3. Cengeng

353 62 1
                                    

"Gak mau. Abisin." Sean memandangi kotak makan Jisoo.

"Kamu yang abisin dong,"

"Udah kenyang. Kamu aja, kalo gak habis sayang."

Lagi-lagi pemuda itu menghela nafas lalu menarik kotak itu mendekat.

"Nurut banget sih." Sean hanya mendelik pada pemuda seusianya yang sedang duduk dihadapan Jisoo.

"Chu, mau ikut kita gak?"

"Kemana?"

"Alun-alun. Mau ngumpul sama anak-anak nanti." Limario menawarkan kotak rokok pada sahabatnya.

Melihat itu tentu saja dia menerimanya dengan senang hati, tapi kemudian dia menyadari tatapan gadis disampingnya. "Gak dulu."

"Ngapa? Biasanya juga lo mau kan?"

"Chu sering sesak kalo hirup asap rokok. Gue gak bisa ngerokok depan dia." ia lanjut dengan makanannya.

"Perhatian banget lo, jadi iri deh sama Jisoo punya sahabat seperhatian kamu."

"Jijik Lim, Jijik!"

Pemuda berkacamata itu tertawa lalu menggeser duduknya "Kak,"

"Apasih!"

"Galak bener deh."

"Diem ah. Chae aku duluan."

"Kemana?"

"Mau nemuin Irene."

Sean mengangguk "Mau aku anterin?"

"Gak usah, deket kok."

"Yaudah tiati."

Gadis itu pergi menyisakan dua orang disana "galak banget sih dia"

"Itumah lo nya doang yang nyebelin."

Limario hanya mendelik pada temannya yang tengah tertawa "Gimana sih cara deketin dia?"

"Ya mana gue tau,"

"Ih kan dia nempelin lo mulu. Masa gak tau sih!?"

"Ya mungkin dia sukanya sama gue, bukan sama lo."

Meski tahu itu hanya candaan, tetap saja Limario kesal, pasalnya dia memang sudah Crush-in Jisoo sejak tahun ajaran baru. Tapi Jisoo sangat tak tersentuh dan galak banget sama orang lain terutama dia. Tapi beda cerita kalo yang datang pawangnya ini, sumpah nyebelin banget.

Gimana sih rasanya lo crush in seseorang tapi orang itu gak mau dideketin orang lain kecuali sahabatnya sendiri? Padahal sahabatnya sendiri juga udah punya pacar.

Ya, udah punya pacar. Sean punya pacar namanya Jennie, udah berjalan sekitar sebulanan. Gegara acara COD yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

"Sé, bantuin gue deketin Jisoo napa?"

Sean menaikkan sebelah alisnya "ngapain gue harus bantuin lo dah?"

"Gue kan temen lo."

Sean mengambil satu rokok dari kotaknya lalu menyalakan korek. Satu kepulan asap keluar dari mulutnya, tatapan mengintimidasi dia layangkan pada sosok Limario Teguh permana.

"Dapat apa gue kalo kalian berhasil jadian?"

"Dapat hikmah."

Dia merotasikan bola matanya lalu bangkit dari duduknya "eh lo mau kemana?"

"Jemput ayang."

Dia pergi ke motor ninja berwarna biru yang sering dia modif. Setelah motor itu dibawa pergi oleh sang pemilik Limario hanya bisa menghela nafasnya.

Temen masa gituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang