9. manja

301 9 0
                                    

Malam ini Mahendra, Vania, dan Yaya masih berada di kediaman keluarga Vania, Vania saat ini masih mengemasi barang-barang nya untuk ia bawa ke rumah Mahendra.

"Masih lama?" Tanya mahendra bosan.

"Masih lah orang kamu aja ga bantuin aku" balas vania.

"Ya kan aku jaga Yaya ntar kalo Yaya jatoh gimana?" Ucap mahendra.

"Kasur gede, lebar kek gitu ga bakalan bikin Yaya jatuh ya" ucap Vania sambil menatap Mahendra dengan tatapan tajam.

"Iya deh iya" ucap mahendra pasrah lalu mahendra pun merebahkan dirinya di samping Yaya yang sedang tertidur pulas itu.

Saat Mahendra sedang asik memainkan ponsel nya tiba-tiba ia mendapatkan telfon dari Azka Mahendra pun segera mengangkat telfon dari Azka.

Azka calling.

"Halo kenapa ka?"

"Bos kaga ke markas?" Tanya Azka.

"Kaga gue lagi sama Vania" ujar Mahendra.

"Ohhh kirain mau ke markas Ternyata ke rumah ayang" ucap Azka.

"Tumben Lo jam segini ke markas, kenapa Lo?" Tanya mahendra.

"Males bos di rumah dengerin orang tua berantem terus, ini aja gue sama angkasa dan Bagas di markas" balas Azka.

"Berarti Lo sekarang tidur di markas?" Tanya mahendra.

"Iye bareng anak-anak" balas Azka.

"Ya udah deh ntar kalo sempet gue mampir" ucap mahendra.

"Oh oke ya udah thanks" ucap Azka lalu mematikan telfon nya.

"Siapa yang telfon?" Tanya Vania sambil melipat bajunya.

"Azka dia bilang kalo dia lagi di markas" balas mahendra.

"Jam segini ke markas?" Tanya Vania lagi.

"Iya katanya lagi ada masalah sama orang tua nya jadi dia sama angkasa sama Bagas pada tidur di markas" balas Mahendra.

"Alvano kenapa ga ikut nginap?" Tanya Vania lagi.

Mahendra yang mendengar kata alvano pun langsung menatap Vania dengan tatapan dingin.

"Kenapa tanya alvano? Suka?" Tanya mahendra dengan nada dingin.

"Apasi orang cuman tanya doang" ucap Vania, Vania yakin bahwa suami nya ini sedang cemburu karena ia menanyakan tentang alvano.

"Terserah" ucap mahendra.

Vania pun hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, ia ingin menyelesaikan mengemasi barang-barang nya dulu baru ia akan membujuk suami nya yang sedang marah itu.

Setelah selesai mengemasi barang-barang nya Vania pun berjalan menuju ke arah ranjang lalu ia duduk di tepi ranjang samping Mahendra.

"Suami Vania kenapa?" Tanya Vania.

"......"

"Cemburu yaaa" ucap Vania menggoda.

"Apasi sok asik" ucap mahendra.

"Haha maafin yaa sayangku, cintaku, suami Vania"

"Aku maafin tapi ada satu syarat" ucap mahendra.

"Oke apa syaratnya?" Tanya Vania.

"Peluk" balas Mahendra.

"Haha sini-sini" ucap Vania lalu merentangkan tangannya dan Mahendra pun dengan cepat langsung masuk ke dalam pelukan Vania.

MAHENDRA EVAN ADIJAYAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz