10. Hilang

219 37 8
                                    

Pagi pagi buta dimana semangat ayam jago untuk berkokok masih terkumpul, sepasang mata terbuka kala mendengar suara mesin motor yang cukup ia kenali berhenti di depan rumah tetangganya.

Dengan malas dan penasaran, Arsean membuka tirai dan menemukan siluet sahabatnya di rumah Dante. Matanya menyipit, "ngapain si Mari disini?"

Tak lama kemudian orang yang paling dia kenal, Jisoo keluar Rumah dan Menghampirinya. "Hah? Mereka ngapain!?"

Sedangkan di tempat kejadian perkara, Jisoo menyerahkan kotak makan pada kekasih barunya "jangan lupa dimakan."

Limario mengangguk dengan senyuman haru "Makasih banyak Kak, ini pasti gue habisin kok."

Jisoo menatap menatap Mata sang keksih dalam, "can everyone stop calling me Kak?"

Limario menggaruk kepalaya yang tak gatal. "Sorry."

"Gue pacar lo. Gak enak banget lo panggil gue gitu even gue emang lebih tua dari lo."

"Terus mau gue panggil apa?"
"Sayang?"

"Apa aja asal jangan Kakak. Kalo lo masih manggil gue begitu artinya lo siap gue dominasi, dan lo bakalan jadi cowok submissive yang gue suruh suruh dan lo gak bisa nolak."

Limario menelan ludahnya, "ngeri juga. Yaudah Beb aku berangkat dulu. Doain yah nanti sore pulang dengan selamat. Kamu mau aku kirim apa?"

Jisoo berfikir sejenak. Tiba-tiba bayangan roti bakar melintas di kepalaya "Roti bakar..." gumamnya.

"Laksanakan tuan putri."

Ternyata gini ya rasa di treat baik sama pasangan, tau gini Jisoo cari pacar dari dulu, ehehehe:v

"Kalian ngapain pagi pagi buta dua duaan gini!? Astagfirullah orang ketiganya setan tau!?"

Atensi sepasang kekasih itu teralihkan pada sosok Arsean yang baru datang dengan muka bantal, baju lusuh serta kolor spongebobnya.

Limario dan Jisoo kembali bertatapan, "dia pagi-pagi emang suka gitu. Biarin aja, berangkat gih takut kesiangan."

Limario mengangguk lalu pergi begitu saja meninggalkan Sean yang masih setengah jalan. "Heh? Heh mau kemana lo anjim!?"

Jisoo menahan tangannya yang hendak mengejar Limario "minimal pake celana lah."

Arsean menatap kebawah, benar, dia hanya memakai kolor hingga pahanya terlihat. "Tapi Chu, ngapain dia pagi-pagi kemari?"

"Aku yang suruh."

"Apa? Ngapain!?"

"Dia mau ke rumah sodaranya, pagi-pagi. Pasti dia bakal males sarapan lagi, jadi aku suruh dia kesini. Aku buatin dia sarapan biar Maag nya gak kambuh lagi."

Arsean menatap sahabatnya tak percaya, sejak kapan dia jadi sepeduli ini pada orang lain SELAIN DIRINYA!? "Ih parah banget. "

"Parah gimana?"

"Masa kamu bikinin orang selain aku makan? Wah aku marah Banget sih'

"Lah emangnya kamu siapa? Limario itu pacar aku, inget?"

Dua kalimat yang membuat Arsean terdiam, dia juga bingung kenapa se tidak terima ini.

Jisoo menaikkan alisnya "pulang gih mandi. Jam segini pacar kamu suka ngajak apel." Setelah mengatakan itu Jisoo kembali kedalam rumahnya dan meninggakkan Arsean yang masih terdiam dengan kolor spongebob nya.

"Sean! Pake celana kamu!"

Sean berbalik dan menutupi selangkangannya begitu menemuman Nayeon yang sedang membawa keranjang jemuran "m-maaf Kak."

o0o

"Kenapa sih ditekuk mulu muka nya?"

Arsean menggeleng dan menyandarkan kepalanya pada pundak sang kekasih. "Sayang..."

"Hmm?" Dengan lembut Jennie membelai rambut sang kekasih hingga dia semakin mendusel.

"Kenapa sayang?"

"Ngga." Sean memandangi wajah kekasihnya dari samping, lucu imut menggemaskan kyaa lucu banget gemes banget adeekkk!?

"Bisa bisanya gue mikirin orang lain disaat udah punya cewek sebaik Jennie." Gumamnya pelan.

"Gimana yang?"

Sean menggeleng "tau gak sih yang?"

"Apa?"

"Tadi pagi pagi pagi, aku lihat Limario udah ngapelin Jisoo tauuu. Mana Jisoo segala masakin ia lagi, apaan banget dah mereka pacarannya, alay banget gasi?"

Jennie mengernyitkan keningnya "Yaudah si biarin aja sih Bi, orang mereka masih baru jadian, lagi kasmara kasmarannya."

Gak bisa gitu dong Yang, kalo diliat tetangga kan gak enak, kamu tau gasi the power of fitnah itu ngerusak banget."

Jennie terdiam untuk beberapa saat, kalo diingat ingat cara mereka pacaran malah lebih parah dari Jisoo dan Limario yang hanya sebatas dibikinin sarapan. "wait kok kamu se gelisah ini sih Bi?"

Arsean mengernyitkan keningnya "siapa yang gelisah deh? Gak ada ya, yang bener aja. Lagian kalo aku gelisah tuh karna Jisoo itu temen aku dari kecil, aku gak mau lah dia didapetin orang yang salah."

"Emangnya orang yang bener itu siapa? Kamu?"

"Gak gitu yang,"

Jennie hanya mengerlingkan matanya, sebelumnya, sebelum Jisoo memiliki pasangan. Arsean tidak pernah segelisah ini. Sekarang hampir setiap hari dia mengeluhkan hal yang sama.

Malah rasanya kadang Jennie merasa tidak dianggap oleh sang kekasih karena yang berada di dalam benak nya hanyalah Jisoo dan Jisoo saja.

Helaan nafas terdengar, "Aku mau pulang aja, Babeh udah nungguin." Jennie bangkit dan turun dari kasur Arsean. Iya dari tadi mereka di kasur, seperti yang Jennie bilang, gaya mereka pacaran lebih parah dari Jisoo dan Jisoo sama sekali tidak pedui, kuulangi tidak peduli.

satu lirik buat Arsean:








HAIII AINK KAMBEK DENGAN SEJUTA KENANGAN!!!!!!





HAIII AINK KAMBEK DENGAN SEJUTA KENANGAN!!!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Temen masa gituWhere stories live. Discover now