30. Pacar

3.8K 212 0
                                    

"Udah gua bilang kan gk usah ada bunga nya, anjir!!" dumel Fiko, terus bersungut-sungut.

Semua anggota Dervandos yang bersekolah di Sma Akshaya, mulai dari yang kelas 10 hingga kelas 12, kini beramai-ramai membersihkan ribuan kelopak bunga yang tadi mereka sebarkan guna memeriahkan pernyataan cinta Rajendra.

"Ngomel mulu! Ngomel mulu! Ngomel muluu!!" kesal Juan merasa muak, menggeplak kepala Fiko sesuai dengan nada bicara nya.

Fiko meringis, menatap Juan penuh permusuhan, dengan dramatis Ia menjatuhkan sapu ditangan nya, berlari ke arah Adira yang berada di pinggir lapangan, mewawancarai Rayessa.

"Jadi lo sa-"

"Ayaaanggggg!!" panggil Fiko memotong bicara Adira, berjongkok dan bergelayut manja pada gadis itu.

Adira menutup mata nya sebentar menahan diri, menoleh ke arah Fiko yang semakin bergelayutan, memasang wajah sok imut ketika ditatap.

"Lepasin ih. Gk usah bikin malu, bisa gk sih!"

"Kok kamu gitu sih Yanggg!! Kita kan udah-"

Plakk!

Adira bangkit berdiri, melotot kepada Fiko yang hampir keceplosan. Sedangkan Nayya, Kalea, dan Rayessa meringis ngilu, tamparan Adira tadi cukup kencang, terlihat dari Fiko yang sampai jatuh terduduk juga pipi kiri nya yang kini memerah.

"Adira kasar ih! Kasian Fikooo!!!" omel Kalea membantu Fiko bangkit berdiri, tapi belum juga Fiko berdiri sepenuh nya, Ia sudah kembali terjatuh, dengan tega Ansel menghempaskan nya, menarik Kalea seolah tak rela gadis polos itu tersentuh orang lain.

"Ck! Tega baget sih kalian," desis Nayya pelan, mau membantu Fiko tapi langsung ditarik oleh Juan, lelaki itu hanya nyengir ketika ditatap tajam oleh Nayya, tanpa niatan melepaskan genggaman nya dari tangan gadis itu.

Fiko memasang wajah ngenes, bukan pipi nya saja yang kini terasa ngilu, bokong nya pun jadi tak kalah ngilu karna ulah Ansel dan Juan.

Rayessa jadi tak tega melihat nya, Ia pun berjalan menghampiri Fiko, mau membantu lelaki itu. Tapi belum juga tangan nya menyentuh Fiko, Rajendra sudah menarik lelaki itu bangkit berdiri, sangat cepat hingga Fiko hampir nyungsep ke arah depan.

"ANJING!!" umpat Fiko, menatap tak percaya kepada teman-teman nya.

"Udah gapapa Fik, nama nya juga budak cinta. Biasa lah, sok posesif," kata Galang merangkul pundak Fiko.

Fiko berdecih. "Lebay banget anjir, gk banget lu pada. Cuma nyentuh gua aja gk boleh, dikira gua kuman apa ya! Nikah aja belum udah segitu nya-WOII!!" bentak Fiko tiba-tiba sebelum menyelesaikan kalimat nya. Menatap Leo nyalang, lelaki itu tengah merangkul Adira saat ini, bersender pada gadis itu, santai.

Fiko dengan cepat melepas rangkulan Galang dari pundak nya. Galang yang hampir nyungsep jika saja tak ditahan oleh Derry dan Naka mengumpati Fiko di dalam hati.

Fiko berjalan menghampiri Adira, melepaskan rangkulan Leo dari pundak gadis nya. Leo mengerjap bingung, menjauh dan menatap penuh tanya kepada Derry, anggota Dervandos yang berteman dengan Fiko sejak kecil, lelaki itu selalu tau apa yang terjadi dengan Fiko.

"Kata nya sih dia sama Adira kemarin jadian."

"HAHH?!!" teriak Kalea, Nayya, dan Rayessa bersamaan. Serentak ketiga cewe itu menatap Adira syok.

𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐘𝐄𝐒𝐒𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang