16. main...

120 5 0
                                    

Safira dan gissela sekarang sudah berada di rumah Vania dan Mahendra, tapi di rumah Mahendra dan Vania ternyata tak hanya ada mereka berdua saja melainkan ada teman-teman Mahendra juga yang ada di rumah itu.

"Bentar ya mau taruh tas dulu" ucap Vania.

Gissela hanya mengangguk sedangkan Safira sibuk dengan ponselnya, Vania segera berlari ke arah kamar nya dan mulai memasuki kamar.

Vania terkejut saat ia membuka pintu ia melihat Mahendra yang tak memakai baju hanya menggunakan celana pendek selutut saja.

"AAAAA" teriak Vania sambil menutup matanya meunakan telapak tangan.

"Apasi jangan teriak-teriak" ucap mahendra tegas.

Vania pun segera berhenti berteriak lalu membuka telapak tangan nya dan nyengir ke hadapan Mahendra sambil menampakkan gigi nya yang tapi dan putih itu.

"Ya maafin abis nya aku kaget tiba-tiba buka pintu liat kamu ga pake baju kan aku jadi shock" ucap Vania lalu menaruh tas nya di sofa
"Alah biasanya sering liat sok-sokan kaget" balas Mahendra.

"Engga sering ya!!" Balas vania.

"Iya ngalah" ucap mahendra lalu memutar bola matanya mal
"Cepet gih pake baju, kasihan temen-temen kamu nungguin, aku juga mau pergi sama Safira dan gissela" ucap Vania.

"Pakein dong" ucap Mahendra menggoda Vania dengan senyuman smirk.

"Apa??" Tanya Vania seolah-olah ia tak mendengarkan perkataan Mahendra baru saja.

"Pakein baju aku" ucap mahendra dengan nada manja.

Vania pun hanya menghela nafas nya saja lalu ia berbicara pada Mahendra. "Pake sendiri aku buru-buru mau pergi ihhh" ucap Vania mulai kesal dengan tingkah laku Mahendra.

"Emang ngapain sih buru-buru banget" ucap mahendra.

"Ihh temen aku udah nunggu tau" balas Vania dengan menghentak-hentakkan kaki nya.

"Haha, bentar ya" ucap mahendra lalu berjalan ke arah lemari baju nya dan ia mengambil kartu dan memberikan nya pada Vania.

"Nih, di kartu ini ada 5 juta kamu pake ya terserah buat apa, kalau semisalnya di kartu ini kurang bilang nanti biar aku transfer ke kamu, maaf uang nya sedikit banget" ucap mahendra, Vania yang mendengar ucapan Mahendra terkejut dan refleks melotot kan matanya apa yang di katakan Mahendra tadi sedikit??? 5 juta sedikit???? What?.

"Nih anak gila kali ya 5 juta katanya dikit" batin vania.

"Ga usah aku udah bawa uang kok" ucap Vania menolak pemberian Mahendra.

"Gapapa nih ambil kan kartu aku kartu kamu juga" ucap mahendra Vania pun mau tak mau mengambil kartu itu.

"Makasih ya aku sayang kamu" ucap Vania lalu memeluk Mahendra yang masih tak memakai baju itu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Mahendra.

"Sayang kamu juga" balas Mahendra dan ia juga membalas pelukan vania dan ia tersenyum.

Vania pun lalu melepaskan pelukannya dan mendongak kan kepalanya untuk melihat wajah Mahendra dan ia tersenyum ketika ia melihat wajah tampan mahendra, Mahendra pun juga ikut tersenyum dan ia mengacak-acak rambut Vania.

"Aku pergi dulu ya bye-bye" ucap Vania lalu berjalan keluar kamar untuk menemui Safira dan gissela yang mungkin lama menunggu Vania.

Sesampainya di bawah Vania pun segera menemui Safira dan gissela. "Ayok" ucap Vania.

"Lama banget elah gue nunggu sana si gissela sampe lumutan" ucap Safira dengan menatap Vania tajam.

"Sorry lah gue tadi minta izin sama Mahendra untung di bolehin" ucap Vania.

MAHENDRA EVAN ADIJAYAWhere stories live. Discover now