Chapt. 5

650 35 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Chaens.

Selamat Membaca ^•^
Jangan lupa vote dan komen

=================================================










Pesanan baju batik Starlie telah tiba. Yang kini, pesanan itu sudah mendarat di tikar bulu ungu yang ada di ruang tengah. Disaksikan oleh seluruh anggota ZxVorst Team, termasuk Dragon yang tak jadi pulang kampung.

Tersirat jelas wajah riang Starlie saat membuka kotaknya. Sebuah baju batik berwarna merah muda dengan gambar dan logo Barbie di sana. Tanpa ada lengan pada bajunya.

(Beginilah kira-kira

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(Beginilah kira-kira. Matcha gak bisa gambar ʘ‿ʘ)

"Wah, cakep banget, kan? Iya, dong, pilihan Starlie gitu!" Starlie berbangga hati. Merasa puas dengan pesanan bajunya.

Bagi yang cowok, merasa bahwa bajunya terlihat, yaa .... luar biasa. Di luar nalar dan perkiraan mereka. Benar-benar out of the box idenya.

Rain melongo, apa yang dipikirkan Starlie sampai memesan baju seperti ini? Model baju sama seperti Barbie, tanpa lengan dan ketara ketiaknya. Atau dalam bahasa gaul Jawanya, lektok alias kelek ketok.

Hazell yang pemikirannya sama setara dengan otak Starlie, ikut senang. Lantas, ia pun bertanya. "Butik mana itu? Gue mau pesen gambar Doraemon, batiknya warna biru. Birunya agak tua. Ada enggak?"

Starlie mengangguk antusias. "Sebenarnya mereka gak stok. Tapi, lo bisa pesen kayak gue gini. Tapi, mungkin harga menyesuaikan. Seberapa anehnya pesenan lo dan seberapa sulitnya mereka menggambar."

Mengangguk paham, Hazell berujar pada Arsen yang duduk di sebelah Aiden. "Sen, enggak mau pesan batik Ultraman?"

Arsen menyahut cepat. "Gak. Maunya Batman."

"Ayo, pesen!" Hazell hendak berdiri, namun, tangannya dicekal Jessie.

"Mau ke mana lo? Butik tutup, udah malam."

Hazell menciut. Bukan ia yang kekanak-kanakan, tapi karena ia ingin merasa bahagia juga dengan bersikap seperti ini.

Ngomong-ngomong soal Dragon tak jadi pulang kampung, ia sudah bercerita banyak pada Aiden. Di suatu malam ketika Dragon sudah ada niatan pulang kampung sejak sore. Ya, saat ada kejadian Rain mengamuk karena Ravend tak segera membeli gas.

Aiden melihat Dragon ada di kamarnya. Pintu terbuka setengah. Cowok dengan aura dingin itu, menatap sebuah bingkai foto di sana.

Hi, We Are ZxVorst Team Where stories live. Discover now