bagian 8

15 2 0
                                    

"sayang kenapa kamu murung terus sih," Jasmine tersentak kaget dengan suara sang mamah.

"eh, enggak siapa coba yang murung, orang aku lagi ngerjain tugas." bohong Jasmine.

" Iya udah, jangan banyak pikiran ya." Jasmine mengangguk dan tersenyum.

"Jevan kamu mau kemana lagi, baru juga pulang udah pergi lagi. Mamah bilangain ke ayah ya." tegur mamah

"aku mau ke rumah Edward doang gak akan lama."

"Bohong tuh mah, pasti kamu mau balap liar lagi kan." cerocos Jasmine.

"Apa! Kamu masih balap liar?" Mamah berjalan memuju jevan sedang kan jevan menatap tajam kakaknya.

Jasmine mengeluarkan lidahnya sambil matanya ke atas, seolah-olah mengejek dan melanjutkan tugasnya yang tertunda.

"Gak mah aku cuma main," tudungnya.

"mamah gak percaya, jevan mamah kasih kamu ke bebasan bukan berarti kamu melebih ya, kamu masih kecil, bahaya balap liar tuh."

Jevan menghela nafas, "aku gak balap liar, mau nongkrong aja di rumah Edward." Ujar jevan meyakinkan.

"gak ada keluar rumah, sekarang kamu masuk mamah ga akan ngizinin kamu." Titah mamah dan pergi menuju kamar.

jevan mengepalkan tangannya dan berjalan menunju Jasmine yang sedang mengerjakan tugas, tanpa perasan jevan merebut buku yang sedang Jasmine tulis.

"woi gila Lo!" Marah Jasmine.

jevan menatap tajam sang kaka, "jangan ikut campur urusan gue kak, gue udah gede, Skali lagi Lo bilang gitu ke mamah atau pun papah gue gak segan-segan kalo Kaka pernah nangis gara-gara si pengecut Arkana itu!" Tekan jevan

"Urusin tuh percintaan gak jelas Lo!" Ujarnya melempar buku tugas Jasmine sembarangan lalu pergi ke kamarnya.

sedangkan Jasmine masih syok terdiam di tempat, dengan pikiran bercampur aduk.

tanpa di sadari kiano melihat perdebatan kecil di tangga ketika mau turun.

******

"Kak ceca ayah pasti sembuh kan?"tanya loli bersandar pada pundak Sena.

"pasti, ayah kamu kuat" ucapnya.

Arkana kembali dengan wajah memerah, "kak udah ketemu pelakaunya?" Tanya loli menegakan tubuhnya.

arkana menggelang, "ctv nya mati pas lokasi kejadian," ujarnya memejamkan mata.

tubuh loli merosot dan menunduk kenapa bisa terjadi, "hiks.. kak ayah bisa sembuh kan kak." lirihnya.

ceca mengelus punggung loli, "loli ber doa aja ya, mudah-mudahan om bisa bangun dan sembuh." loli hanya diam sambil menangis dalam diam.

arkana beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja, ceca yang melihat itu berpamitan untuk ke toilet padahal dirinya mengejar arkana dia takut terjadi apa-apa dengan cowok itu.

kenal betul sifat cowok itu yaitu keras kepala, "Arkana!" panggil ceca berlari kecil sebab arkana berjalan dengan cepat sehingga langkah kakinya tertinggal dengan langkah arkana.

"Kana tunggu." ceca berlari dan berdiri di samping cowok itu yang menunjukan wajah datarnya.

"arakh.. s-sakit ka." ceca meringis sakit ketika arkana mencengkram lengannya. "Stop ngikutin gue!" Arkana menatap tajam ceca.

"a-aku cuma m-mastiin kamu gak kenapa-napa, loli sedih ar kamu mau kemana? kamu.. akkah.. sakit." ceca memegang tangan arkana yang masih mencengkram lengannya berusaha melepaskan.

"Gue gak butuh perhatian Lo, ingat jangan sok kenal sama gue!!" arkana menghempaskan lengan ceca sehingga cewek itu terjatuh ke lantai.

"Aaakah.. siisshhh.." ceca memejamkan matanya menahan sakit di perutnya, dirinya tak boleh lemah di hadapan arkana.

"plise jangan sekarang." lirihnya menekan perut yang sakit.

arkana memperhatikan ceca yang masih duduk di lantai setelahnya meninggalkan cewek tersebut dengan perasan dongkol.

bisik-bisik terdengar di lorong rumah sakit yang melihat adegan mereka.

"ya ampun kasar banget ya si masnya."

"iya, gak punya hati banget sih."

"mas kasar banget sih, untung ganteng."

"najis banget sih cowok kek banci."

"huh... ganteng sih tapi attitude kurang."

"kasian banget ceweknya tuh nahan sakit."

"heh bantuin yuk."

ceca dengan susah payah untuk berdiri tetapi tak bisa untung sudah ada suster yang membawa kursi roda.

"M-makasih sus."

GIMANA-GIMANA SAMA PART INI,AYOK DONG KOMEN SAMA VOTE BIAR AUTHOR RAJIN UPLOAD HEHEHE GAK BUTUH PEMBACA GELAP NIH!!!!

Jasmine Where stories live. Discover now