57

2.5K 445 421
                                    

"Aku kayaknya pernah lihat dia" ucap Sunghoon.

"Cuma orang asing tanya di mana tempat penitipan barang"

Sunghoon kini menatap punggung Hyunjin yang mulai menghilang di antara keramaian pusat perbelanjaan tersebut.

"Kemejanya tadi cocok buat kakak?" Tanya Minju mencoba mengalihkan perhatian Sunghoon.

Sunghoon tidak menjawab pertanyaan tersebut karena dirinya masih fokus untuk melihat kepergian Hyunjin.

"Cocok enggak kak?" Tanya Minju.

"Ha?"

"Cocok enggak tadi kemejanya?"

"Oh cocok kok"

"Kita beli ya?"

"Boleh"

Minju lantas menggandeng lengan Sunghoon dan menariknya perlahan untuk berjalan pergi. Minju tidak ingin membiarkan Sunghoon berlama-lama menatap kepergian Hyunjin.

"Sini biar aku yang gendong Hannah" ucap Sunghoon.

"Ikut Papah ya" bisik Minju pada Hannah sembari mengecup pelipis bayi cantik tersebut.

Sunghoon dengan senang hati mengambil Hannah, bayi mungil tersebut kini menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sunghoon.

"Ngantuk ya?" Kekeh Sunghoon.

"Kayaknya gak jadi jalan-jalan deh kak" balas Minju disertai dengan senyuman manis yang tepatri di wajah cantiknya.

"Ya sudah kita pulang ya"

"Haha iya"

Keluarga kecil tersebut lantas berjalan pergi menuju pintu keluar Mall. Minju kini menatap bergantian pada sang suami dan putrinya. Sunghoon dan Hannah adalah satu-satunya harta paling berharga yang Minju miliki. Ia tidak akan membiarkan siapapun untuk merebut harta berharganya. Minju tidak perduli dengan apapun yang harus ia korbankan, dirinya bersumpah akan menjaga keluarga kecilnya sampai kapanpun.














.
.
.
.
.















3 Months Later

Gyeoul kini duduk di sofa sembari menatap sang psikiater. Sesi konsultasi Gyeoul dilakukan setiap seminggu dua kali, selain berkonsultasi wanita tersebut juga menerima obat-obatan antidepresan.

"Sudah makan?" Tanya Dokter Kim, Kim Liana nama lengkapnya.

"Sudah Dok"

"Bagaimana jadwal tidurmu akhir-akhir ini?"

"Sudah sangat membaik Dok"

"Dengar-dengar dari Tuan Lee Heeseung, kamu sering menginap di rumahnya beliau ya?"

"Kak Heeseung cepu ih!" Kesal Gyeoul.

"Cepu?" Kekeh Dokter Kim.

"Urusan konsultasi sama urusan itukan beda" lirih Gyeoul.

"Urusan asmara maksudmu?" Goda Dokter Kim.

Dokter Kim kembali terkekeh karena gemas melihat pipi Gyeoul yang mulai bersemu merah lantaran malu.

"Tuan Lee cerita tentang kamu yang menginap di rumahnya karena dia mau menjelaskan kalau kamu sudah bisa tidur nyenyak dan makan dengan teratur" jelas Dokter Kim.

"Oh, kirain dia cerita ...."

"Cerita apa?" Goda Dokter Kim karena Gyeoul tidak dapat melanjutkan ucapannya.

INFERNO | SunghoonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora