8. Mulai menerima?

243 52 8
                                    

Hari berjalan begitu saja, akhir-akhir ini Jisoo mulai kesepian karena sang sahabat lebih banyak menghabiskan waktunya dengan sang kekasih. Bukannya Jisoo tidak ada yang melirik, bisa dikatakan Jisoo termasuk primadona kampus, karena faktanya dia adalah seorang gadis yang cantik dan cerdas. Sayangnya sifat dingin dan juteknya membuat semua orang enggan mendekatinya, hanya segelintir pria yang berani menyatakan cinta padanya, meski pada akhirnya hanya akan menjadi bahaj olokan karena Jisoo menolaknya mentah mentah.

"Jisoo suka cowo gasi?" tanya Limario yang sedang memandangi atap kantin.

Disampingnya Sean masih memakan siomay dengan lahap lalu menggeleng mendengar pertanyaan random temannya ini. "Kok lo bisa sih berfikiran kayak gitu?"

"Ya lo fikirin aja anjir, kata lo dia gapernah pacaran atau deket sama cowo manapun, dia emang untouchable atau agak bengkok?"

Setelah Sean fikir-fikir, dia jadi kefikiran. Apa selama ini dia terlalu positif thinking pada sahabatnya? "Ah gak mungkin, dia pernah ikut kencan buta cuma cowo nya gak bener aja. Ya Jisoo normal loh ya"

Limario menghela nafas, jika difikir dia tidak terlalu buruk untuk Jisoo,  meski tak terlalu pintar tapi dia tampan. Beberapa perempuan memiki kekaguman padanya. Namun, entah kenapa meskipun Limario sudah mencoba mendekati Jisoo berkali-kali, Jisoo selalu menolak cintanya.

Alasannya sangat sederhana: Jisoo tidak ingin terlalu terikat pada hubungan asmara. Dia lebih suka fokus pada studinya. Jadi setiap kali Limario mengajaknya kencan atau mengiriminya pesan manis, Jisoo selalu menolak lagi dan lagi.

o0o

"Kok ngamar terus anak gadis Bibi? Gak jalan-jalan?"

"Jalan-jalan kemana?" gumam Jisoo dengan pandangan masih terfokus pada video game di ponselnya.

"Bibi dengar ada pasar malam, kamu gak ajak Sean kesana? Rame loh."

Jisoo mengalihkan pandang pada Bibinya yang sedang merapikan meja disamping pintu kamar Jisoo. "Sean lagi sama pacarnya."

Yuna masuk dan duduk disamping keponakannya "kamu juga kenapa gak cari pacar? Kamu cantik loh, gak mungkin gaada yang mau."

"Males ah, ribet tau."

"Kata siapa?"

"Sean. Dia bilang harus kabarin pacarnya tiap waktu,"

"Yakin gak kesepian?"

Jisoo terdiam beberapa saat, melihat reaksi keponakannya, Yuna tersenyum tipis lalu meninggalkannya sendirian.

Tidak, dia mulai sadar jika hidupnya belakangan mulai terasa membosankan dan sepi, hidupnya yang biasanya ada Sean yang menemuinya setiap saat kini tak ada lagi.

Video game dia akhiri. Kembali membuka aplikasi hijau dan melihat pesan yang belum dia baca. Ragu, haruskah?

o0o

"Katanya kalo kincir yang kita naikin berhenti diatas terus kita coba berdoa itu bisa terkabul By,"

"Emang iya?"

"Iya, kemarin temen aku ngalamin. Kincir yang dia naikin berhenti diatas, terus dia berdoa. Eh langsung kejadian detik itu juga."

"Hebat juga, emang dia doa apa bisa langsung kesampean gitu?"

"Doa makan."

Temen masa gituWhere stories live. Discover now