9. Jadian

435 54 8
                                    

Sebuah sepeda motor terparkir didepan rumah sederhana dengan warung yang berdiri tepat disampingnya. Meski ragu dia melepas helm dan berjalan mendekati sekumpulan ibu-ibu yang sedang bergosip disana.

"Permisi Bu,"

Kelima ibu-ibu itu menoleh serentak, "punten mau bertanya, rumah Limario dimana ya?"

"Oh Rio, ini ibu nya. Bu Celin ada yang nyariin anaknya tuh,"

Seorang ibu-ibu berdaster ungu keluar dari warung dan memandang Jisoo heran "siapa?"

"Temennya Limario Bu, M-Mau jenguk."

"Ohh, ada. Ayo atuh ikut ke rumah. Lilis! Titip gorengan! Kalo dah mateng tolong angkatin."

Kaki Jisoo melangkah mengikuti wanita paruh baya itu. "Lim? Kasep? Ada yang nyariin inih."

"Saha?" sahut Lim dari kamar.

"Temennya,"

"Sean? Suruh pulang aja, Lim masih pusing."

Bu Celin menggeleng lalu membuka pintu kamar anaknya "liat dulu atuh,"

Dapat Jisoo lihat Limario yang sedang berbaring dengan plester demam dikepalanya, pria itu membuka matanya meski terlihat malas dan dalam sekejap raut wajahnya berubah "Kak Chu?"

Jisoo hanya tersenyum tipis "masuk Neng,"

"Loh? Masuk?"

"Iya gapapa masuk aja, tapi pintu jendela nya jangan ditutup ya,"

"Iya Bu, makasih ya."

Celin pergi meninggalkan kedua anak muda itu disana. "Lim,"

"Kak? Ini beneran lo kan? Gasalah liat kan gue?"

Jisoo menggeleng "enggak."

"Duduk duduk."

Jisoo duduk di kursi meja belajar Lim "Tau rumah gue dari mana kak?"

"Tanya Sean. Eum... gue mau minta maaf soal kemarin."

"Oh itu... Gue udah maafin kok. Lagian gue juga yang salah ngomong asal jeplak."

Jisoo tersenyum tipis "sesakit itu ya? Gue minta maaf."

"Gapapa, ini cuma pening dikit aja. Gapapa sans."

Jisoo mengangguk "udah minum obat?"

"Udah kok. Udah, makasih perhatiannya."

Tak lama Celin kembali ke kamar dengan dua gelas minuman dan sepiring pisang goreng "silahkan Neng diminum dulu, maaf seadanya."

"Oh, gapapa Bu, makasih. Jadi ngerepotin."

"Gapapa gapapa, gak ngerepotin. Yaudah sok atuh, lanjut ngobrolnya. Lim, Ambu mau ke warung lagi."

"Iya Ambu."

Terjadi keheningan untuk beberapa saat "diminum atuh teh nya."

Jisoo mengangguk "gue minum ya,"

Limario mengangguk. "Kak..."

Jisoo mengalihkan pandangannya pada Limario sepenuhnya. "Sekarang gue yakin kalo lo emang lempeng-lempeng aja."

"Emang gue lempeng."

"Tapi gue yakin lo udah punya crush."

"Pede banget"

"Iya lah. Lo sukanya sama Sean kan?"

Pyar

Limario menutup kedua matanya saat Jisoo menyemburkan minuman ke wajahnya. Limario tersenyum manis "jadi dukun aja sana Kak."

Temen masa gituWhere stories live. Discover now