03. Ketoprak Mang Sesep

5.6K 280 2
                                    

Rayessa berdecak kesal, melihat meja makan yang kosong tak ada makanan satu pun. Ia menghampiri Bi Yaya dan bertanya, jawab Bi Yaya, dia dilarang memasak oleh Raya.

Rayessa yang sudah kelaparan pun jadi kesal, berjalan kearah ruang tamu, menghampiri Raya dan juga Daniel, ayah nya, disana.

"Kok gk ada makanan?" tanya Rayessa jutek.

"Mami pengen makan ketoprak," jawab Raya enteng, sambil asik berpelukan dengan Daniel.

Sudah bete, dibikin tambah bete dengan melihat kedua orang tua nya yang malah asik bermesraan, bahkan kini sedang berbicara menggunakan bahasa bayi. Wajah Rayessa otomatis berubah menunjukan kegelian nya.

"Dih!" cetus nya sinis membuat Daniel dan Raya yang sedang asik bermesraan langsung terdiam.

Satu kata yang singkat namun menohok :)

"Kenapa liatin Yessa? Cuma 'Dih' doang"

"Tadi tuh bukan 'Dih' tapi 'Dih!' Rayessaaa."

"Sama aja kali. Udah cepet jadi nya makan apa? Yessa udah laper nih."

"Yaudah kamu beliin ya, yang biasa kita pesen,"

"Ya kenapa gk pesen ajaa??"

"Mami mau liat video pas dimasakin.."

"Yaudah suruh abang nya videoin."

Raya terdiam dan menatap sedih kearah Daniel. Daniel yang paham langsung berkata, "Mami pengen nya kamu yang beli, Rayessa. Udah beli sana, nanti papa tambahin uang saku kamu."

Rayessa berfikir sejenak. Setelah difikir-fikir lumayan juga dapat uang saku tambahan hanya untuk membeli ketoprak yang juga untuk dirinya sendiri.

"Oke. Tapi jangan kasih mami ya. Langsung kasih Yessa."

Daniel mengangguk-anggukan kepala nya, mengiyakan. "Iyaa. Udah sana beli, ganti baju dulu, jangan pake pakaian terbuka."

Rayessa mengangguk lalu berjalan pergi menuju kamar, untuk bersiap. Namun belum berapa saat dia sudah kembali lagi dihadapan Daniel dan Raya yang baru saja mau kembali bermesraan.

"Yessa boleh bawa motor merah, kan??" tanya nya penuh tuntutan.

"Iya."
"Enggak!"

"Yaudah gk usah beli," kata nya berubah kian datar, mengancam Raya yang tidak mengizinkan.

Mumpung lagi ada kesempatan emas seperti ini, Rayessa harus cerdik demi berjumpa dengan motor kesayangan nya.

"Yaudah iya!!" pasrah Raya.

Mau bagaimana pun dia berusaha, tetap saja Rayessa lebih menyukai gaya abang-abang yang sangat tidak slay. Kalau saja dia sedang tidak terlalu ingin makan ketoprak, pasti sudah dia tolak mentah-mentah keinginan Yessa itu.

••••

"Yaampun neng jadi gerogi saya kalo direkam gini," kata mang sesep, penjual ketoprak langgangan keluarga Rayessa.

"Sebenernya saya juga males. Abang bisa pegang sendiri gk?"

Mang sesep menatap Rayessa, longor.
"Lah, kan saya lagi masak neng," kata nya bingung.

Rayessa yang juga baru ngeh mengangguk-anggukan kepalanya paham.

Setelah 10 menit akhirnya Rayessa selesai juga membuat video memasak ketoprak ala mang sesep yang langsung Ia kirim kan kepada Raya. Akhirnya dia bisa duduk tenang sambil menunggu pesanan nya selesai dibuat.

Bersamaan dengan Rayessa yang sedang menunggu, pembeli ketoprak mang sesep terus bertambah. Membuat toko ketoprak tersebut semakin penuh.

Awalnya Rayessa tidak peduli sama sekali dan malah asik memainkan ponsel nya.
Tapi lama kelamaan dia merasa aneh sendiri saat di kuping nya hanya terdengar suara lelaki. Padahal toko tersebut terasa sangat penuh, masa sih hanya para lelaki yang membeli ketoprak.

𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐘𝐄𝐒𝐒𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang