16. Si kembar

4K 249 1
                                    

Bel masuk sekolah, berbunyi. Semua murid duduk dibangku nya masing-masing sambil menunggu guru memasuki kelas.

"Woi! Bu Siti dateng woii!!" teriak Daffa yang kini sedang mengintip dari pintu kelas.

Membuat murid-murid yang masih berkeliaran langsung duduk rapih dibangku nya. Termasuk Juan, Galang dan juga Fiko yang baru saja berlari-lari memperebutkan nasi padang dari Fany, adek kelas yang naksir dengan Ansel.

Tau kan itu nasi padang tadi nya buat siapa??

"Mampus! Rambut gua panjang lagi," kata Galang saat meraba rambut nya.

Fiko tersenyum lebar mendengar perkataan Galang, "Selamat menjadi botak gagal seperti Ku, Galang," seru Fiko, lalu tertawa menggelegar seperti di film² kerajaan.

Galang tidak menggubris nya, lelaki itu memilih pergi, berjalan menghampiri Ansel, dan meminta pertolongan dari teman nya itu.
"El! Potongin El. Sebelum Bu Siti dateng. Gua gk mau botak gagal kayak si Fiko. Kesan nya kayak manusia siluman Tuyul," pinta nya terdengar panik.

"Mana gunting nya?"

"Nih! Pendekin yang bagian depan aja. Ntar gua benerin pulang sekolah," kata Galang memberikan gunting kepada Ansel.

Untung saja dia punya teman sepertin Ansel. Berbakat dalam segala hal dan gercep tanpa banyak omong.

"Woi!! Bu siti udah lewatin kelas sebelah!!!" teriak Daffa lagi semakin membuat Galang panik.

"Anjing Lu Daff. Diem kenapa sih tuh mulut!" umpat nya geregetan sendiri.

Sedangkan Juan dan Fiko malah asik menertawai Galang yang kaki nya terus bergetar karena berpepetan dengan waktu.

Bu siti itu guru BK yang paling galak, dan kalo ngasih hukuman serem bukan main. Fiko yang ketahuan berambut panjang aja dipotong hingga seperti itu dan tidak boleh dirapihkan sampai satu bulan. Kalau kata Bu Siti supaya jera.

"Sudah lah kawan! Apa salah nya menjadi siluman Tuyul seperti Ku," kata Fiko masih dengan gaya-gaya bangsawan kerajaan.

"Bacot lu Fik! Amit-amit gua jadi siluman tuyul kayak lu!!"

"Udah tuh."

"Makasih El! Makasih! Gua janji beliin lu permen kopiko, nanti," kata Galang, sungkeman kepada Ansel yang telah membantu nya.

"Gk modal banget lu Lang." cibir Rajendra, tertawa melihat tingkah absurd teman nya.

"Gapapa Yang penting ikhlas. Iyakan El??"

"Gk usah. Gua gk suka permen. Simpen aja duitnya buat tabungan masa depan lo."

"WOI BU SITI NYAMPE!!" teriak Daffa lagi, memberi intruksi kepada teman-teman nya.

"Si Daffa bacot banget ya." kata Fiko kepada Juan.

Maklum memang manusia suka tak sadar diri.

~~~~

" ... Semua duduk dan diam. Ada yang mau ibu umumkan kepada kalian." ucap Bu Siti, sesampai nya di kelas. Kebetulan Bu Siti yang notaben nya sebagai guru bk itu adalah wali kelas mereka juga.

"Leo, Lea. Masuk nak." Panggil Bu Siti, membuat seluruh atensi tertuju kepada dua orang asing yang baru saja memasuki kelas mereka.

"Yang cewe lucu ya Yess, kayak polos-polos gitu keliatan nya," bisik Adira, diangguki oleh Rayessa.

"Dengarkan ya. Mereka ini murid pindahan. Dan mereka ini kembar, nama nya Leo dan Lea. Ibu harap kalian bisa bergaul dan ingat! Ibu tidak ingin, disekolah ini, lebih tepat nya dikelas ini, ada yang mengucilkan teman nya sendiri alias melakukan bullying seperti kejadian beberapa waktu lalu. Kalian mengerti?!" ucap Bu Siti penuh ketegasan.

𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐘𝐄𝐒𝐒𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang