bagian 1

99 17 5
                                    

Pagi hari seorang gadis cantik sedang memasak nasi goreng seafood kesukaan kekasihnya, sebelum berangkat ke sekolah menyempatkan diri untuk membuat bekal.

"Morning, loh sayang tumben kamu masak." Sepasang paru baya duduk di meja makan sambil memperlihatkan putri satu satunya di keluarganya.

"Eh, pagi mom and dad ini aku lagi masak untu arkana." Sambil menaruh nasi goreng seafood itu yang sudah masak ke tempat bekal.

"Uhhuu.. dasar bucin!" Ledek sang kaka Kiano Liam Artama yang baru saja datang.

"Apa sih bilang aja iri, makanya punya pacar blekk." Jasmine mengeluarkan lidahnya mengejek.

"Hahah udah dong ini masih pagi loh malah berantem." Kelar sang mommy, menggeleng kan kepalanya melihat tingkah anaknya.

"Denger tuh." Sahut Kiano dan di pelototi oleh Jasmine.

"Dad, kebiasaan deh abisin dulu makanya baru baca koran nanti keburu dingin." Ujar sang istri.

"Iya honey." Sahutnya menutup koran itu dan meminum kopi yang sudah di bikin oleh istri tercinta.

"Geli tau gak, udah tua juga." Cibir Kiano, "Abang kamu dari tadi julid terus." Ketus sang mommy.

"Gini nih orang yang iri gak punya pacar." Sindir Jasmine sambil memakan sandwich.

"Dih ngapain iri, mending sukses terus baru udah kaya gampang dapat jodoh, Lo camkan baik-baik boleh cinta, bucin asalkan jangan go*lok sama cinta!" ketus Kiano yang sudah kesel.

Jasmine menganggukkan kepalanya, walaupun tau Kaka nya ini ga gampang di deketin oleh perempuan dan gak minat berpacaran aslinya beliau perhatian.

"Ya ampun jevan kamu baru bangun Kaka-kaka kamu udah mau berangkat juga cepat sarapan!" Omel.

Jevan Tiola Artama anak ketiga dari  tiga bersaudara, cowok itu yang cuek dengan sekitar dan masih bersekolah kelas 2 SMA sedangkan jasmine kelas 3 SMA sang kaka Kiano sudah bekerja di bidang perbisnisan.

"Aku kesiangan tadi bergadang." Ujarnya duduk di meja makan.

"Jangan keseringan, bisa gak sehat nanti gampang capek." Ujar sang Dady jevan hanya mengangguk.

*****

Sedangkan di keluarga ravndra tepatnya keluarga Arkana sedang sibuk karena besok ada yang datang tampu spesial dari Jerman, sahabat vindra ayah dari Arkana.

"Mah, ada apa ramai banget?" Tanya Arkana yang baru turun ingin pergi ke sekolah.

"Arkana, ini loh sahabatnya ayah mau datang jadi sebagi tamu penghormatan kita bikin acara makan-makan buat besok." Ujar sang mamah.

Arkana hanya mengangguk, ia tidak memikirkan Masalah itu. "Arkana!" Panggilan tegas dari ayahnya menghentikan langkah arkana yang ingin keluar rumah untuk berangkat ke sekolah.

"Ikut ke ruangan  kerja ayah!" Titahnya arkana mengekori vindra  dari belakang.

Sesampainya di ruang kerja vindra menatap putranya itu dengan serius.
"Ada yang ingin ayah katakan, kamu tau kan besok ada tamu sahabat ayah dari Jerman." Arkana hanya mengangguk sebagi respon.

"Sahabat ayah yang dari Jerman ingin menitipkan anaknya pada ayah, jadi ayah mohon kamu menjaganya dengan baik." Ujar vindra.

vindra menerangkan layar handphonenya dan memperlihatkan foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum dengan baju biru  berbunga menandakan cantik alami.

"Dia ceca, anak sahabat ayah yang akan di titipkan pada kita." Arkana menatap foto itu dalam diam.

"Kamu tau kan sahabat ayah dari Jerman, dia yang sudah membantu ayah dalam pekerjaan hinga sukses jadi sebagai imbalannya ayah ingin anaknya tinggal di sini dan di jaga sama kamu." Ujarnya.

"Dia kan udah gede kanapa harus arkan." Ucap masih datar.

"Arkan, kamu bayangkan saja di baru di indonesia dan tak tau dan tugas kamu jaga dia ayah tak mau di kenapa-napa nantinya, kamu bisa kan di andalkan!" Vindra menepuk pundak anaknya.

"Tapi Arkan punya kekasih yang harus Arkan jaga juga." Ujar dingin.

"kalo ayah bilang tinggalkan gadis mu dan kamu di jodohkan dengan ceca kamu mau kan?" Ujar vindra berharap.

Arkana mengepalkan tangannya tak terima ia menjauhkan gadis yang ia cintai. "Gak akan dan gak pernah, ayah meminta ku untuk menjaga dia aku terima tetapi kali ayah menyuruh  ku untuk melepaskan gadis yang aku cintai maaf aku gak akan melepaskannya!" Ujar dengan menggebu-gebu.

"Arkan ayah---, aku pamit udah mau masuk Arkan harus ke sekolah." Ujar dingin langsung pergi tak memperdulikan vindra yang memanggil namanya, emosinya masih meluap.    

*****

Arkana membanting pintu kerja ayahnya dan berjalan cepat menuju rumah sang kekasih.

Penglihatan itu tak luput dari sang mamah dan adik Arkana- loli Dwi ravndra yang menatap heran.

"Mah loli mau kejar kak Arkan dulu ya sekalian nebeng." Ujar loli bergegas mengejar sang kakak.

"Kak arkana tunggu loli, loli mau nebeng kak!" Teriak nya yang tak bisa mengejar sang kakak karena mobil yang di kendari sudah melaju kencang.

Di sisi lain.

Jasmine sedang memaki sepatu dan memasukkan buku-buku pelajaran.

"Titt.. titt..."

bunyi klakson mobil menghentikan kegiatan jasmani yang sedang menenteng tas sekolahnya, ia tersenyum akhirnya yang sudah di tunggu datang juga ia dia Arkana.

Jasmine melangkah ke arah mobil Arkana, "babang Maxim kan?" Ujarnya sambil menahan tawa.

Arkana mengangguk, "neng Jasmine yang cantik silahkan duduk manis." Jasmine yang mendengar itu geli sendri.

Dan masuk ke mobil duduk di samping arkana, "sesuai aplikasi ya bang." Arkana mendengus kesel.

"Hahah lucu banget sih, masih pagi muka udah bete aja kenapa hm?" Jasmine menatap lekat Arkana.

cowok itu menggelengkan kepalanya bahwa baik-baik saja, Jasmine mengangguk kan kepalanya bahwa dia tidak mau di bahas.

cowok itu menjalankan mobilnya dengan pelan sambil mencuri-curi pandang pada Jasmine yang menatap jalan dari jendela.

Arkana merasa kesal dengan Jasmine yang tidak lagi memperhatikan dirinya, tangannya memegang tangan Jasmine dan menggenggamnya dengan erat bahwa ia tidak mau kehilangan gadis itu.

sejujurnya Jasmine terkejut Dangan hal itu tetapi ia tersenyum dan menggenggam balik tangan arkana yang cukup besar di banding tangannya yang kecil.

Gimana-gimana sama part 1 ini komen dong guys sama vote biar makin rajin nih author hehe

Jasmine Where stories live. Discover now