31. Cie Ciee

3.7K 186 1
                                    

Hari ini adalah hari ketiga dimana Rajendra dan Rayessa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Tak ada interaksi yang terlalu berbeda dari biasanya, kedua nya masih sering ribut dan di selingi keromantisan, lalu kembali dilanjut dengan keributan lagi.

Sifat jail Rajendra dan sifat emosian Rayessa membuat kedua nya sering kali menyebabkan kebisingan, ada beberapa orang yang tak suka tapi ada juga yang merasa tertarik. Dua orang famous dan ditakuti banyak orang, sangat seru memerhatika kedua nya, sembari sesekali menghayal rasanya menjadi mereka.

"Yess cobain," pinta Rajendra menyodorkan satu sendok kuah bakso kepada Rayessa, Rayessa yang kebetulan sedang asik berbincang hanya menoleh dan langsung menyeruput kuah tersebut tanpa melihat dan banyak tanya.

"Uhukk!!" Batuk Rayessa kencang, setelah meminum kuah bakso itu.

Pedas. Rasanya pedas sekali, mulut dan lidah Rayessa terasa panas karna kuah itu. Ingin sekali Rayessa menggigit Rajendra yang saat ini malah nyengir tanpa dosa kepada nya.

"Pedes!"

"Iya, gua kira lo suka pedes."

"Gk."

"Yaudah maaf, jangan marah," ucap Rajendra menyodorkan minuman nya kepada Rayessa.

Rayessa langsung menyorobot minuman tersebut, meminum nya sambil menatap Rajendra tajam. Terlihat sekali lelaki itu sedang menahan tawa.

"Gua beneran gk tau, Yess."

"Gk tau apaan?! Jelas-jelas lo udah cobain!"

"Ya gua gk tau lo gk suka pedes."

"Ya kalo gk tau kenapa asal ngasih."

"Yaudah maaf,"

"Kenapa pake yaudah? Masih gk sadar salah lo dimana—"

"Di bilang gua gk sengaja."

"Terus kalo gk sengaja berarti gk salah?"

"Ya gua kan—"

"Udah-udah. Udah, Anjir. Lo berdua sebenernya niat pacaran gk sii? Ribut mulu gua liat-liat," potong Galang merasa jengah dengan kedua orang itu, dia sudah beberapa kali tersedak karena nada bicara mereka yang tiba-tiba naik.

"Ya dia duluan. Lo juga, lo yang pesenin kan! Kenapa lo pedesin, hah?! Sengaja kan lo?!"

"Dih, Yess! Gk ada ya, gua sengaja. Enak aja lo."

"Ya terus kenapa bisa pedes?!"

"Ya karna ada sambel nya Yess,"

"Gue juga tau Dir."

"Ya kalo tau kenapa Yessa nanya, harus nya kan Yessa jangan nanya lagi dungg,"

"Bukan itu maksud gue, Le."

"Udah stop. Mending sekarang lo makan deh, siomay lo dikit lagi abis tuh, di comotin Jendra," ucap Juan menyadarkan Rayessa.

Rayessa menoleh, mendapati Rajendra yang sangat santai menyantap siomay milik nya.

"Lo—"

"Udah gua pesenin yang baru."

"Kapan?!"

"Nih neng pesanan nya,"

"Anjay, gercep juga lu Jen," puji Fiko takjub.

Rajendra membalas dengan senyuman kecil, sebenar nya tadi dia belum pesan, ntah darimana tiba-tiba tukang siomay itu langsung menyiap kan.

"Tip nya di selip di bawah piring ya a," bisik tukang siomay itu kepada Rajendra.

Rajendra tekekeh dan mengacungkan jempol nya, mengiyakan.

𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐘𝐄𝐒𝐒𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang