53. Surat Kepemilikan (S2)

5.1K 760 35
                                    

Note ; Typo itu Manusiawi :)

_______________________________
___________________

"Aku kehilangan setengah dari masa hidupku dalam prosesnya,"

DEG...

"Apa..?!" Beo Ishabelle, dengan kedua mata membulat lebar, pupil mata yang bergetar, dan ekspresi terkejut yang tercetak jelas di wajahnya.

Tentu saja ia tidak menduga bahwa itu adalah jawaban dari pertayaannya. Juga tidak menduga bahwa Resiko itulah yang akan ditanggung Eros dari menyelamatkan nyawanya.

"Kenapa?" Tanyanya, yang kembali memfokuskan perhatiannya pada Eros.

"Kenapa kau mengorbankan setengah dari masa hidupmu untuk menyelamatkanku?" Tanya Ishabelle lagi. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak mengerti akan tindakan Eros yang menyelamatkan dirinya dengan resiko sebesar itu.

Eros disisi lain hanya mengulas senyuman tipis yang tampak lembut dan hangat.

"Pertanyaan konyol macam apa itu?"

"Bukankah sudah jelas? Aku menyelamtakanmu karena aku tidak ingin kau mati," Eros melanjutkan, kali ini dengan seringai mengembang.

Putri Ishabelle tersentak samar atas jawaban tersebut.

"Tidak ingin aku mati?"

"Tentu saja! Kehilangan setengah dari masa hidupku bukanlah masalah besar! Nyatanya, aku bahkan tidak peduli sama sekali!"

"Karena aku lebih baik kehilangan setengah dari masa hidupku, daripada kehilangan sosok berharga dalam hidupku," Eros melanjutkan, dengan nada suaranya yang lebih lembut.

"Sosok berharga?" Beo Ishabelle lagi.

Eros tertawa sesaat, sebelum memberikan anggukan kepala mantap dan menatap Putri Ishabelle dengan sorot mata yang teduh.

"Tentu saja kau berharga bagiku, Ruby..," Kata Eros, yang kembali membuat Jantung sang Putri berdetak lebih cepat dengan perasaan asing yang anehnya terasa nyaman dan hangat.

Ruby. Itu namanya di masa lalu, yang sempat ia pinta Eros untuk memanggilnya demikian ketika mereka berdua menyamar untuk pergi ke Kota. Lalu sejak saat itu, seringkali eros memanggilnya demikian ketika mereka hanya berdua.

Dan meskipun Nama Ruby adalah namanya di masa lalu yang sebenarnya mengingatkan ia akan pahitnya kehidupannya di dunia yang lain, Putri Ishabelle entah kenapa tidak merasa adanya keberatan sama sekali saat Eros memanggilnya demikian.

Jadi, ia membiarkan Eros memanggilnya dengan nama itu, sementara ia juga beberapa kali memanggil Eros dengan nama panggilan 'Eru'.

Saling memanggil nama panggilan satu sama lain, pada kenyataannya membuat kedua orang itu merasa lebih nyaman dan lebih dekat terhadap kehadiran satu sama lain.

"Apakah aku seberharga itu sampai kau mengorbankan setengah dari masa hidupmu untukku?" Tanya Ishabelle lagi.

Eros trsenyum lebih lebar, "Kenapa kau masih bertanya? Aku sudah mengambil resikonya! Jadi, Ya! Tentu saja kau sangat berharga!"

Eros kemudian mengulurkan tangannya dan menepuk kepala Sang Putri tanpa repot-repot meminta izin.

"Karena itulah, kedepannya kau harus lebih berhati-hati lagi! Tetaplah hidup dengan baik dan sehat! Itulah caramu membalas budi akan apa yang telah kulakukan dalam menyelamatkan nyawamu dan mengorbankan setengah masa hidupku,"

"Jika kau sampai sekarat lagi di masa depan, aku akan sangat marah padamu!" Eros melanjutkan, dengan ekspresi dan nada suara mengancam main-main. Tapi tentu saja, isi dari ancamannya bukanlah main-main belaka.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang