22. insecure

97 6 0
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
Happy reading gys!

Jam menunjukkan pukul 03.00 pagi Vania membangun kan Mahendra sedang tidur, ia baru saja selesai mambantu mama viona memasak.

Vania membuka pintu kamar Mahendra dengan perlahan-lahan.

Clek

Saat pintu kamar terbuka ternyata Mahendra sudah bangun tetapi masih belum sepenuhnya. Vania tersenyum melihat rambut yang acak-acakan muka bantal Mahendra.

"Ndra ayok sahur mama sama papa udah di bawah" ucap Vania berjalan menuju ke arah Mahendra dan membenarkan rambut mahendra.

Mahendra pun melingkar kan tangan nya ke pinggang vania. "Iya ayo ke bawah" ucap mahendra dengan suara khas bangun tidur dan berat.

"Cuci muka dulu biar ga kelihatan muka bantal nya" ucap Vania, Mahendra segara beranjak pergi menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Selesai mencuci muka ia pun menyuruh Vania untuk turun bersamaan nya.

Sampai di meja makan vania pun mendudukkan dirinya di kursi samping Mahendra. "Mau kau apa?" Tanya Vania.

"Terserah, sahur sepiring berdua aja lah" ucap mahendra.

Papa edgar dan mama viona yang melihat itu menggelengkan kepalanya saja. Mereka tak menyangka anak nya sendiri bisa manja begitu.

Vania mengambil nasi dengan sedikit banyak lalu mengambil lauk-lauk yang semula ia masak tadi bersama mama viona.

Selesai mengambil Vania pun mulai memakan nasi dan lauk nya, berbeda dengan Mahendra yang hanya diam melihat Vania makan. Vania melihat itu pun bertanya. "Kenapa ga dimakan?" Tanya Vania sambil mengunyah.

"Suapin" balas Mahendra.

"Dih makan sendiri lah" ucap Vania.

"Cepet agh" balas Mahendra dengan muka yang marah, tapi bukannya takut justru Vania terkekeh karena muka Mahendra.

Vania pun segera menyiapkan makanan itu ke dalam mulut Mahendra, Mahendra menerima nya dan langsung mengunyah makanan nya.

"Gimana sekolahnya?" Tanya papa edgar.

"Baik pa, cuman Mahendra nih males banget" ucap Vania mengadu bahwa selama ia bersekolah di sana bersama Mahendra, Mahendra hanya menulis soal saja tanpa ia kerjakan sama sekali.

"Mahendra mah emang gitu semoga aja anak kalian besok ga kayak Mahendra" ucap papa edgar tertawa.

"Papa mah gitu kan setidaknya kalo anak Mahendra ga pinter tapi kan ganteng" balas Mahendra dengan mulut yang masih setia mengunyah makanan.

Semua yang berada di meja makan tertawa karena ucapan mahendra. Sebenarnya ada benarnya juga lagi pula Vania pintar dan Mahendra yang tampan.

Selesai sahur mahendra, Vania, papa edgar dan mama viona semua berkumpul di ruang keluarga mereka mengobrol dengan penuh canda dan tawa.

Mahendra yang tidur di atas paha Vania. "Papa sama Mama mau tidur dulu ya" ucap papa edgar.

"Oh iya mah" balas Vania tersenyum.

Papa edgar dan mama viona pun segera beranjak dari tempat duduk mereka dan berjalan menuju ke arah kamar yang berada di lantai atas kamar mereka.

"Bosen" ucap Vania sambil menyisir rambut mahendra menggunakan jari tangan nya.

"Terus?" Tanya mahendra.

"Main batu kertas gunting yok ntar yang kalah di tampar" ucap Vania. Mahendra menyetujui ajakan Vania ia segera beranjak dan duduk di atas sofa itu.

MAHENDRA EVAN ADIJAYAWhere stories live. Discover now