Chapt. 2

1.3K 47 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Chaens.

Selamat Membaca ^•^
Jangan lupa vote dan komen

=================================================

Dua remaja putri sedang berkeliling toko. Mencari barang yang akan mereka beri ke sebuah panti asuhan anak. Barang-barang itu tak lain adalah baju, celana, seragam, sabuk, sepatu, dan lainnya, yang akan berguna.

Satu jam berlalu. Mereka membawa belanjaannya ke kasir. Dengan total uang cash 10 juta, dibayarkan ke kasir. Sisanya hanya 1,2 juta.

"Sisanya mau apa?" Varessa bertanya.

Jessie berpikir, untuk apa uang ini? Ongkos pun hanya 200 ribu. Bagaimana dengan 1 jutanya? Apakah harus mereka tabung kembali?

"Mumpung masih di sini, belanja oleh-oleh aja," usul Varessa.

Mata Jessie berkedip, memikirkan usulan Varess yang cemerlang. "Bener. Kalau ada sisa, buat beli bakso yang gede, kita makan bareng."

Keduanya tertawa sambil membawa belanjaannya di tangan kanan dan kiri. Meskipun berat, ya, beginilah. Nasib dua remaja ini.

Rencana belanja ini sebenarnya 3 orang. Jessie, Varess, dan Hazell. Karena Hazell mengurungkan niatnya, jadi hanya mereka berdua yang pergi.

Saat ditanya apa alasannya, Hazell berkata bahwa ia malas.

Lihat, bagaimana malasnya seorang Hazell ini. Lebih baik ia duduk sendiri di dalam kamar dibandingkan untuk ke luar. Selagi tidak sepenting panggilan perutnya, ia tidak akan ke luar dengan inisiatif sendiri.

"Capek banget, woy! Lagian, ini si cokelat kagak mau ikut, sih!" Jessie berdecak. Sangat kesal dengan Hazell. Mengapa ia baru saja berkata di sini. Tidak dari rumah?

Varess meletakkan keranjangnya dan duduk di sebuah bangku depan stand makanan. Aroma lezatnya hidangan berkuah menusuk Indra penciuman mereka.

Bakso. Siapa yang tahan dengan aroma semerbaknya? Ketika asap kuahnya tercium, pastilah perut meronta minta diisi.

"Bakso, cuy. Beli, ayo." Jessie akan melangkah masuk, tetapi dicegah oleh Varess.

"Beli oleh-oleh dulu, jangan bakso. Entar enggak cukup uangnya!"

Mendengkus kecil, Jessie lesu. Memilih duduk di sebelah Varess dan merenggangkan ototnya. Seketika itu, bunyi tulangnya terdengar keras.

"Tiba-tiba, gue pengen punya pacar."

🐲🐉🐲

Loncat-loncat sambil bersenandung kecil. Hazell nampak lebih ceria hari ini. Tidak, tidak. Mungkin kali ini.

Tadi pagi ia tidak seceria ini. Ia bergulat dengan kasur. Dan, sempat marah-marah dengan Ravend karena menghilangkan hpnya.

Dan, apa itu benar? Tentu, tidak. Hazell sendiri yang lupa menaruhnya semalam. Ketika bangun tidur dan tidak menemukan hpnya di atas nakas, ia merasa kehilangan dan menuduh Ravend yang menghilangkannya.

Abaikan kejadian itu, sekarang beralih ke Hazell yang akan menjemput jemurannya.

Namun, baru selangkah ia belok ke samping rumah, Hazell dikejutkan oleh tempat jemuran yang tak semestinya seperti biasa.

"What? Ucul?" Hazell langsung berlari ke tempat jemuran yang talinya telah terputus. Belum lagi, deretan pakaian yang biasa menggantung, sekarang jatuh di atas permukaan tanah.

Hi, We Are ZxVorst Team Where stories live. Discover now