya Shon Jin Young.
" Fun life I guess. "
" Are you happy in this country ? "
" Of course. "
" There's something that makes you happy ? "
" I think you are too early to guess that. "
Shon Jin Young mengerti sekali karakter anaknya yang dulu tidak suka berada di Korea untuk waktu yang lama.
Urban Cliff
Makan siang dengan pemandangan kota itaewon menjadi pilihan yang tepat.
" Wah, tempat ini sangat hebat. "
" Kita santai-santai saja sampai nanti Jennie menjemput eomma. "
" Ne. Dua yeoja yang sangat memusingkan. "
Saat sedang menunggu makanan, sambil minum-minum. Shon Jin Young memperhatikan Wendy.
" Seungwan. "
" Ne ? "
" Tidak bermaksud untuk menyinggung hal ini. Aku hanya penasaran saja, apakah kau sudah menemukan yeoja yang tepat untuk menjadi pasangan ? "
Wendy menjawab hal itu dengan tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/335775771-288-k713219.jpg)
YOU ARE READING
28 Reasons
Fanfiction"Jika kau tahu rasanya sakit, mengapa kau tetap bersandar padaku ? Benci aku sepuasnya, aku tidak peduli"