bagian 6

22 3 0
                                    

"jas Lo fine kan?" Tanya Tiara melihat Jasmine hanya diam dengan tatapan kosong.

"Gue,gue gak tau." Ujarnya.

Tiara memegang pundak jasmine, "jas Lo udah dengar penjelasan dia?" Jasmine menggeleng.

"Dia aja gak bilang dan gak merasa bersalah kali, dan mungkin mereka berdua lagi mesra-mesraan di kelas." Memikirkan hal itu ah... Membuatnya muak.

"Emang iya, cowok tuh gak bisa di Adelin udah dapet yang berlian malah masih kurang." Ketus Tiara.

Jasmine menghela nafas, dirinya sangat bingung dengan perasannya saat ini, "oke jadi gue sahabat yang baik gimana pulang sekolah Lo ikut gue aja." Jasmine menaikan alisnya.

"Kemana?"

"Ada deh, pokonya tempatnya seruu dan asik poll banget." Jasmine hanya mengangguk pasrah saja.

Mereka berdua berada di taman belakang sekolah tempat biasanya mereka duduk dan mengobrol juga makan ketika kantin sedang ramai.

"Hai jasmine, tiara." Dari arah depan seorang cewek berponi datang dengan kedua temanya sambil memegang sebuah kertas di tangannya.

"Eh, hay bella btw ada apa nih tumben banget queen of beautiful datang ke sini." Ujar Tira.

"Ah.. bisa aja Lo." Ujarnya

"Ini gue mau bagiin undangan party gue nanti malem Lo berdua datang ya." Ujar Bella serai mengasihi kertas undangan.

"Btw Lo kalo gak datang rugi loh," ujar intan temanya.

"Benar tuh apa lagi acara ini seru banget banyak cogan- cogan kakel datang." Heboh Mila.

"Iya nanti gue datang kok tenang aja."ujar Jasmine, tersenyum dan melihat caver undangannya.

"Iya udah gue duluan ya, sorry ganggu waktunya." Jasmine dan Tiara mengangguk.

Setelah kepergian tiga geng itu, cepat-cepat Tiara membuka surat undangan itu yang berdesain pink dengan balck.

"Gilee undangannya aja mewah apa lagi pestanya nanti, suatu penghormatan sih bagi gue bisa di undang sama tuh queen sekolah." Ujar Tiara menatap kertas undangan dengan binar.

Jasmine hanya menggeleng kan kepala saja melihat tingkah sahabatnya ini.

"Btw nanti gue jemput Lo, gimana?" Tanya Tiara dirinya pengen sekali pergi berdua dengan sahabatnya ini, semoga aja Jasmine tidak mengajak Arkana.

"Boleh, gue juga sendiri berangkatnya jadi kita bareng aja." Ujar Jasmine membuat Tiara bersorak senang.

"Nah kali-kali kek gini, dari pada berdua aja sama si onoh bikin muak tau gak ngeliatnya." Cibir tiara membuat Jasmine mencubit pipi Tiara gemas.

"Siapa suruh jomblo coba wlee." Ejek Jasmine tertawa sedangkan sang empu meringis kesakitan karena cubitan di kedua pipinya.

"Udah oii, lepas sakit anjir." Tiara berusaha menyentak tangan Jasmine dari pipinya.

"Eh cowok gue mah banyak, gue bisa aja ajak jihoon untuk datang ke pesta nanti malem, tapi dia lagi sibuk konser jadi sama Lo aja." Kesel tiara.

"Hahah, iya deh iya ceweknya jihoon." Jasmine menoel pipi kanan Tiara yang mengembang akibat ngambek.

"Au ah males gue," ujarnya membuang wajahnya tidak mau di lihat oleh Jasmine.

**********

"Hiks.. kenapa Arkana jahat sama aku, siapa cewek itu coba, cantik juga aku hiks.. kenapa Arkana tega banget." Ceca menghapus air matanya yang masih mengalir di permukaan wajahnya.

Sedangkan jeslin juga Alya masih mengintip di sela-sela jendela memperhatikan ceca yang sedang menangis.

"Anjir nangis tuh anak orang." Bisik Alya. Mengintip di sela jendela walaupun tidak terdengar orang menangis tetapi dadi gelagatnya sudah di tebak.

"Serem juga ya si Arkana, tapi tuh cewek yang ngaku jadi tunangannya si Arkana kok bisa gak tau ya kalo Arkana udah punya cewek." Ucap jeslin membuat Alya berpikir.

"Kaga tau gue." Ujarnya masih memperhatikan gerak-gerik ceca.

"Samperin yuk, kasihan tau." Ujar tak tega jeslin.

"Dih ogah, itu si Lo aja kali." Ketus Alya, males kali dirinya berhadapan dengan mahluk aneh ini.

"CK,udah lah kasihan anjir." Dengan terpaksa nya jeslin menarik tangan Alya hingga di depan pintu jeslin pura-pura tak tau.

"Eh, ada ceca sendiri aja nih." Ucap jeslin setalah masuk ke dalam kelas bersama Alya yang dia seret.

"ceca menghapus air matanya, dan menatap mereka sedih. "Kenapa Arkana jahat sama aku ya.." tanya ceca sedih.

"Eh j-jahat gimana." jeslin pura-pura tak tau.

"sebenarnya siapa cewek yang duduk di situ sih, aku penasaran." Ujar ceca menunjuk bangku Jasmine.

"Oh itu ceweknya Arkana." jeslin langsung menggeplak bahu Alya yang main ceplos.

membuat Alya meringis, " apa sih anjir gue bener ya." Ketus Alya.

"Gak mungkin banget standar Arkana sama cewek kaya dia." ujar ceplos ceca.

"mulut Lo di jaga, Lo juga muka pas-pasan pantes Arkana milih Jasmine ketimbang Lo sifat aja kaya monyet." Ujar Alya.

" Gak iya aku mirip Barbie, enak aja mirip monyet." teriak ceca tiba-tiba.

"CK, merepotkan." gumam Alya pergi dari kelas.

sedangkan jeslin hanya melongo samapi tak sadar Alya meninggalkan.


Gimana-gimana sama part ini ayok dong vote sama komen biar author rajin upload nih hehe gak butuh pembaca gelap nih!!

Jasmine Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu