P9

11 1 0
                                    

Oma nya yang merasakan jika hati cucu nya kini sedang tidak baik baik saja, Oma meminta Arhan untuk mengganti saluran televisi ke acara yang lain. "Arhan Oma minta tolong untuk ganti saluran televisi nya"

"Tapi itu ada tante Adipta Oma..."

Glen yang merasakan jika Oma dan Gheva sudah merasa tidak nyaman dengan acara televisi itu, dengan cepat Glen mengambil remot yang ada di genggaman tangan Arhan."Sini gue yang ganti"

*****

Pukul 16.29 Glen dan Arhan berpamitan untuk pulang. Saat mereka ingin keluar dari ruangan, tidak sengaja mereka berpapasan dengan Adipta."Eh tante " Ucap Arhan dan bersalaman dengan Adipta, Glen yang melihat pun ikut bersalaman dengan Adipta.

"Loh kamu masih disini? "Tanya Adipta.

"Iyah tante, ini baru mau pulang" Jawab Arhan.

Adipta yang merasa tidak pernah melihat Glen, dengan penasaran Adipta bertanya."Kamu siapa?"

"Saya Glenvaro abara gudipto tante, teman sekolah nya Gheva"

"Glenvaro? kamu anak dari Gudipto erlangga?"

"Iyah tante, tante kenal Papah saya?"Tanya Glen.

"Papah kamu itu sahabat lama tante, begitupun dengan Ghivta dia juga sahabat tante" Ucap Adipta.

Suara telepon dari saku celana Glen berdering, ia merogoh saku celananya dan mengangkat telepon itu.

"Maaf tante, Glen angkat telepon dari Papah dulu yah"

Adipta tersenyum dan langsung masuk kedalam.

"Bro, gue duluan yah" Ucap Arhan dengan menepuk pundak Glen.

Glen yang masih sibuk dengan telepon dari papah nya itu, hanya mengacungkan jempol nya. "Kenapa pah?" Tanya Glen.

"Kamu kemana saja Glen, tadi papah dapat laporan dari Bu Elma katanya kamu tidak masuk sekolah, apa itu benar?"

"Iyah pah benar, Glen di rumah sakit"

"Dirumah sakit? Kamu sakit apa Glen?" Tanya Gudipto dengan cemas.

"Enggak pah, bukan Glen yang sakit tapi teman Glen "

"Yaudah, sekarang pulang yah, sudah sore" Perintah Gudipto kepada anaknya itu.

"Siap Pah. Glen udah mau pulang nih"

.
****

Gheva berpura pura tertidur karena melihat Adipta datang, gadis itu tidak ingin berbicara dengan Adipta sedikitpun, dan lebih memilih untuk berpura pura tertidur.

Oma pun sangat marah karena melihat Adipta yang baru datang menjenguk Gheva. "Anak mu sedang sakit tapi kamu masih saja sibuk dengan pekerjaan kamu, apa nggak bisa kamu kasih waktu kamu buat anak mu?"

"Mah bisa nggak si buat nggak marah ke aku dulu, aku capek mah, dari lokasi syuting aku langsung kesini" Mengeluh Adipta dengan berbagai alasannya.

Oma sangat tidak menyangka dengan ucapan yang keluar dari mulut Adipta."Apa ada yang lebih penting dari kesehatan anak mu? Ucapan mu yang kamu ucapkan di televisi itu hanya omong kosong, bagaimana bisa seorang dokter memberi saran tetapi tidak di terapkan di kehidupannya" Ucap Oma.

Gheva yang mendengar semua percakapan antara Oma dan Adipta membuatnya meneteskan air mata. Adipta menghampiri Gheva karena ia menyadari jika Gheva hanya berpura pura tertidur."Gheva, kamu pura pura tertidur kan" Ucap Adipta dengan nada yang cukup tinggi.

Oma menarik tangan Adipta."Apa apaan kamu ini!!"

"Mah Gheva itu hanya pura pura tidur" Ucap Adipta.

"Iyah memang Gheva pura pura tertidur, karena dia tidak ingin bertemu sama kamu, sesakit apa hatinya saat ini sampai anak mu ini tidak mau bertemu dengan orang tuanya sendiri" Ucap Oma dengan nada yang tinggi, membuat Adipta terdiam.

Adipta mengelus rambut Gheva."Maafin mamah yah Gheva"

Hanya kata kata itu yang keluar dari mulut Adipta, hanya permintaan maaf saja, setelah itu Adipta pergi."Mah, aku pergi dulu yah, masih ada kerjaan yang harus aku selesain malem ini" Ucap Adipta lalu pergi.

Oma yang sudah capek dengan berbagai ucapan Adipta, sama sekali tidak menjawab ucapan Adipta.

Setelah Adipta pergi, perlahan Gheva membuka matanya, bukan hanya mata nya saja yang terbuka, tetapi air mata nya pun ikut mengalir. Entah perasaan apa yang kini dirasakan oleh Gheva, air matanya sudah tak bisa tertahan lagi.

"Oma, Gheva nggak pernah penting di dalam hidup mamah yah" Ucap Gheva dengan suara tangisan yang sedikit di tahan.

"Sttt ngomong opo toh, ndak boleh gitu, mamah mu itu kerja buat kamu nduk" Ucap Oma yang terus menguatkan hati cucu nya itu.

"Gheva cuma mau waktu mamah sediki aja, apa sesusah itu?" Tangis nya kini sudah tak bisa tertahan lagi, gadis itu terus menerus mengeluarkan air matanya.

"Udah udah, kasian toh matamu itu dari semalam kamu nangis" Oma terus menenangkan cucu nya dengan pelukan hangat nya itu.

***********

pukul 06.30 gadis itu sudah siap dengan seragam nya, dan bersiap untuk berangkat kesekolah.
Oma yang masih khawatir dengan keadaan cucu nya itu, melarang Gheva untuk berangkat ke sekolah hari ini, dan meminta nya untuk tetap di rumah sakit sampai dirinya benar benar sudah pulih. "Kamu jangan kesekolah dulu yah nduk, kesehatan kamu belum benar benar pulih"

Tetap saja Gheva ingin pergi kesekolah, dengan mata nya yang masih sedikit sembab, Gheva menunjukan wajah gembira nya dan meyakinkan Oma nya bahwa dirinya sudah baik baik saja."Oma, Gheva udah nggak kenapa kenapa kok, jadi Oma jangan khawatir yah"

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Oma segera menghampiri nya."Loh kok kamu sudah sini saja"

"Siapa Oma" Tanya Gheva.

Glenvaro For GhevaWhere stories live. Discover now