2. YPPA

706 84 6
                                    

"Nih"

Sean mendongkak pada seorang gadis yang memberikan stabilo berwarna neon green padanya. "Apa?"

"Belajar ngerangkum." dia menarik kursi disampingnya lalu meletakkan setumpuk buku diatas meja.

"Kata Rio kalian cuma dikasih waktu seminggu buat siapin presentasi. Cepetan kerjain."

Sean menerima benda itu dengan malas "Suruh yang lain aja sih, aku gak bisa ngerangkum. Yang ada satu buku warna ijo."

Gadis dengan nama lengkap Jisoo Anandita itu berdecak sebal "bukan ijo Chae, Neon Green, okay? Teman-teman satu kelompok kamu udah punya tugas masing-masing, masa kamu cuma numpang nama doang"

"Tapi aku-

"Udah sih, masih mending aku bantuin juga, lagian apa susahnya sih tandain yang pentingnya doang?"

Srekk

Wajah sebal Jisoo berubah mendatar kala warna neon green yang dia maksud mewarnai pipinya.

"Yang penting?"

"Udah ah, aku gamau bantuin kamu lagi!" Gadis berusia 21 tahun itu bangkit dan mengundang gelak tawa dari sahabatnya.

"Ngambekannya gak sembuh-sembuh ih" Sean kembali menarik Jisoo untuk duduk disampingnya. Saat ini keduanya tengah berada didalam kamar Sean, tepatnya didepan meja belajar.

Jisoo mendengar keluhan dari teman-teman sahabatnya ini yang mengatakan dia hanya numpang nama. Mau tak mau dia harus turun tangan dan memaksanya meski ini bukan urusannya. Dia hanya tidak mau Sean terus terbiasa menumpang nama di kelompoknya.

Keduanya tengah menempuh pendidikan di salah satu Universitas yang sama dengan tingkatan dan jurusan yang berbeda.

Oh ya Jisoo kenal teman-teman Sean karena dia sendiri yang mengenalkan setiap orang baru dihidupnya, karena Sean tidak mau Jisoo merasa diselingkuhi jika dirinya memiliki teman lain selain dia.

Bukan hal baru jika kalian mendapati Sean menggandeng dua wanita sekaligus. Yang satu kekasihnya, dan yang satu sahabatnya.

Sebenarnya Jisoo juga malas berurusan dengan semua masalah percintaan sahabatnya, hanya saja Lagi-lagi Sean dengan pola fikirnya yang mengatakan bahwa dia tidak mau perhatian pada sahabatnya terbagi karena dia memiliki seorang kekasih.

"Tante Clara kemana?"

"Lagi ada arisan. Paling pulangnya malam."

Jisoo memandangi sahabat bulenya dari belakang, rambut pirang yang sedikit acak-acakan itu terlihat bersinar karena lampu yang menyala diatas meja. Dia jadi mengingat bagaimana cara Sean mendapatkan perhatiannya dulu.

>>>>>

Penolakan demi penolakan terus Sean dapatkan karena Jisoo yang tidak mau bermain dengannya. Tapi dia tidak menyerah begitu saja, setiap hari dia lewat kedepan rumah Dante untuk sekedar menyapanya, hingga suatu hari...

"Mau jadi teman aku enggak?"

"Gak."

Sean mendesah pelan "beneran?"
"Fikirin lagi deh, aku bisa main piano loh,"

Jisoo hanya memandanginya cukup lama "aku jawab besok."

Mendengar hal itu, Sean langsung bangkit "beneran?"

"Ya"

"Serius?"

"Ya,"

"Yes. Aku akan ketemu kamu lagi besok."

Temen masa gituWhere stories live. Discover now