12. luka

121 6 0
                                    

Vania dan mahendra saat ini masih di perjalanan untuk membeli cimol.

"sekalian makan aja ya ?" Ucap mahendra yang sedang menyetir mobil nya.

"Iya, makan bakso yok" ucap Vania.

"Emm oke" balas Mahendra.

Setelah hampir 15 menitan mencari tukang cimol akhirnya Vania dan Mahendra pun ketemu dengan pedagang yang menjual cimol, Mahendra pun langsung menepikan mobilnya dan berhenti lalu ia dan Vania keluar dari mobil tersebut dan berjalan ke arah penjual cimol.

"Bang beli cimol ya 10rb dua ya bang" ucap Vania tersenyum.

"Siap neng, mau pedes, manis, asin, atau campur?" Tanya pedagang yang berjualan cimol itu.

"Emm kalo aku pedes, kamu pedes juga?" Tanya Vania sambil menatap suaminya.

"Bang saya pedes, punya ini ganti manis aja" ucap mahendra.

"Oke siap" ucap pedagang cimol.

Vania yang ucapan Mahendra pun ingin protes tapi ia urungkan karena ia masih diluar biarlah nanti protes di mobil saja.

Setelah menunggu 5 menitan akhirnya cimol mereka pun sudah jadi pedagang cimolnya memberikan cimol Vania dan cimol mahendra.

"Makasih ya bang" ucap mahendra lalu mengeluarkan uang 50rb.

"Bentar mas kenabian" ucap pedagang cimol.

"Ga usah bang ambil aja kembalian nya" ucap mahendra.

"Wahh makasih banyak ya mas" ucap pedagang cimol itu.

"Sama-sama" balas Mahendra lalu pergi menuju ke mobil nya dan langsung masuk di ikuti juga dengan vania.

Setelah masuk ke dalam mobil Mahendra pun langsung memakan cimol itu tapi tidak dengan Vania, Vania hanya diam saja sambil menatap cimol nya.

"Kenapa ga di makan cimol nya?" Tanya mahendra dengan mulut yang masih mengunyah cimol nya.

"Ga mau, mau nya yang pedes" ucap Vania sambil menyilangkan tangan nya di depan dada.

"Ga boleh nanti perut kamu sakit" ucap mahendra tidak memperbolehkan Vania untuk makan pedas, sebab ia takut jika nanti tiba-tiba Vania sakit perut pasti ia akan khawatir, Mahendra sangat tidak suka jika orang kesayangannya itu terjadi apa-apa.

"Ya udah ga usah di makan, nih ambil buat kamu aja" ucap Vania memberikan sebungkus cimol itu kepada Mahendra.

"Sayang... Masa aku makan dua bungkus cimol sih" Ucap mahendra menatap Vania dengan dalam.

"Ya udah kalo ga mau makan dua bungkus tukeran, gimana?" ucap Vania.

"Ya udah deh" ucap mahendra pasrah lalu memberikan cimol nya kepada Vania dan Vania juga memberikan cimol nya kepada Mahendra.

"Nah gitu dong kan jadi sayang" ucap Vania kegirangan.

"Iya deh tapi kasih aku...." Ucap mahendra tiba-tiba berhenti.

"Kasih apa?" Tanya Vania penasaran.

Mahendra pun mendekatkan wajahnya ke telinga Vania dan berbisik "kiss, boleh?" Ucap mahendra bertanya.

Vania yang mendengar pun tertawa terbahak-bahak, ia kira hal apa yang akan Mahendra sampaikan ternyata hanya minta cium, astaga.

"Haha sini sayang mau kiss dimana, hm?" Tanya Vania tersenyum.

"Di sini" ucap mahendra menunjukkan bibir nya.

Vania pun langsung mengecup bibir mahendra.

CUP

MAHENDRA EVAN ADIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang