Chapt 16

600 22 2
                                    

Yuhuu, Chaens!!
Matcha kembali lagi~~

Aku menepati usaha janjiku, ya! Buat update pas tahun baru.

Nah, sekarang aku beneran update.
Di part ini aku mau bahas siapa itu Daksa yang ada di part sebelumnya.

Cuss, langsung baca, Chaens!
Jangan lupa vote dan komennya, ya!

==========================================

Pintu ruangan tiba-tiba saja terbuka. Muncullah seorang pemuda tampan di sana. Satu tangannya diinfus sembari mendorong tiangnya, sementara tangan lainnya membawa sekantung plastik yang cukup berisi.

Memasuki ruangan, cowok itu melihat secara keseluruhan. Ada banyak temannya yang berkumpul di sini, semuanya ada di dalam ruangan. Meskipun lagi-lagi ia menemukan ada yang tidur.

"Dari mana lo?" tanya Ravend.

Aiden berjalan menuju brankarnya. Ia naik ke sana dan duduk. "Beli bapau," jawabnya.

Rain dan Ravend menepuk jidatnya. Sungguh, Aiden yang kali ini cukup aneh. Ia tiba-tiba saja menghilang ketika ditinggal Subuhan, dan balik-balik ternyata beli bapau.

"Bagi, dong," pinta Varess menutup hpnya, kemudian berjalan menuju Aiden.

Aiden dengan senang hati membagi bapaunya, karena ia membeli memang untuk dirinya dan juga temannya. "Satu orang satu."

Akhirnya, mereka semua pun makan bapaunya bersama. Sesekali ada keributan kecil terjadi antara Ravend dan yang lainnya. Meskipun begitu, untuk kali ini Aiden tak memarahi mereka karena ia tak cukup tenaga.

"Den, gue mau tanya sesuatu sama lo," lontar Ravend yang membawa nada seriusnya.

Aiden yang tengah memakan bapau itu hanya mengangkat satu alisnya. "Apa?"

"Daksa itu siapa?"

Pertanyaan Ravend berhasil membuat semuanya menoleh. Mereka juga penasaran, siapa itu Daksa. Bahkan di antara mereka pun tak ada yang tahu. Namun, jika cowok satunya Daksa yang tadi dijumpai oleh Jessie dan Starlie, mereka tahu.

Aiden nampak berpikir sejenak. Ia juga lupa-lupa ingat dengan cowok bernama Daksa. Sampai akhirnya, ia pun juga ingat.

"Daksa? Iya, gue tahu," jawab Aiden.

Ravend segera menggeser duduknya dan berhadapan langsung dengan Aiden. Ia memasang wajah serius dan siap mendengarkan penjelasan Aiden. "Siapa?"

"Si Daksa, kan? Yang gue tahu, dia temennya Elang, tapi bukan anggotanya," kata Aiden.

Jessie ikut berpikir. Apakah mungkin Elang bisa memiliki teman selain anggotanya?

"Serius lo, dia bukan anggotanya Elang?" tanya Jessie.

Aiden mengangguk. Pipinya menggembung karena bapau di dalamnya. Kemudian, ia menelan susah bapaunya. "Iya. Dulu, sih, gitu. Nggak tahu kalau sekarang," balasnya. "Emang, kenapa? Tiba-tiba banget nanyain Daksa," tanya Aiden.

Jessie melirik ke Starlie, begitu juga Ravend. Tetapi, ia ragu ingin mengatakannya. "Duh, gimana, ya. Lo tahu nggak?"

Aiden menggeleng. "Nggak."

Hi, We Are ZxVorst Team Where stories live. Discover now