26. rumah

78 2 0
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat
.
.
.
.
🌷Happy reading🌷

Keesokan harinya Vania yang sudah seragam lengkap dengan tas yang berada di punggungnya dan sepatu yang sudah ia pakai. Sedangkan Mahendra? Ia masih memakai sepatu nya.

"Cepet ndra nanti keburu telat" ujar Vania sambil menghentakkan kakinya.

"Iya, ayo" balas Mahendra lalu menaiki mobil nya. Vania begitu juga ia langsung menaiki mobil nya. Setelah Mahendra dan Vania berada di dalam mobil Mahendra langsung menancap gas nya dan pergi menjauh dari rumah mereka berdua.

🌷🌷🌷🌷

Sesampainya di sekolah seperti hari-hari biasanya Mahendra akan memarkirkan terlebih dahulu mobil nya.

Vania menunggu Mahendra sekitar 5 menit. Di tunggu-tunggu akhirnya Mahendra datang dengan baju anak SMA dan jangan lupa jaket berwarna hitam yang terbuat dari kulit sapi.

"Babe let's go" ucap mahendra lalu merangkul tangan nya pada leher putih milih Vania.

"Ga mau ke kantin dulu, hm?" Tanya mahendra sambil mengacak-acak rambut Vania.

"Jangan di berantakin rambut aku" peringat Vania sambil menunjukkan wajah sebal dia. Mahendra hanya terkekeh saja lalu dia membenarkan rambut Vania.

"Maaf ya" ucap mahendra.

Vania mendongakkan kepalanya dan tersenyum lalu mengangguk dengan lucu. "Iya gapapa kok" balas nya.

Mahendra membalas senyuman vania. Saat mereka berdua sedang berada di koridor sekolah azallea datang ke arah Mahendra dengan membawa satu bungkus coklat yang berada di tangan bagian kanan nya. Mahendra dan Vania sontak memberhentikan langkah mereka dan Vania menatap azallea sambil memutar bola matanya malas.

"Hai Mahendra" ucap azallea dengan suara yang di imut-imutkan.

Mahendra hanya membalas dengan menaikan salah satu alis nya yang pertanda Mahendra menanya 'kenapa?'

Perlahan tangan azallea mengulurkan dan memberikan coklat itu kepada mahendra. "Ini coklat buat kamu" ucap azallea sambil tersenyum.

"Sorry gue ga suka sama coklat" balas nya. "Oh iya gue denger-denger Lo nampar pipi cewek gue ya?" Tanya mahendra.

"E-enggak a-ak-aku ga pernah nampar pipi vania" ucap azallea dengan gugup dan tampak dari mimik wajah nya bahwa ia sedang ketakutan.

"Mang eak?" Ucap Vania.

"Apaan sih Lo ga usah ikut-ikutan anjing" ucap azallea dengan suara yang di tinggikan. Mahendra mendengar itu tak mampu untuk menahan emosi nya ia. Karena terbawa hawa emosi tanpa sadar Mahendra menampar pipi azallea dengan keras.

"GUE GA SUKA ADA ORANG YANG MANGGIL CEWEK GUE PAKE SEBUTAN ANJING" bentak Mahendra. Semua murid yang berada di sekolahan itu mulai mengerumuni Mahendra, Vania dan azallea sehingga koridor sekolah sangat ramai.

"Lo azallea kalau gue sampe tau Lo ngelukain Vania jangan harap Lo bisa sekolah disini dan sekolah lain" ucap mahendra dengan tegas dan jari telunjuknya menghadap ke arah wajah azallea.

Azallea memegang pipi nya yang perih akibat tamparan dari Mahendra dengan perasaan malu ia langsung lari menjauh kerumunan itu. Bangsat Lo Vania liat aja suatu saat nanti Mahendra bakalan jadi milik gue batin azallea sambil lari entah kemana.

MAHENDRA EVAN ADIJAYAWhere stories live. Discover now